Berikut Pengertian Omzet, Profit, dan Margin Dilengkapi dengan Cara Menghitungnya

Omzet, Profit, dan Margin

Bagi Anda yang memiliki pengalaman dalam dunia bisnis, tentunya sudah akrab dengan istilah omzet, margin, dan profit. Bagaimana tidak, ketiga hal ini seringkali dijadikan tolok ukur para pelaku usaha dalam mencapai goals bisnisnya.

an image

 

Bagi Anda yang masih awam tentang tiga istilah tersebut, jangan risau. Berikut ini, kami telah merangkum pemahaman-pemahaman dasar tentang omzet, profit, dan margin dilengkapi dengan cara menghitungnya!
 

 

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan

Omzet

 

Apa itu Omzet?

Omzet— atau yang sering juga dieja sebagai ‘omset’— adalah hasil penjualan perusahaan dalam periode tertentu. Penjualan yang dimaksud di sini mengacu pada total pendapatan perusahaan sebelum dikurangi biaya-biaya apapun, termasuk biaya kebutuhan operasional.

 

Oleh karena itulah, istilah omzet atau omset juga kerap disebut sebagai pendapatan ‘kotor’ perusahaan.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit


 

Cara Menghitung Omzet

Usai memahami apa itu omzet, tentu Anda juga penasaran tentang cara menghitungnya, kan? Cara menghitung omzet sebetulnya mudah saja. Anda tinggal mengalikan jumlah produk yang terjual dengan harga produk itu sendiri.

 

Contoh Kasus

Perusahaan kecantikan A pada bulan Agustus berhasil menjual 100.000 buah lipstik seharga Rp50.000/buah dan 2.500 maskara seharga Rp35.000.

 

Menghitung Omzet Perusahaan Berdasarkan Contoh Kasus

Jadi, omzet perusahaan A pada bulan Agustus adalah sebagai berikut:


 

TOTAL OMZET =

(Omzet Lipstik) + (Omzet Maskara)

TOTAL OMZET =

(100.000 x Rp50.000) + (2.500 x Rp35.000)

TOTAL OMZET =

Rp5.000.000.000 + Rp87.500.000

TOTAL OMZET =

Rp5.087.500.000



 

 

 

 

 

 

Baca Juga: Memahami Purchase Requisition dan Perbedaannya dengan Purchase Order
 

 

 

Profit

 

Apa itu Profit?

Di antara ketiga istilah yang dibahas dalam artikel ini, barangkali kata ‘profit’ lah yang paling umum didengar masyarakat awam.

 

Profit sendiri merupakan pendapatan ‘bersih’ perusahaan. Artinya— berbeda dengan omzet— profit adalah pendapatan yang sudah dikurangi dengan biaya-biaya operasional. Makanya, profit juga disebut sebagai pendapatan atau keuntungan bersih.


 

Cara Menghitung Profit

Untuk dapat menghitung pendapatan bersih, tentu saja Anda harus menghitung omzet terlebih dahulu yang mana merupakan pendapatan kotor. Setelah mendapatkan nominal omzet, barulah Anda bisa menghitung besaran profit yang didapatkan dengan cara mengurangi omzet dengan biaya-biaya operasional seperti harga pokok produksi dan gaji karyawan.

 

Contoh Kasus

Omzet perusahaan kosmetik A pada produk lipstik adalah sebesar Rp5 miliar untuk 100.000 buah lipstik. Harga pokok untuk memproduksi 100.000 lipstik sebesar Rp1 miliar, ditambah total gaji seluruh karyawan adalah Rp1,5 milyar.

 

Cara Menghitung Profit Berdasarkan Contoh Kasus

PROFIT LIPSTIK =

(Total Omzet Lipstik) - (Biaya Lain-lain)

PROFIT LIPSTIK =

Rp5.000.000.000 - (Biaya Produksi + Gaji Karyawan)

PROFIT LIPSTIK =

Rp5.000.000.000 - (Rp.1.000.000.000 + Rp1.500.000.000)

PROFIT LIPSTIK =

Rp2.500.000.000

 

 

 

 

 

 

 

Margin

 

Apa itu Margin?

Secara sederhana, margin adalah persentase dari keuntungan setiap produk yang dijual oleh perusahaan.

 

 

Cara Menghitung Margin

Pemahaman dasar tentang margin rasanya kurang afdol jika tidak dilengkapi dengan cara menghitungnya juga. Jika dihitung per satuan produk, maka cara menghitung margin adalah dengan mengurangi harga jual per produk dengan harga pokok produksinya (HPP).

 

Contoh Kasus

Untuk memproduksi satu buah lipstik, perusahaan A membutuhkan Rp10.000. Lipstik tersebut kemudian dijual kepada konsumen dengan harga Rp50.000 per satuan lipstik.

 

Cara Menghitung Margin Berdasarkan Contoh Kasus

MARGIN PER LIPSTIK =

(Selisih HPP dengan Harga Jual : HPP) x 100%

MARGIN PER LIPSTIK =

([Rp50.000 - Rp10.000] : Rp10.000) x 100%

MARGIN PER LIPSTIK =

(Rp40.000 : Rp10.000) x 100%

MARGIN PER LIPSTIK =

4 x 100%

MARGIN PER LIPSTIK =

400%


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca Juga: Memahami Akuntansi Syariah dan Bedanya dengan Akuntansi Konvensional

 

Kini, Anda sudah mendapat pengetahuan tentang definisi omzet, profit, dan margin lengkap dengan cara menghitung ketiganya. Sekarang, Anda tinggal menyusun business plan untuk menunjang prospek perjalanan bisnis Anda ke depannya. Saat ini, sudah banyak para profesional yang menawarkan jasa pembuatan business plan lengkap dari awal sampai akhir!

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi