Ketika hendak menjalankan bisnis, RAB adalah hal yang penting untuk dipersiapkan di tahap perencanaan. Dengan adanya RAB, Anda dapat memiliki gambaran dan pedoman biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis sesuai tujuan awal. Agar Anda lebih memahami tentang RAB, simak artikel berikut ini!
Rencana Anggaran Biaya atau disingkat RAB adalah perkiraan biaya yang biasanya digunakan untuk melaksanakan aktivitas bisnis, proyek, dan lain sebagainya. Di dalam sebuah RAB, biasanya terdapat rencana anggaran bahan baku, upah, biaya darurat, dan biaya lainnya.
Penyusunan RAB sangat penting dalam rangka meminimalisir risiko saat menjalankan bisnis atau proyek. Perkiraan biaya tersebut dapat membantu Anda memproyeksikan apa saja yang dibutuhkan dan berapa dana yang diperlukan. Dengan begitu, tidak akan ada kebocoran dana, kesalahan pembelian material, atau kesalahan pembayaran lainnya.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Selain sebagai pedoman kontrol biaya, RAB juga dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penawaran. Dokumen perencanaan yang jelas dan terarah bisa membuat klien tertarik dengan penawaran yang Anda berikan. Singkatnya, RAB tidak hanya digunakan untuk kebutuhan internal, tetapi juga untuk keperluan di luar perusahaan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyusunan RAB dapat membantu meminimalisir risiko dalam menjalankan bisnis. Namun di samping itu, ada beberapa manfaat lain yang bisa Anda dapatkan dari perancangan RAB yang baik. Berikut adalah manfaat selengkapnya.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Dengan menyusun RAB, waktu yang Anda miliki untuk menjalankan suatu bisnis atau proyek dapat lebih efektif dan efisien. Proses operasional dapat Anda laksanakan dengan mengacu pada susunan perencanaan biaya yang telah dibuat. Kebutuhan yang telah terencana pun jadi lebih cepat direalisasikan, tanpa menghabiskan waktu untuk melakukan banyak pertimbangan.
Berdasarkan RAB yang telah disusun, Anda juga dapat melakukan evaluasi dengan melihat aktivitas mana yang menguntungkan maupun merugikan. Besaran nominal yang dikeluarkan akan disesuaikan dengan kondisi riil di lapangan. Dengan begitu, akan terlihat apakah aktivitas tersebut efektif atau tidak. Apabila menelan biaya yang terlalu banyak dibanding hasil yang didapat, maka aktivitas tersebut bisa dihilangkan.
Dengan mengacu pada RAB yang telah dibuat, maka keputusan dan kebijakan yang diambil pun bisa lebih sesuai. Kebijakan tersebut dapat lebih relevan berdasarkan perkiraan pembiayaan yang sudah direncanakan. Setiap rencana yang dirancang pun memiliki peluang yang lebih besar dalam mencapai titik keberhasilan sesuai keputusan bersama.
Di dalam Rencana Anggaran Biaya, tentu terdapat beberapa komponen penyusun penting di dalamnya. Komponen-komponen inilah yang perlu Anda perhatikan sebelum menyusun Rencana Anggaran Biaya. Hal ini dilakukan agar RAB yang Anda buat sesuai dengan ketentuan dan dapat menghasilkan manfaat yang optimal. Berikut adalah 6 komponen yang harus diperhatikan.
Pembagian pekerjaan adalah komponen yang penting untuk dijelaskan karena sangat memengaruhi total biaya akhir yang dibutuhkan. Seluruh spesifikasi pekerjaan yang akan dilakukan dalam menjalankan bisnis atau proyek harus dicantumkan, mulai dari awal hingga akhir. Uraian pekerjaan yang jelas akan membantu pekerja menjalankan pekerjaannya dengan efektif.
Setiap bisnis maupun proyek harus memiliki volume pekerjaan yang jelas karena besar kecilnya volume ini akan berpengaruh pada perkiraan biaya akhir. Volume pekerjaan yang dimaksud adalah seberapa luas cakupan bisnis atau usaha yang akan dijalankan nantinya. Semakin besar volumenya, maka pekerjaan tersebut akan membutuhkan waktu kerja yang lama, material yang lebih banyak, dan tentunya tenaga kerja lebih.
Setiap aktivitas bisnis atau proyek pasti memerlukan pekerja untuk menjalankan operasionalnya. Tidak hanya jumlah pekerja, Anda juga harus memperhatikan kebutuhan tenaga kerja tersebut. Oleh karena itu, perkirakanlah ketentuan upah pekerja secara layak dalam RAB.
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam penyusunan RAB adalah harga satuan. Harga satuan ini terdiri dari harga per unit, volume pekerjaan, volume barang, dan harga satuan dari pekerjaan yang akan dilakukan.
Komponen lain dalam penyusunan RAB adalah material bahan yang digunakan untuk membangun tempat bisnis Anda. Pilihlah material bangunan sesuai dengan kebutuhan dan jangan lupa cantumkan pula rincian harganya.
Setelah semua komponen selesai dicatat dan dihitung, akumulasikan keseluruhan biaya dari setiap komponen. Jika total biaya akhir sudah didapat, estimasikan kebutuhan dengan modal yang Anda punya.
Dalam menyusun RAB, Anda tidak harus menggunakan sebuah sistem khusus yang membutuhkan penanganan tertentu. Anda bisa membuat RAB secara sederhana dengan menggunakan Microsoft Excel. Meskipun demikian, Anda tidak boleh melewatkan beberapa faktor penting dalam penyusunan RAB. Berikut adalah 4 faktor penting yang harus Anda perhatikan.
Tujuan dan waktu penggunaan anggaran adalah hal pertama yang Anda harus tentukan untuk menyusun RAB. Tujuan yang ditentukan sejak awal dapat membantu Anda mengetahui gambaran biaya yang dibutuhkan secara garis besar. Anda juga bisa menyusun perkiraan dana termasuk menentukan waktu penggunaannya. Waktu yang telah diestimasikan tersebut dapat membantu Anda mengetahui strategi bisnis apa yang ingin dicapai dengan modal yang tersedia.
Faktor penting selanjutnya adalah menentukan daftar kebutuhan yang bisa diurutkan sesuai skala prioritasnya. Melalui perencanaan ini, kebutuhan untuk operasional dan cara pemenuhannya pun bisa terlihat jelas. Anda juga bisa mengelompokkan kebutuhan tersebut berdasarkan cara memperolehnya, seperti penyewaan atau pembelian. Tulislah secara rinci setiap kebutuhan berdasarkan kategorinya dan kalkulasikan kuantitasnya.
Jika Anda ingin membuat perencanaan biaya, Anda bisa membuat estimasinya terlebih dahulu. Estimasi harga ini perlu dibuat dengan realistis sesuai kondisi riil. Tujuannya agar pembuatan RAB dapat lebih terarah dan seluruh kebutuhan dapat terpenuhi. Anda juga dapat melakukan riset harga dari setiap kebutuhan yang tercantum dalam RAB. Dengan melakukan riset, Anda akan mendapat informasi harga terkini sehingga estimasi yang dibuat tidak terlalu melenceng dengan kondisi sebenarnya.
Jika semua kebutuhan telah tercatat, Anda perlu melakukan rekapitulasi atau perhitungan secara menyeluruh. Proses ini wajib dilakukan dan tidak bisa dipisahkan dari perencanaan biaya tersebut. Apabila proses rekapitulasi telah selesai, jangan lupa untuk melakukan evaluasi. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan antara estimasi dengan batasan anggaran yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya, Rencana Anggaran Biaya dapat digunakan untuk beberapa sektor penting dalam kehidupan masyarakat. Tidak terbatas hanya pada sektor bisnis, RAB juga bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang sejenis. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan RAB dalam berbagai kebutuhan.
Sebelum mendirikan sebuah usaha atau bisnis, RAB merupakan sebuah perencanaan yang memang wajib untuk dibuat. Komponen yang ada di dalamnya kurang lebih sama dengan penjelasan yang sudah disebutkan sebelumnya. Secara umum, perencanaan ini akan mengatur segala kebutuhan yang merupakan modal untuk menjalankan operasional bisnis.
Dalam RAB untuk bisnis, biasanya data yang dicantumkan meliputi perlengkapan dan peralatan, tak terkecuali biaya perawatan maupun penyewaannya. Hal ini merupakan komponen umum dalam perencanaan sebuah bisnis yang dapat membantu bisnis tersebut berlangsung dengan lebih kondusif.
RAB dalam sebuah acara atau event merupakan hal yang mudah Anda temukan. RAB tersebut biasanya dibuat oleh panitia acara agar bisa memiliki perencanaan budget yang sesuai dengan kebutuhan acara. Perencanaan ini terkadang juga dibutuhkan dalam sebuah proposal yang disusun dengan tujuan tertentu.
Isi dari RAB ini umumnya berupa perhitungan biaya, mulai dari penyewaan tempat, biaya peralatan, biaya kepanitian, biaya untuk bintang tamu, kebutuhan untuk jamuan, anggaran konsumsi, dan lain-lain. Anggaran ini pun harus dibuat dengan cermat sesuai kebutuhan agar perencanaan dapat lebih mudah untuk dianalisis.
Anggaran biaya dan data kebutuhan pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam organisasi, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Komponen yang diperlukan di dalamnya pun akan disesuaikan dengan kegiatan organisasi yang hendak dijalankan. RAB pada penerapannya dapat digunakan untuk pengajuan dana dalam sebuah proposal. Perencanaan biaya ini akan sangat membantu organisasi untuk memperoleh pendanaan dari pihak terkait ataupun menjadi rekap data pembiayaan organisasi secara umum.
Jika Anda telah mengetahui dasar-dasar dari penyusunan RAB, selanjutnya Anda dapat membuat Rencana Anggaran Biaya bisnis Anda sendiri. Dalam penyusunan RAB, jangan lupa untuk memperhatikan komponen dan faktor penting yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut adalah contoh RAB yang dapat Anda jadikan referensi.
Contoh di atas merupakan RAB sederhana dengan menggunakan tabel. Secara umum, RAB memang dapat disajikan dalam bentuk tabel agar lebih mudah dalam menjabarkan rinciannya. Poin yang terdapat dalam tabel RAB biasanya terdiri dari nama kebutuhan atau barang, kuantitas, harga satuan, volume, total harga, dan lain sebagainya.
Contoh tabel di atas memperlihatkan RAB yang disusun sesuai dengan tahapan pelaksanaan kegiatan bisnis. Mulai dari persiapan anggaran, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan. RAB dengan metode ini pun dapat menjadi acuan Anda untuk menjalankan operasional sesuai dengan tahapannya.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi