Startup tentunya membutuhkan sokongan dana untuk pengembangan pasar maupun produknya. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sokongan dana. Salah satunya ialah dengan melakukan proses pendanaan atau fundraising.
KBBI secara praktis mendefinisikan pendanaan sebagai ‘penyediaan dana’. Jika ditilik lebih lanjut, pendanaan adalah pemberian atau penyediaan dana oleh pendana atau investor kepada pihak yang membutuhkan dana.
Bagi perusahaan rintisan atau startup, pada umumnya pendanaan oleh investor ini dilakukan melalui tiga jenis instrumen investasi, yakni saham (equity), convertible note, dan venture debt.
Nah, artikel ini akan membahas venture debt sebagai salah satu instrumen pendanaan dilengkapi keuntungan dan kelemahannya.
Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat
Baca Juga: Saham, Instrumen Pendanaan yang Tidak Menambah Beban Utang Startup-mu!
Venture Debt adalah pendanaan dalam bentuk utang yang harus dibayarkan kembali kepada pendana beserta bunga atau bagi hasil sesuai dengan perjanjian.
Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?
Salah satu keuntungan dari venture debt adalah prosesnya yang lebih mudah dan cepat. Investor atau pemodal akan melakukan proses credit scoring atau penilaian kelayakan kredit. Setelah Anda dan perusahaan dinyatakan layak untuk mendapatkan pinjaman, maka uang akan dapat segera dicairkan.
Kedua, pendanaan ini tidak mengurangi porsi kepemilikan perusahaan. Karena sifatnya utang, maka venture debt tidak mewajibkan penerbitan saham kepada investor baik sekarang maupun di waktu yang akan datang.
Nah, venture debt ini juga merupakan solusi tepat bagi perusahaan yang memiliki cash flow positif. Bagi startup yang sudah dapat menghasilkan uang secara stabil, perusahaan dapat membayarkan kembali pinjaman dari uang hasil usaha secara berkala.
Baca Juga: Convertible Note, Instrumen Pendanaan dengan Proses Legal Lebih Cepat dari Saham!
Kelemahan dari instrumen pendanaan venture debt adalah karena instrumen pendanaan ini biasanya membutuhkan jaminan (dapat berupa aset perusahaan maupun aset pribadi). Pendana biasanya membutuhkan jaminan agar mereka dapat menurunkan risiko dalam hal kredit macet.
Kedua, perusahaan Anda harus memiliki rekam jejak kredit yang baik. Dengan demikian, jika venture debt ini mengalami gagal bayar, maka akan berpotensi membuat histori kredit yang tadinya berstatus baik menjadi berstatus buruk.
Beban bunga atau bagi hasil yang cukup tinggi. Tergantung resiko bisnis, resiko kondisi ekonomi atau kondisi histori kredit, pendana mungkin akan membebankan bunga atau bagi hasil yang tinggi.
Nah, setelah mengetahui keuntungan dan kelemahan venture debt, apakah menurut Anda instrumen pendanaan venture debt ini sudah tepat untuk startup Anda?
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi