Dalam berbisnis, penting bagi perusahaan untuk melakukan peninjauan ulang atau evaluasi terhadap performa bisnis dari strategi yang telah diterapkan perusahaan. Evaluasi bisnis berguna untuk menjaga perusahaan agar tetap bertumbuh ke arah yang lebih baik dan tidak stagnan.
Evaluasi usaha adalah analisis dan tinjauan bisnis secara keseluruhan, termasuk nilai ekonomi, kesehatan bisnis, dan nilai dari sektor bisnis lainnya.
Fungsi dari evaluasi usaha sendiri adalah untuk memahami apakah bisnis berjalan sukses, identifikasi masalah, perbaikan apa yang diharapkan, serta pendekatan solusi.
Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat
Evaluasi usaha— atau yang sering disebut evaluasi bisnis— juga digunakan untuk menentukan nilai wajar bisnis termasuk dalam faktor nilai jual, sistem perpajakan, kepemilikan mitra, hasil dari rencana bisnis, dan keseluruhan operasi bisnis.
Tahukah Anda bahwa laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai objek evaluasi bisnis? Simak cara-cara berikut untuk mengetahui aspek-aspek bisnis yang dapat dievaluasi melalui laporan keuangan perusahaan.
Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?
Seperti yang umumnya diketahui, laporan keuangan terdiri atas berbagai jenis laporan yang lebih terperinci, seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan arus kas.
Keempat laporan tersebut dapat dijadikan tolok ukur dalam mengevaluasi usaha. Simak paparan selengkapnya di bawah ini!
Guna mengevaluasi bisnis melalui laporan keuangan, cara pertama yang dapat Anda lakukan adalah membaca dan memahami laporan laba rugi.
Dengan melihat laporan laba rugi, Anda dapat mengevaluasi kinerja keuangan selama satu periode.
Caranya, lihatlah informasi pada laporan laba rugi seperti jumlah laba/rugi, rincian pendapatan, dan rincian beban. Kemudian, hitunglah dan lakukan analisis rasio keuangan seperti profitabilitas, efisiensi, ROI (return of investment), laba per lembar saham, dan lainnya.
Selain kinerja keuangan perusahaan, lewat laporan laba rugi Anda juga dapat menilai risiko dari bisnis Anda. Lihatlah laba yang memperoleh setiap bulan ataupun dari tahun ke tahun.
Jika terus menurun, Anda perlu mencari tahu penyebabnya. Karena perusahaan atau bisnis yang terus mengalami rugi memiliki risiko bangkrut yang lebih besar.
Laporan perubahan modal adalah sebuah laporan keuangan bisnis yang bermanfaat untuk menyajikan informasi tentang perubahan modal yang mengakibatkan dari kegiatan operasi perusahaan pada suatu periode. Oleh karena itu, laporan perubahan modal sangat berhubungan dengan laporan laba rugi.
Jika perusahaan mendapatkan laba, maka modal akan bertambah. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami kerugian maka modal perusahaan juga berkurang.
Komponen laporan perubahan modal cenderung sedikit, hanya terdiri dari modal awal, tambahan investasi dan laba/rugi yang menghasilkan, serta besaran prive.
Yang perlu Anda lakukan hanya perlu memonitor secara berkala sehingga Anda dapat mengetahui kondisi modal yang sebenarnya dan perubahan modal kerja yang terjadi dari periode ke periode selanjutnya dan melakukan evaluasi bisnis yang tepat.
Selain itu, Anda juga dapat mengetahui dana yang menghasilkan selama satu periode akuntansi melalui laporan perubahan modal.
Neraca terdiri dari 3 komponen, yakni aktiva, utang, dan modal. Laporan neraca dapat menunjukan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu menggunakan ketiga komponen tersebut.
Selain itu, laporan keuangan neraca juga dapat menggunakan untuk menganalisis fleksibilitas, likuiditas, dan solvabilitas perusahaan.
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk menghitung likuiditas, Anda dapat menggunakan 4 jenis rasio seperti current ratio, cash ratio, quick ratio, dan cash turnover ratio.
Fleksibilitas merupakan kemampuan perusahaan menyediakan kas untuk situasi yang tidak terduga. Melalui analisa neraca, Anda atau perusahaan dapat mengambil keputusan, dimana keputusan tersebut berhubungan dengan tindakan pada periode selanjutnya.
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang memiliki nya sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Untuk menghitungnya dan melakukan evaluasi bisnis, Anda dapat menggunakan debt ratio dan debt to equity ratio.
Sesuai namanya, laporan keuangan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di perusahaan pada suatu periode.
Dengan mengevaluasi arus kas maka Anda dapat memprediksi kas perusahaan di masa depan.
Caranya Anda dapat memeriksa hubungan antar pos, seperti pos penjualan dan arus kas bersih dari kegiatan operasi, atau cara lainnya misal memeriksa arus kas bersih dari aktivitas operasi serta kenaikan atau penurunan kas.
Dengan memprediksi kas melalui laporan arus kas, Anda dapat membuat prediksi yang lebih baik untuk jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan.
Berdasarkan pemaparan di atas, Anda mungkin menyadari bahwa keempat cara untuk melakukan evaluasi bisnis merupakan bagian dari review atas laporan keuangan perusahaan. Pasalnya, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan arus kas merupakan bagian tak terpisahkan dari satu kesatuan laporan keuangan.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan pengecekan atau audit atas laporan keuangan. Sebab, melalui audit, dapat ditemukan indikasi terjadinya kerugian dan fraud. Hal ini akan sangat berguna bagi perusahaan guna mengambil langkah yang tepat untuk mencegah kerugian yang lebih parah di masa depan.
Mengingat betapa pentingnya audit bagi evaluasi bisnis, maka perusahaan tak boleh sembarangan dalam mempercayakan laporan keuangan perusahaan untuk diaudit.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi