Pembahasan Cost Leadership Komplit: Pengertian, Plus-Minus, dan Strategi Penerapannya

Pernahkah anda berpikir bagaimana mungkin suatu perusahaan bisa menjual barang dengan harga miring. Bahkan ketika ia memiliki banyak sekali pesaing di pasar bisnis? Dan kenapa perusahaan tersebut rela – rela saja memberikan harga yang sedemikain murahnya? Semua terjawab dengan sebuah strategi pemasaran yang dinamakan cost leadership.

an image

 

Pengertian Cost Leadership

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan cost leadership, pertama-tama Anda tentu harus memahami pengertian dari cost leadership itu sendiri. Kepemimpinan biaya atau cost leadership adalah istilah yang digunakan ketika sebuah perusahaan memproyeksikan dirinya sebagai produsen barang atau jasa termurah di antara produsen sejenis.

 

Dengan demikian, apabila sebuah perusahaan memutuskan untuk menggunakan strategi cost leadership, maka perusahaan akan melakukan segala cara untuk menekan harga produk atau jasa jadi semurah mungkin.

Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat

 

Perusahaan dapat memaksimalkan pendapatan atau keuntungan dengan cara memilih raw material atau bahan mentah dengan harga serendah mungkin. Hal itulah yang membuat perusahaan dengan cost leadership strategy tetap bisa memberikan harga produk yang bersaing di pasaran. Atau, perusahaan juga bisa menekan nilai pengeluaran dari para pekerja.

 

Perbedaan Cost Leadership dan Price Leadership

Untuk mengetahui perbedaan antara cost leadership dengan price leadership, pertama-tama perlu dipahami bahwa biaya pembuatan produk sangat berbeda dengan price tag yang tertempel di belakangnya. Begitu pula dengan cost leadership dan price leadership.

Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?

 

Cost adalah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam proses pembuatan suatu produk atau jasa. Sementara itu, price merupakan uang yang digunakan oleh pembeli untuk membeli suatu produk atau jasa. Dari sini, kita mendapatkan gambaran bahwa nilai harga atau price akan lebih besar dari biaya atau cost yang dikeluarkan. Hal tersebut disebabkan perusahaan yang pasti akan mencari keuntungan dari penjualan produk-produknya.

 

Dengan demikian, bisa dipahami bahwa meski cost leadership dan price leadership kerap kali berjalan beriringan, tetapi tidak selamanya cost leadership adalah sama dengan price leadership. Pasalnya, suatu perusahaan bisa saja menggunakan cost leadership sekecil-kecilnya, tetapi pada waktu yang sama tetap mematok harga atau price leadership setinggi-tingginya demi mendapatkan untung yang berkali lipat.

 

Keunggulan dan Kelemahan Cost Leadership

Meski dapat dibilang sebagai salah satu faktor yang mampu menekan harga produksi, cost leadership tentu memiliki kelemahannya tersendiri. Dilansir dari Spenmo, berikut adalah 3 keunggulan dan 3 kelemahan dari cost leadership.

 

Keunggulan

  1. Potensi mendapat tempat di pasar lebih cepat. Harga yang rendah membuat produk baru lebih mudah dikenal konsumen. Mereka jadi alternatif terhadap produk yang sudah ada, yang lebih mahal.

  2. Punya kemungkinan lebih besar menguasai pasar. Cost leadership membuat produk atau jasa lebih mudah diakses, dan karenanya membuat penjualan lebih banyak dibanding strategi lain.

  3. Meningkatkan keberlanjutan bisnis. Ketika menguasai pangsa pasar, maka bisnis akan lebih mungkin berlanjut untuk waktu yang lama.

 

Kekurangan

  1. Biaya yang dikurangi mungkin merupakan area penting. Bukan tidak mungkin area yang dipotong itu krusial bagi perusahaan, misalnya bagian layanan pelanggan yang dapat mengurangi loyalitas atau bagian riset yang membuat produk atau layanan baru lambat keluar.

  2. Cepat diikuti kompetitor. Strategi cost leadership mengundang banyak keuntungan. Tentu saja kompetitor akan mencoba mengikutinya. Pada akhirnya persaingan pun jadi lebih ketat.

  3. Volume penjualan harus besar. Kelemahan strategi cost leadership terakhir adalah volume penjualan harus besar. Ini adalah satu-satunya jalan agar perusahaan dapat mempertahankan profitabilitas. Oleh karena itu strategi ini kurang cocok dipakai oleh industri kecil atau rumahan.

 

Strategi dan 4 Cara Menerapkan Cost Leadership

Setelah mengetahui esensi dari strategi cost leadership dalam perusahaan, masalah yang tersisa kini tinggal bagaimana cara Anda dalam menerapkan strategi yang satu ini. Berikut adalah 4 strategi atau cara dalam menerapkan cost leadership strategy.

 

1. Berinvestasi Lewat Teknologi

Bayangkanlah bahwa Anda merupakan seorang penjahit boneka. Jika Anda menggunakan alat jahit manual, anggaplah bahwa Anda hanya bisa membuat tiga buah boneka dalam sehari. Namun, ketika Anda membeli mesin jahit baru, ternyata Anda bisa membuat enam hingga delapan boneka dalam sehari.

 

Itulah bukti bahwa teknologi yang teranyar dapat memberikan manfaat dari sisi produksi, salah satunya berkaitan dengan efisiensi waktu. Yang mana, hal tersebut tentu akan menguntungkan bagi Anda sebagai pengusaha, sebab Anda jadi bisa menjual lebih banyak barang dalam kurun waktu yang sama.

 

Meskipun begitu, untuk dapat memiliki mesin jahit, tentu Anda harus mengeluarkan modal yang besar terlebih dulu. Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkan kembali cara ini secara matang dari sisi modal.

 

2. Memperbanyak Bahan Baku Produksi

Untuk poin kedua ini, mari bayangkan diri Anda sebagai produsen baju. Pertama-tama, jika Anda membeli bahan kain secara eceran, modal yang harus Anda keluarkan tentunya akan lebih mahal dibanding bila membeli bahan baku kain boneka secara grosir.

 

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa membeli bahan baku produksi dalam jumlah yang besar dapat menghemat biaya produksi.

 

3. Memilih Bahan Mentah yang Lebih Murah

Memilih bahan mentah juga bisa Anda lakukan dengan cara menekan biaya bahan mentah guna menurunkan biaya produksi. Meskipun harganya akan lebih murah, tetapi bukan berarti kualitasnya akan menurun.

 

Misalnya, Anda ingin membeli bahan baku boneka, Anda bisa lebih memilih benang daripada memilih kain. Dengan menenun kain sendiri, maka biaya produksi boneka pun bisa Anda tekan, sehingga cost leadership bisa Anda capai dengan baik.

 

4. Fokus Pada Satu Produk

Meskipun berkaitan erat dengan proses produksi atau manufaktur, nyatanya strategi cost leadership tidak serta-merta  hanya bisa diterapkan oleh perusahaan besar saja. Pasalnya, dengan hanya memilih fokus pada satu produk, bisnis kecil dan menengah (UMKM) pun bisa ikut menerapkan strategi ini. Mari gunakan satu contoh lagi untuk pemahaman yang lebih baik.

 

Misalnya, Anda menjual produk boneka dengan bentuk beruang atau katak. Dalam waktu sehari, Anda bisa membuat tiga boneka berbentuk beruang dan tiga boneka berbentuk katak. Kemudian, skema tersebut Anda modifikasi agar Anda bisa meminimalisir biaya produksi boneka dengan cara fokus untuk membuat boneka berbentuk katak saja karena pembuatan boneka beruang lebih rumit.

 

Ternyata, dengan cara demikian, Anda bisa membuat tujuh boneka katak dalam waktu sehari. Bila dihitung kembali, biaya modal untuk membuat boneka berbentuk katak pun akan lebih murah, karena perhitungan harga produksinya jadi lebih sedikit.

 

cost leadership, cost leadership adalah

cost leadership, cost leadership adalah

 
 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi