Memperoleh uang dengan cepat dan mudah, siapa yang tak mau? Pemikiran tersebut mungkin sering kali terlintas di kepala. Meskipun sering terpikirkan, mentalitas seperti ini justru berbahaya. Sebab, pikiran-pikiran seperti itu dapat menjadi faktor yang menyebabkan kemunculan metode-metode curang untuk mendapatkan uang secara instan, salah satunya adalah monkey business. Mari belajar tentang apa itu monkey business dan bagaimana cara untuk menghindarinya!
Pada dasarnya, monkey business adalah sebuah strategi berbisnis yang bertujuan untuk meningkatkan untung pada dirinya sendiri dengan cara-cara yang merugikan orang lain, entah itu menggunakan skema penipuan atau kecurangan lainnya. Ciri utama monkey business adalah produk-produk yang diperjualbelikan tidak mempunyai standar harga atau nilai yang jelas.
Monkey business sendiri dianalogikan dengan hewan monyet karena pelaku bisnis ini diibaratkan seperti hewan monyet yang akan kabur begitu saja setelah mendapatkan keuntungan yang didapat dari merugikan orang lain.
Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat
Agar Anda tidak terjebak ke dalam model bisnis semacam ini, tentu Anda perlu mengetahui karakteristiknya. Berikut adalah 4 karakteristik monkey business.
Monkey business seringkali muncul karena adanya tren di suatu kelompok masyarakat. Tren tersebut dapat berupa kepemilikan barang langka, unik, atau transaksi keuangan tertentu yang bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?
Sayangnya, komoditas ini biasanya tidak sustainable atau berkelanjutan. Barang-barang tersebut tidak relevan untuk masa depan karena tidak digunakan setiap hari dan tidak termasuk dalam kebutuhan primer.
Karena “barang jualan” monkey business bukan merupakan barang yang berkelanjutan atau barang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, maka nilai barang tersebut sangat tidak stabil. Dengan kata lain, barang tersebut bisa saja mengalami peningkatan yang pesat, tetapi kemudian segera turun secara drastis (bubble economy).
Karakteristik berikutnya yang sering ditemui pada monkey business adalah menawarkan keuntungan secara instan. Model bisnis ini bisa dibilang memanfaatkan ego dan sifat serakah manusia. Dengan sifat tersebut, tak heran banyak yang memilih jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan besar.
Misalnya, sebuah investasi online menjanjikan keuntungan lebih dari 70% dalam satu bulan. Dilihat sekilas saja, angka keuntungan ini sangat tidak masuk akal. Terlebih keuntungan tersebut diperoleh hanya dalam waktu sebulan.
Yang terakhir, monkey business tidak memiliki jaminan sama sekali. Kalaupun ada yang berani memberikan jaminan, sudah pasti bisnis tersebut menerapkan skema Ponzi di mana pelaku akan memberikan keuntungan pada Anda sebanyak satu atau dua kali, setelah itu ketika Anda memberikan modal lebih, uang Anda akan diambil. Oleh karena itu, segala jenis model bisnis tanpa jaminan harus diwaspadai.
Usai mengetahui ciri-ciri monkey business, sekarang Anda jadi lebih bisa berhati-hati dengan model bisnis satu ini, bukan? Namun, mengetahui karakteristiknya saja, tidak akan membuat Anda jadi terbebas sepenuhnya dari monkey business. Oleh karena itu, sebagai bentuk pertahanan diri, berikut 8 cara menghindari monkey business yang bisa Anda terapkan pada diri sendiri!
Sifat serakah menjadi salah satu faktor utama bagi seseorang untuk terjerumus ke dalam perangkap bisnis monyet. Sifat ini dapat menggelapkan mata siapapun tanpa memandang latar belakang pendidikan atau riwayat hidup mereka. Oleh karena itu, saat berbisnis, pastikan bahwa Anda tidak serakah dan bukan hanya mengejar profit instan.
Uang merupakan objek yang sangat sensitif karena hampir semua kebutuhan di dunia ini membutuhkan uang sebagai alat transaksi. Dan oleh karena itu siapapun yang berusaha untuk mendapatkan uang, tidak terkecuali dengan cara yang mudah.
Celah ini dimanfaatkan oleh pelaku bisnis monyet untuk menarik korban baru. Mereka akan memikat keuntungan berlipat dengan modal kecil dan usaha minimal. Hati-hati dengan iming-iming seperti ini karena strategi ini mudah ditemukan secara offline maupun online dengan model bisnis yang sangat variatif.
Sindrom FOMO merupakan sindrom yang cukup berbahaya dan perlu diwaspadai. Kata FOMO sendiri merupakan singkatan dari Fear of Missing Out atau rasa takut tertinggal tren yang sedang terjadi. Sindrom ini sangat berbahaya karena mereka yang terkena sindrom ini akan mudah terjerumus ke dalam bisnis monyet.
Anda perlu memahami bagaimana bisnis yang ditawarkan dapat berjalan dan apakah sistem yang digunakan cukup masuk akal.
Setelah melihat beberapa contoh kasus monkey business yang pernah terjadi di Indonesia, tentunya dapat disimpulkan bahwa barang yang dijual adalah barang yang tidak biasa. Item ini bukanlah item yang akan digunakan dalam waktu lama apalagi bisa dijadikan sebagai investasi.
Mengecek legalitas suatu lembaga, organisasi, atau orang merupakan cara ampuh yang bisa Anda lakukan untuk menghindari monkey business. Hal ini karena legalitas tidak mudah didapatkan dan diawasi oleh lembaga hukum yang jelas. Misalnya, jika Anda tergiur investasi, Anda bisa mengecek legalitasnya di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Pastikan bahwa lembaga tersebut memiliki track record yang positif. Caranya adalah dengan meninjau riwayat transaksi bisnis dan ulasan orang-orang di Internet. Ini akan membantu Anda menjauh dari monkey business.
Melalui literasi keuangan cukup dan mumpuni, Anda akan lebih terdidik untuk mengelola uang dengan baik, termasuk memahami bisnis apa saja yang berpotensi mendatangkan kerugian.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi