Apa itu Angel Investor dan Bedanya dengan Venture Capital

Beberapa waktu lalu, Konsultanku telah membahas 5 Venture Capital Besar di Indonesia untuk mendanai startup. Tahukah Anda, selain venture capital, terdapat Angel Investor yang dapat melakukan pendanaan startup. Sama-sama mampu memberi pendanaan, lantas apa perbedaan venture capital dan Angel Investors?

Memahami Apa itu Angel Investor

Angel investors adalah individu dengan jumlah kekayaan bersih tinggi yang memberikan pendanaan kepada perusahaan startup atau pengusaha kecil yang menjanjikan imbalan berupa ekuitas kepemilikan atau royalti. Angel investors dikenal juga sebagai investor startup. Hal ini dikarenakan mereka kerap hadir di tahap awal yang kritis pada sebuah perusahaan untuk mendorong keberlanjutan perkembangan perusahaan tersebut.

Hampir sama dengan angel investor, dikenal pula istilah venture capital sebagai modal atau pendanaan yang diberikan investor kepada startup atau perusahaan kecil. Perbedaan utama di antara keduanya adalah angel investors umumnya hanya terdiri dari individu yang menggunakan dana pribadinya. Sementara itu, venture capital berupa mitra atau kumpulan beberapa perusahaan serupa yang ingin membantu perusahaan yang relevan.

Selain itu, angel investors biasanya memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan yang sedang berada di tahap awal pertumbuhan. Venture capital sendiri hanya menanamkan dana pada bisnis yang cukup menjanjikan dan memiliki potensi untuk berkembang.

Di Indonesia, ada beberapa jenis angel investors yang dapat membantu pendanaan. Untuk dapat diklasifikasikan sebagai jenis tersebut, tentu ada syarat-syarat khusus yang perlu dipenuhi. Lalu, apa saja jenis angel investors yang perlu diketahui dan bagaimana cara menjadi bagian dari pemberi modal tersebut?

Syarat Menjadi Angel Investor

Dilansir dari US News, Paulina Likos dan Rebecca Lake menyatakan bahwa hanya investor terakreditasi yang dapat mengambil peran sebagai angel investor. Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi angel investor.

Memiliki pendapatan tahunan lebih dari US$ 200.000 selama 2 tahun terakhir
Memiliki total penghasilan bersama pasangan lebih dari US$ 300.000 selama 2 tahun terakhir
Memiliki setidaknya US$ 1 juta aset yang dapat diinvestasikan (tidak termasuk aset utama)

Namun, kualifikasi tersebut tampaknya berubah pasca disahkan Jumpstart Our Business Startups (JOBS) Act pada tahun 2012. Brian O’Connell menjelaskan bahwa kualifikasi angel investor tidak lagi terbatas pada investor terakreditasi saja. Individu dengan pendapatan di bawah batas yang tertera pada kualifikasi di atas nyatanya juga dapat berpartisipasi sebagai angel investor melalui platform crowdfunding.

4 Jenis Angel Investors

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, angel investors biasanya adalah orang-orang yang cukup dekat dengan pemilik bisnis. Lalu, siapa sajakah yang dapat diklasifikasikan sebagai angel investors? Berikut rincian selengkapnya.

1. Keluarga dan Teman

Tidak semua orang dapat membangun startup hingga mencapai keberhasilan. Tak dapat dipungkiri bahwa ada risiko besar mengalami kegagalan di tengah perjalanan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa keluarga dan teman sering kali dipilih sebagai angel investors. Mereka yang notabenenya memiliki hubungan dekat tentu lebih dapat memahami keadaan tersebut dibandingkan orang profesional lainnya.

Meskipun memiliki hubungan yang cukup dekat sehingga lebih dapat dipercaya dan diandalkan, Anda tetap harus membuat perjanjian bisnis yang legal secara hukum sebelum menjalin kerja sama dengan mereka.

2. Individu Kaya

Individu kaya adalah seseorang yang memiliki jumlah kekayaan besar dan berhasil sebagai seorang entrepreneur. Jenis angel investor ini biasanya memiliki dana yang berlebih sehingga berinisiatif untuk mencari tempat untuk menginvestasikan dana tersebut. Dibandingkan dengan keluarga atau teman, jenis angel investor ini agak sulit ditemui. Namun, Anda mungkin dapat menemukannya apabila memiliki jaringan yang luas atau mendatangi event serta pertemuan tertentu.

3. Grup atau Komunitas

Saat ini di Indonesia, sudah terdapat komunitas resmi yang menaungi para angel investor, yaitu Angel Investment Network Indonesia (ANGIN). Melalui jaringan tersebut, Anda dapat lebih mudah menemukan angel investor yang cocok. Selain dari grup jaringan resmi, Anda juga bisa mencari komunitas lain di luar sana yang berpotensi untuk memberikan pendanaan sesuai dengan bisnis Anda. Misalnya, meminta pendanaan kepada komunitas perlindungan hewan untuk pembangunan shelter hewan.

4. Crowdfunding

Crowdfunding atau urun dana adalah suatu metode dalam menghasilkan modal dengan cara penggalangan dana melalui suatu website khusus. Jenis angel investor ini banyak dipilih karena prosesnya dianggap lebih mudah dan dana dapat diperoleh dengan cepat. Mekanisme crowdfunding yang mudah dan cepat telah menciptakan peluang bagi para pemilik bisnis untuk mengumpulkan investor yang ingin menanamkan dana pada gagasan atau bisnis yang ditawarkan.

**Daftar 10 Angel Investors Aktif di Indonesia**

Di Indonesia, sudah banyak wirausahawan, konsultan, dan sebagainya yang menjadi angel investors untuk membantu perkembangan bisnis tertentu yang relevan dengan mereka. Siapa sajakah mereka itu? Berikut adalah daftar selengkapnya.

Ben Soebiakto

Ben Soebiakto adalah mantan CEO di Kapanlagi Network yang saat ini menjabat sebagai CEO dan Co-Founder Samara Media & Entertainment. Angel investor ini sudah melakukan pendanaan kepada lebih dari 20 startup. Sebelumnya, ia juga menjadi Founder untuk beberapa startup, seperti Muslimarket, Octovate, dan Fimela.

Sajid Rahman

Sajid Rahman merupakah CEO dan Co-Founder di Digital Healthcare Solution. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Founding General Partner di MyAsiaVC. Selain menjadi angel investor, ia juga dikenal sebagai mentor dan pemimpin internasional dengan banyak pengalaman.

Danny Oie Wirianto

Danny dikenal sebagai Chief Marketing Officer di PT Global Digital Prima (GDP) Ventures dan menjabat sebagai ketua di Merah Putih Incubator. Danny mengaku telah menjadi angel investor di berbagai startup, seperti Kaskus (Indonesia), Carousell (Singapura), serta Ryce dan Eaze (Amerika Serikat).

Grace Tahir

Grace Tahir merupakan Co-Founder di PT Silikon Digital Indonesia. Ia adalah entrepreneur yang berfokus di bidang sistem manajemen kesehatan. Selain menjadi entrepreneur, Grace juga aktif sebagai anggota ANGIN (Angel Investment Network Indonesia) dan melakukan pendanaan kepada perusahaan lain.

Shinta Dhanuwardoyo

Angel investor yang dikenal dengan nama Shinta Bubu ini adalah perintis perusahaan internet di Indonesia. Pada akhir 2015, ia membentuk klub angel investors yang bernama Angel-eQ Network. Shinta mengaku telah berperan sebagai angel investor di banyak startup, di antaranya adalah Catfiz, Kartoo, DreadOut, dan DewaNation.

Sugiono Wiyono

CEO PT Trikomsel Oke Tbk ini terkenal karena banyak membantu entrepreneur muda yang baru membangun usaha di industri digital Indonesia. Sugiono telah memberikan dana pada beberapa perusahaan terkenal, seperti Kapanlagi Network dan Migme. Pada 2011, ia bersama Andi S. Boediman telah mendirikan Ideosource, sebuah perusahaan modal ventura lokal.

Victor Fungkong

Victor Fungkong merupakan Founder dan CEO PT Indonusa Dwitama. Ia dikenal sebagai investor dan Founder Tokopedia. Ia memberikan pendanaan pada startup tersebut pada periode 2009-2010 dan membantu operasional Tokopedia hingga berhasil masuk East Ventures.

Amir Sambodo

Mantan CEO Berau Coal ini telah berinvestasi di berbagai startup, mulai dari startup teknologi digital hingga teknologi pembangkit listrik. Beberapa startup yang telah mendapat pendanaan darinya, antara lain T-Files, GNFI, Bitread, Nuesto, dan startup lain dengan basis web.

Pandu Sjahrir

Pandu Sjahrir merupakan salah satu pengusaha batu bara di Indonesia dan seorang profesional investor. Ia dikenal sebagai Managing Director di Indies Capital Partners, sebuah perusahaan investasi yang telah berinvestasi lebih dari US$ 1 miliar di berbagai sektor, di antaranya UMKM, startup, dan Indies Capital.

Alvin Tse

Alvin Tse merupakan mantan Country Director Xiaomi Indonesia. Salah satu angel investor ini memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang operasional dan investasi di berbagai negara, seperti China, Indonesia, India, dan Amerika Serikat.