PSAK 73 Sewa: Perlakuan Akuntansi Aset Bernilai Rendah

Artikel ini secara khusus akan membahas lebih lanjut mengenai aset bernilai rendah yang ketentuannya diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 73 Sewa (PSAK 73). Simak artikel ini sampai tuntas untuk memahami apa itu aset bernilai rendah, apa saja karakteristiknya, serta bagaimana perlakuan akuntansinya.

an image

 

Segala Hal tentang Aset Bernilai Rendah PSAK 73 Sewa

Januari 2020 lalu, PSAK 73 Sewa resmi diberlakukan untuk menggantikan peran PSAK 30 yang sebelumnya berlaku. PSAK 73 diantaranya mengatur tentang aset bernilai rendah. Sebetulnya, apa saja indikator aset bernilai rendah dan bagaimana perlakuannya?

Pertama-tama, perlu diketahui bahwa PSAK 73 merupakan adaptasi dari IFRS 16 Lease. Oleh karena itu, secara garis besar implementasi kedua peraturan ini hampir sama, termasuk diantaranya perlakuan atas sewa aset bernilai rendah.

Apa itu Aset Bernilai Rendah?

Menurut PSAK 73, penilaian apakah aset pendasar bernilai-rendah dilakukan atas dasar absolut. Sewa aset bernilai rendah memenuhi perlakuan akuntansi, terlepas dari pertanyaan apakah sewa tersebut bernilai material atau tidak. Penilaian atas hal ini tidak dipengaruhi oleh ukuran, sifat, atau keadaan penyewa. Aset pendasar merupakan aset bernilai rendah jika:

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

  1. penyewa mendapat manfaat dari penggunaan aset pendasar secara terpisah atau bersamaan dengan sumber daya lain yang telah tersedia untuk penyewa; dan

  2. aset pendasar tidak memiliki ketergantungan yang tinggi, atau memiliki interelasi yang tinggi, dengan aset lain.

Sewa aset pendasar tidak memenuhi kualifikasi sebagai sewa aset bernilai rendah jika dalam kondisi baru, aset tersebut tidak bernilai rendah. Sebagai contoh, sewa mobil tidak akan memenuhi kualifikasi sebagai sewa aset bernilai rendah karena mobil baru biasanya tidak akan “bernilai rendah”.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

Indikator dan Contoh Aset Bernilai Rendah Menurut PSAK 73 Sewa

Meskipun PSAK 73 telah memberikan dua kualifikasi aset bernilai rendah, pada kenyataannya kedua kualifikasi tersebut belum cukup memberikan panduan yang jelas bagi penyewa untuk menilai apakah arti 'aset bernilai rendah' itu sendiri.

Hal ini disebabkan penentuan aset bernilai rendah didasarkan pada indikator yang absolut. Akan tetapi, dalam implementasinya, pihak penyewa diharuskan untuk menentukan nilai asetnya sendiri, mulai dari nilai aset dasar saat masih baru, terlepas dari usia aset pada awal sewa. Untuk mempermudah penyewa dalam menentukan nilai aset, berikut beberapa poin lebih lanjut terkait jenis-jenis sewa yang termasuk pengecualian untuk sewa aset bernilai rendah:

  1. Aset yang mendasari tidak tergantung atau terkait dengan aset sewaan lainnya.

  2. Penyewa dapat memperoleh manfaat dari penggunaan aset yang mendasarinya sendiri atau dengan sumber daya lain yang tersedia.

  3. Ambang batas penilaian yang disarankan sekitar $5.000 (atau dengan konversi setara mata uang lain) sebagai nilai aset dasar saat baru.

  4. Sewa bukanlah sewa utama dalam pengaturan subsewa.

  5. Sifat aset dasar, ketika baru, biasanya bernilai rendah.

Dengan demikian, kriteria di atas memperjelas bahwa pengecualian untuk aset bernilai rendah hanya akan berdampak pada aset dasar, seperti telepon seluler, perabot kantor, dan peralatan teknologi atau operasional lainnya yang biasanya bernilai rendah.

Perlakuan dan Penentuan Sewa Aset Bernilai Rendah

Bersumber dari DE PSAK 73, sewa memperkenalkan model akuntansi tunggal untuk penyewa dan mensyaratkan agar penyewa mengakui aset dan liabilitas untuk seluruh sewa dengan masa sewa lebih dari 12 bulan, kecuali aset pendasarnya bernilai rendah. Dengan demikian, penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak guna yang merepresentasikan haknya untuk menggunakan aset pendasar sewaan dan liabilitas sewa yang merepresentasikan kewajibannya untuk membayar sewa.

Contoh Ilustrasi Sewa Aset Bernilai Rendah

Seorang penyewa dalam industri pabrikan farmasi dan distribusi memiliki sewa sebagai berikut:

  1. sewa estat real (baik gedung perkantoran maupun gudang).

  2. sewa peralatan pabrik.

  3. sewa mobil perusahaan, baik untuk personalia penjualan maupun manajemen senior dan dengan berbagai kualitas, spesifikasi, dan nilai.

  4. sewa truk dan mobil van yang digunakan untuk tujuan pengiriman dengan berbagai ukuran dan nilai.

  5. sewa peralatan IT untuk digunakan oleh karyawan individual (seperti laptop, komputer desktop, PDA, printer, dan ponsel).

  6. sewa server, termasuk berbagai modul terpisah yang meningkatkan kapasitas penyimpanan server. Modul telah ditambahkan pada server utama dari waktu ke waktu ketika Penyewa membutuhkan peningkatan kapasitas penyimpanan server.

  7. sewa peralatan kantor:

(i) mebel kantor (seperti kursi, meja, dan partisi kantor);

(ii) dispenser air; dan

(iii) alat fotokopi multifungsi berkapasitas-tinggi.

Perlakuan dan Penentuan Sewa Aset Bernilai Rendah

Penyewa menentukan bahwa sewa berikut ini memenuhi kualifikasi sebagai sewa aset bernilai-rendah atas dasar aset pendasar, ketika baru, secara individual memiliki nilai rendah:

  1. sewa peralatan IT untuk digunakan oleh karyawan individual; dan

  2. sewa mebel kantor dan dispenser air.

Penyewa memilih untuk menerapkan persyaratan dalam DE PSAK 73: Sewa paragraf 06 untuk perlakuan akuntansi atas seluruh sewa tersebut.

Meskipun masing-masing modul dalam server, jika dipertimbangkan secara individual, mungkin merupakan aset yang memiliki nilai rendah. Sewa modul dalam server tidak memenuhi kualifikasi sebagai sewa aset bernilai rendah. Hal ini dikarenakan masing-masing modul memiliki interelasi yang tinggi dengan bagian lain dari server. Penyewa tidak akan menyewa modul tanpa menyewa server.

Nah, Anda sudah memiliki pemahaman akan pentingnya kemampuan dalam menentukan nilai aset. Ingat, Anda jangan sampai salah menentukan nilai aset sesuai dengan standar yang berlaku. Yang paling praktis, Anda bisa mempercayakan seluruh urusan akuntansi Anda pada ahlinya di Konsultanku.

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi