Akuntansi Lingkungan Menurut PSAK dan Penerapannya di Indonesia

Pentingnya perlindungan lingkungan semakin menjadi perhatian di berbagai sektor, termasuk dalam bidang akuntansi. Dalam rangka mengakomodasi aspek lingkungan dalam pelaporan keuangan, telah dikembangkan konsep akuntansi lingkungan.

an image

 

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa yang dimaksud dengan akuntansi lingkungan, perspektif yang diatur oleh PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) mengenai akuntansi lingkungan, tujuan dan fungsi akuntansi lingkungan, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta penerapannya di Indonesia.

 

Apa yang Dimaksud dengan Akuntansi Lingkungan?

Akuntansi lingkungan adalah suatu pendekatan dalam akuntansi yang memperhitungkan dampak lingkungan dari aktivitas organisasi dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Hal ini melibatkan pengukuran, pelaporan, dan pengungkapan informasi mengenai aktivitas organisasi yang dapat berdampak pada lingkungan. Tujuan utama akuntansi lingkungan adalah mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi mengenai kinerja lingkungan perusahaan.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

 

Akuntansi Lingkungan Menurut PSAK

PSAK merupakan acuan utama dalam bidang akuntansi di Indonesia. PSAK telah mempertimbangkan pentingnya aspek lingkungan dalam pelaporan keuangan dan memberikan panduan mengenai akuntansi lingkungan. PSAK mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi mengenai dampak lingkungan dalam laporan keuangan mereka.

 

Informasi yang dimaksud mencakup pengungkapan mengenai penggunaan sumber daya alam, upaya pengelolaan limbah, kewajiban lingkungan, serta biaya dan manfaat yang terkait dengan perlindungan lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan peraturan pada PSAK di mana biaya pengelolaan lingkungan hidup adalah biaya yang timbul atas usaha mengurangi dan mengendalikan dampak negatif kegiatan pertambangan, dan biaya rutin lainnya (PSAK No. 33 IAI, 2011).

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

Tujuan Akuntansi Lingkungan

Tujuan utama dari akuntansi lingkungan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan dampak aktivitas organisasi pada lingkungan. Dengan adanya informasi yang transparan dan akurat mengenai kinerja lingkungan, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih berkelanjutan dan berkontribusi pada upaya perlindungan lingkungan secara keseluruhan. Selain itu, tujuan akuntansi lingkungan juga mencakup pengungkapan informasi kepada para pemangku kepentingan yang mempengaruhi keputusan mereka.

 

Fungsi Akuntansi Lingkungan

Secara umum, fungsi akuntansi lingkungan terbagi menjadi dua, yakni fungsi internal dan fungsi eksternal. Fungsi internal sendiri merupakan fungsi yang berimbas pada pihak internal perusahaan, sedangkan fungsi eksternal lebih mengarah pada upaya transparansi tanggung jawab sustainability perusahaan kepada pihak luar atau pihak eksternal.

 

1. Fungsi Internal

Fungsi internal akuntansi lingkungan berkaitan dengan penggunaan informasi lingkungan untuk pengambilan keputusan internal di dalam perusahaan. Informasi ini digunakan untuk mengelola risiko lingkungan, mengukur dampak kegiatan operasional, dan merencanakan strategi pengelolaan lingkungan.

 

2. Fungsi Eksternal

Fungsi eksternal akuntansi lingkungan berkaitan dengan pengungkapan informasi lingkungan kepada pihak eksternal seperti investor, pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah. Hal ini bertujuan untuk memberikan transparansi mengenai kinerja lingkungan perusahaan dan memungkinkan para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang berkelanjutan.

 

Faktor yang Mempengaruhi Akuntansi Lingkungan

  1. Regulasi dan peraturan lingkungan yang berlaku: Regulasi dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga pengawas memiliki peran penting dalam mendorong perusahaan untuk menerapkan praktik akuntansi lingkungan. Regulasi ini dapat mengatur kewajiban perusahaan untuk melaporkan dampak lingkungan, penggunaan sumber daya alam, atau pemenuhan standar lingkungan tertentu.

  2. Kesadaran dan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan: Kesadaran perusahaan terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan dan komitmen mereka dalam menjalankan praktik bisnis yang ramah lingkungan akan mempengaruhi penerapan akuntansi lingkungan. Perusahaan yang memiliki visi dan nilai-nilai yang berorientasi pada lingkungan cenderung lebih aktif dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dalam laporan keuangan mereka.

  3. Teknologi yang tersedia untuk pengukuran dan pemantauan kinerja lingkungan: Perkembangan teknologi memberikan kemudahan dalam mengukur dan memantau kinerja lingkungan perusahaan. Teknologi ini mencakup sistem pemantauan emisi, alat pengukuran efisiensi energi, atau perangkat lunak yang dapat membantu perusahaan dalam melacak dan menganalisis data lingkungan. Ketersediaan teknologi yang memadai dapat memfasilitasi penerapan akuntansi lingkungan yang efektif.

  4. Dukungan dari manajemen perusahaan dalam menerapkan praktik akuntansi lingkungan: Peran manajemen perusahaan sangat penting dalam mendorong penerapan praktik akuntansi lingkungan. Manajemen yang mendukung dan terlibat secara aktif dalam inisiatif lingkungan akan mempengaruhi kesuksesan implementasi akuntansi lingkungan. Mereka harus mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang mendukung pengungkapan dan pengukuran dampak lingkungan.

  5. Peran dan tanggung jawab akuntan dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dalam laporan keuangan: Akuntan memiliki tanggung jawab dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dalam laporan keuangan. Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang akuntansi lingkungan dan keterampilan dalam mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi lingkungan secara akurat. Peran akuntan dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dalam laporan keuangan akan mempengaruhi keberhasilan penerapan akuntansi lingkungan di perusahaan.

 

Kelima faktor di atas saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam mendorong penerapan akuntansi lingkungan. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, perusahaan dapat mengimplementasikan praktik akuntansi lingkungan yang efektif dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.


 

Bagaimana Penerapannya di Indonesia?

Di Indonesia, penerapan akuntansi lingkungan sedang mengalami perkembangan. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah menerbitkan pedoman mengenai pengungkapan informasi lingkungan dalam laporan keuangan perusahaan publik. Selain itu, beberapa perusahaan di sektor industri telah mulai menerapkan praktik akuntansi lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.

 

Kesimpulan

Akuntansi lingkungan merupakan pendekatan dalam akuntansi yang memperhitungkan dampak lingkungan dari aktivitas organisasi. Melalui pengukuran, pelaporan, dan pengungkapan informasi mengenai kinerja lingkungan, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih berkelanjutan dan berkontribusi pada upaya perlindungan lingkungan.

 

Penerapan akuntansi lingkungan di Indonesia sedang berkembang dan perusahaan-perusahaan mulai menyadari pentingnya melibatkan aspek lingkungan dalam laporan keuangan mereka. Dengan demikian, akuntansi lingkungan dapat menjadi alat yang efektif dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.

 

akuntansi lingkungan, akuntansi lingkungan adalah, akuntansi lingkungan menurut PSAK, akuntansi lingkungan di indonesia

akuntansi lingkungan, akuntansi lingkungan adalah, akuntansi lingkungan menurut PSAK, akuntansi lingkungan di indonesia

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi