Istilah Pre-Order (PO) mungkin sudah umum Anda temui di sistem transaksi perdagangan di masa sekarang, terutama dalam transaski perdagangan online. Di berbagai platform bisnis online, banyak penjual yang menerapkan sistem penjualan ini.
Dalam istilah akuntansi, PO seringkali dikenal dengan Purchase Order sementara dalam dunia transaksi perdagangan PO lebih lumrah dikenal dengan pre order. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan pre-order?
Keuntungan Menggunakan Sistem Pre Order
Apabila Anda akan meluncurkan suatu produk, strategi pre order dapat menjadi sistem yang efektif untuk menciptakan sensasi dan rasa ekslusivitas bagi pelanggan. Contoh hangat dari penggunaan sistem pre order seperti hal nya yang dilakukan oleh Sony dalam meluncurkan PS5.
Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat
Strategi pemasaran dan sosialisasi yang baik ditambah dengan penggunaan sistem pre order membuat PS5 sangat banyak dibicarakan dan digandrungi. Selain manfaat ini masih ada beberapa manfaat yang dapat Anda rasakan dengan menggunakan sistem pre order, yaitu:
Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?
Siklus Sistem Pre Order
Dalam sistem pre order, bagian yang krusial dari peluncuran produk adalah berbulan-bulan sampai berminggu-minggu sebelum tanggal peluncuran. Penting untuk membangun sensasi di target pasar agar strategi dapat menghasilkan kesuksesan. Maka, perlu ada rencana yang jelas dan kalender kerja yang terkoordinir.
Menurut data yang dikeluarkan oleh ScaleFast, 28% dari pesanan produk berlangsung pada hari pertama pembukaan pre order, yang pada umumnya ditetapkan sekitar 4-6 bulan sebelum produk resmi diluncurkan.
Lalu, ScaleFast mengidentifikasi adanya ‘zona mati’ selama 7-10 hari setelah hari pembukaan pre-order. Zona mati ini dimaksudkan untuk menjelaskan keadaan meredanya sensasi di media sosial dan berkurang sampai tidak adanya pesanan.
Selanjutnya, umumnya terjadi lonjakan pesanan setelah aktivitas pemasaran dan PR digaungkan. Terdapat dua jenis audiens yang menanti-nanti hari peluncuran produk, yaitu audiens yang sudah melakukan pemesanan di awal dan audiens yang berperan sebagai calon pelanggan.
Lebih lanjut, sensasi dan keramaian mengenai produk akan kembali di media sosiall ketika produk sudah diluncurkan dan mendapat respon yang positif. Keramaian di media sosial biasanya akan berisi seputar pembicaraan tentang produk Anda dan bagaimana audiens merasa tidak sabar untuk memiliki produk.
Setelah memahami pengertian, siklus, dan keuntungan sistem pre order, apakah Anda tertarik untuk menggunakan sistem penjualan ini?
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi