Kenapa Harus Pakai Kartu Kredit untuk Modal Usaha?

Tahukah Anda bahwa kartu kredit dapat dimanfaatkan sebagai modal bisnis? Alih-alih memakai kartu kredit untuk memenuhi hasrat konsumtif, sebetulnya Anda dapat memanfaatkan kartu kredit menjadi modal bisnis kecil-kecilan. Penasaran bagaimana caranya? Simak artikel ini hingga tuntas!

an image

 

Apa itu Kartu Kredit?

Melansir Bank Indonesia, yang dimaksud dengan kartu kredit adalah APMK (Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu) yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan bisa untuk melakukan penarikan tunai.

 

Dalam penggunaan kartu kredit, penerbit harus “membayar” atau menalangi kewajiban pembayaran pemegang kartu terlebih dahulu. Setelah barang diadatkan, barulah pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan sekaligus atau secara angsuran.

Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat

 

Singkatnya, kartu kredit ibarat sebuah alat pembayaran yang digunakan dalam kegiatan transaksi. Pada kegiatan awal transaksi, pencatatannya biasanya ajqn sivwikmmqbenfterlebih dahulu akan dibayarkan oleh penerbit, lalu setiap awal bulan pengguna harus membayar jumlah transaksi yang dilakukannya pada penerbit.

 

Jadi, di sini pengguna berhutang kepada pihak bank dan memiliki kewajiban untuk melunasinya.

Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?

 

5 Perbedaan Kartu Kredit dan Kartu Debit

Agar lebih memahami esensi kartu kredit, berikut adalah penjelasan tentang perbedaan antara kartu kredit dengan kartu debit.

 

1. Perbedaan Saat Melakukan Transaksi

Ketika melakukan transaksi menggunakan kartu kredit, maka pembayaran akan dilakukan terlebih dulu oleh pihak penerbit atau bank. Kemudian, pengguna akan membayar keseluruhan jumlah transaksi pada waktu yang telah ditentukan.
 

Berbeda dengan kartu kredit, dimana transaksi Anda dibayarkan terlebih dahulu oleh bank. Saat melakukan transaksi dengan kartu debit, saldo yang terdapat dalam kartu debit otomatis terpotong sesuai jumlah transaksi yang dilakukan. Jadi, langsung menggunakan uang pengguna yang tersimpan dalam kartu debit.

 

2. Perbedaan Limit Transaksi

Kartu kredit dan kartu debit juga berbeda dari segi limitnya. Adapun limit sendiri merupakan batas maksimal nominal yang diperbolehkan dalam transaksi. Pada kartu kredit, terdapat limit yang berlaku per bulannya dan sudah ditentukan oleh pihak bank. Nominalnya pun berbeda-beda, tergantung jenis kartu dan kebijakannya masing-masing.


Sementara itu, limit tidak berlaku pada kartu debit. Hal ini disebabkan semua transaksi dapat terjadi misalkan terdapat saldo yang tersimpan di dalam kartu debit. Selama saldo masih ada, pengguna dapat melakukan transaksi.
 

Saldo pada kartu debit dapat diisi oleh pengguna setiap saat, baik melalui transfer meupun setor tunai. Jadi, dana yang dapat dikeluarkan pun terbatas sesuai saldo.

 

3. Perbedaan Biaya Transaksi

Biaya transaksi antara kartu kredit dan kartu debit pun berbeda, dalam artian biaya transaksi kartu kredit lebih besar dibanding dengan kartu debit.


Misalnya, saat Anda sebagai pengguna kartu debit melakukan transfer ke bank lain, maka Anda akan dikenakan biaya admin atau biaya transaksi. Di samping itu, terdapat juga biaya untuk administrasi saldo rata-rata bulanan, dan biaya penarikan di ATM yang berbeda. Jika kartu Anda rusak atau hilang, bank juga akan mengenakan biaya penggantian kartu. Yang terakhir, pada kartu debit juga dikenakan biaya untuk menutup rekening.


Sementara itu, pada kartu kredit terdapat sejumlah biaya yang lebih besar dan harus dibayarkan seperti biaya transaksi tahunan, biaya materai, dan biaya keterlambatan. Tak hanya itu, kartu kredit juga mengenakan bunga, biaya kelebihan pemakaian, biaya tarik tunai, biaya konversi mata uang, serta biaya salinan dan cetakan tagihan bulanan.

 

4. Perbedaan Proses Verifikasi

Perbedaan pada mekanisme transaksi Antara kartu kredit dan kartu debit memiliki perbedaan mekanisme transaksi. Ketika menggunakan kartu kredit untuk melakukan transaksi, pengguna harus melakukan verifikasi dengan tanda tangan.

 

Jadi, pada pemakaian kartu kredit harus dilakukan langsung oleh pengguna dan tidak dapat digantikan.


Sementara pada kartu debit, mekanisme transaksi dapat dipindahtangankan. Bisa saja pengguna meminta orang lain untuk mengambil uang di ATM selama orang lain tersebut mengetahui PIN kartu kredit pengguna.

 

5. Perbedaan Promo

Promo yang diberikan untuk pengguna kartu kredit dinilai lebih menarik dan beragam dibandingkan dengan pengguna kartu debit.
 

Pihak bank mengeluarkan promo menarik khusus pengguna kartu kredit. Dimana promo yang diberikan dapat ditukar aneka hadiah hingga cashback yang didapatkan dari hasil transaksi. Selain itu banyak promo menarik tersedia saat berbelanja.
 

Sedangkan bagi pengguna kartu debit juga terdapat tawaran promo, tetapi tidak sebanyak pengguna party kredit.

 

4 Keuntungan Menggunakan Kartu Kredit

Siapa bilang bahwa bertransaksi menggunakan kartu kredit malah membuat Anda jadi banyak rugi? Berikut 4 keuntungan bertransaksi menggunakan kartu kredit!

 

1. Praktis

Tak sedikit orang yang memilih untuk menggunakan kartu kredit karena jauh lebih praktis dan nyaman.

 

Dengan kartu kredit, Anda tidak harus membawa banyak uang tunai. Selain itu, Anda juga tidak perlu khawatir jika uang Anda tidak cukup untuk melakukan transaksi, sebab proses transaksi yang menggunakan kartu kredit akan dibayarkan oleh pihak bank terlebih dulu.

 

2. Aman

Kelebihan kartu kredit yang berikutnya yaitu aman. Aman disini adalah saat terjadi kehilangan kartu kredit langsung dapat di blokir agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.

 

Saat kartu kredit yang Anda gunakan hilang atau dicuri, Anda dapat segera melaporkan kehilangannya pada pihak bank. Lalu, tidak lama kartu kredit akan diblokir pihak bank, sehingga kartu kredit pun tidak bisa dipakai dan menciptakan keamanan bagi pengguna.

 

Pembayaran yang dilakukan juga sangat aman. Aman di sini berbicara tentang dua hal yaitu keamanan data Anda sebagai pengguna dan keamanan secara harfiah dalam proses pembayaran.

 

3. Limit Kredit Dapat Bertambah

Limit kartu kredit umumnya dibatasi sesuai dengan riwayat kredit yang telah Anda lakukan sebelumnya. Pertama kali pengajuan kemungkinan besar limit kredit yang diberikan hanya Rp4.000.000 - Rp5.000.000, tetapi saat Anda berhasil membayar tepat waktu maka jumlahnya akan diperbesar.

 

Selain riwayat kredit, besaran limitnya juga tergantung pada penghasilan yang Anda dapatkan per bulan.

 

4. Mempermudah Pengajuan Cicilan

Anda mungkin pernah mendengar istilah “BI Checking”. Ya, BI Checking merupakan salah satu tahap pengecekan yang dilakukan ketika Anda ingin mengajukan pinjaman atau cicilan, misalnya KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

 

Jika Anda sering menggunakan kartu kredit dalam bertransaksi dan patuh terhadap tempo pembayaran, maka skor BI Checking Anda akan semakin bagus. Nilai BI Checking yang bagus akan berpengaruh terhadap mudah atau tidaknya pengajuan pinjaman/cicilan Anda dikabulkan.

 

7 Tips Memakai Kartu Kredit sebagai Modal Usaha

Anda juga bisa memanfaatkan kartu kredit sebagai modal usaha alih-alih meminjam modal dari pinjol (pinjaman online) atau bank yang membutuhkan jaminan pinjaman. Namun, hal ini tetap tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa mempertimbangkan banyak hal.

 

Berikut adalah 7 tips dalam menggunakan kartu kredit sebagai modal usaha.

 

1. Hitung Jumlah Modal yang Dibutuhkan Terlebih Dulu

Tips pertama dalam menggunakan kartu kredit untuk modal usaha adalah memperhitungkan jumlah modal yang dibutuhkan bisnis Anda terlebih dahulu.

 

Perhitungkan baik-baik semua biaya yang harus dikeluarkan untuk modal and stick with it. Hal ini penting dilakukan agar ke depannya tidak ada biaya atau utang yang tiba-tiba membengkak.

 

2. Pahami Kemampuan Keuangan Anda

Setelah mendapatkan besaran modal awal yang dibutuhkan, Anda juga harus menghitung jumlah penghasilan per bulannya. Cobalah untuk menghitung apakah dengan penghasilan tersebut Anda bisa membayar pinjaman yang ingin dilakukan? Jika jawabannya tidak, maka Anda perlu membuat backup plan supaya modal yang dibutuhkan jadi bisa terpenuhi.

 

3. Pilih Kartu Kredit dengan Suku Bunga yang Tepat

Selain modal dan estimasi penghasilan, memilih kartu kredit dengan suku bunga yang tepat juga sangat penting bagi Anda yang ingin berbisnis dengan modal kartu kredit.

 

Cobalah untuk melihat persyaratan yang dibutuhkan. Apakah Anda yakin bisa menyanggupi semua persyaratan yang dibutuhkan kartu kredit? Pastikan juga bahwa jumlah bunga yang dikenakan masuk akal supaya Anda tidak terjerat utang dengan bunga yang besar di kemudian hari.

 

4. Pahami Informasi Secara Menyeluruh Mengenai Kartu Kredit Pilihan Anda

Usai memilih kartu kredit yang tepat, pastikan untuk memahami semua informasi secara menyeluruh berkaitan dengan kartu kredit yang dipilih. Jika Anda sudah memahami detail kartu kredit secara keseluruhan, maka masalah yang akan datang dapat diatasi dengan baik.

Baca baik-baik informasi dalam surat persetujuan yang dilampirkan saat mengajukan kartu kredit. Dengan demikian, Anda bisa mengambil ancang-ancang atau menghindari masalah yang kemungkinan muncul di waktu yang akan datang

 

5. Cari Tahu Sistem Pelunasan

Jangan lupa mencari tahu cara atau sistem pelunasan yang dibuat oleh penyedia layanan kartu kredit tersebut. Cari tahu apakah sistem pembayarannya harus 1 bulan sebelum jatuh tempo atau boleh dilakukan setelah jatuh tempo.

 

Cari tahu informasi ini secara detail supaya Anda tidak perlu membayar denda keterlambatan karena biayanya pasti akan menjadi jauh lebih besar.

 

6. Pastikan Membayar Pinjaman Tepat Waktu

Membayar utang tepat waktu sangat penting untuk membangun reputasi kredit Anda di mata para penyedia kredit atau pinjaman lainnya. Tips menggunakan kartu kredit untuk modal usaha satu ini tidak boleh dianggap enteng. Jika kali ini Anda tepat membayar utang maka pengajuan kredit selanjutnya pasti akan jauh lebih mudah.

 

7. Gunakan Kartu Kredit Hanya untuk Kebutuhan, Bukan Keinginan

Tips menggunakan kartu kredit untuk modal usaha terakhir adalah menggunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan bukan keinginan. Anda harus bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan supaya keuangan tetap dalam keadaan baik.

 

Jangan sampai kepercayaan yang sudah diberikan oleh penyedia kredit justru Anda hancurkan begitu saja. Ingatlah bahwa kerugian yang paling besar bukan dirasakan oleh bank tetapi Anda sebagai peminjam atau debitur. Selain mendapatkan denda yang besar, Anda jadi tidak bisa lagi mengajukan pinjaman.

 

5 Ide Bisnis Modal Kartu Kredit

Setelah mengetahui manfaat kartu kredit sekaligus tips memakainya, kami akan membagikan 5 ide bisnis bermodal kartu kredit untuk Anda!

 

1. Reseller

Di zaman yang serba digital ini, bisnis jual-beli secara online membuka kesempatan lebar bagi siapapun untuk memulai bisnis. Salah satunya adalah dengan menjadi online reseller.

 

Seorang reseller menjalani bisnisnya dengan membeli dulu barang dari supplier atau distributor untuk mendapatkan harga terendah dengan jumlah tertentu sebelum menjualnya ke pembeli.

 

Kalau Anda punya kenalan supplier atau distributor terpercaya, maka hambatan yang tersisa hanyalah modal awal. Namun, hambatan tersebut bisa Anda atasi dengan kartu kredit.

 

Asalkan Anda yakin seluruh barang yang Anda angkut dari supplier atau distributor bisa habis sebelum tenggat waktu pembayaran kartu kredit datang, langsung gesek saja kartu sakti Anda untuk membelinya.

 

Atau kalaupun tidak habis dan Anda harus membayar bunga, maka Anda bisa membebankan risiko bunga tersebut ke harga jual atau mengurangi margin keuntungan. Bisnis modal kartu kredit yang mudah bukan?

 

2. Jasa Pembayaran Luar Negeri

Untuk urusan berbelanja, orang Indonesia memang jagoannya, apalagi jika sudah ada diskon. Maka, tak heran jika para pegiat belanja online suka mencari barang promo di e-commerce, bahkan hingga ke platform marketplace luar negeri seperti Amazon, AliBaba, dan eBay.

 

Dari sinilah, muncul kebutuhan akan pembayaran dengan kartu kredit, sebab toko online di platform e-commerce asing umumnya tidak menerima pembayaran transfer via ATM bank seperti yang biasa dilakukan di toko online lokal.

 

Dengan kartu kredit yang Anda miliki, Anda bisa membuka jasa pembayaran luar negeri dan mengambil keuntungan atau fee. Bisnis ini tentu berguna bagi calon pembeli yang benar-benar ingin suatu produk yang belum available di dalam negeri.

 

Selain jasa pembayaran belanja online di marketplace luar negeri, Anda juga dapat menyediakan jasa pembayaran untuk berlangganan aplikasi hiburan, misalnya Spotify dan Netflix.

 

Untuk dapat menjaring lebih banyak pelanggan dari jasa pembayaran, Anda bisa mempromosikan melalui media sosial atau bahkan membuka blog khusus untuk memasarkan layanan pembayaran Anda.

 

3. Jasa Titip Beli Barang (Jastip)

Selain reseller dan jasa pembayaran e-commerce asing, layanan jastip (jasa titip) juga bisa Anda jajal jika Anda merupakan pemegang kartu kredit. Terlebih kalau Anda kebetulan juga memiliki hobi berbelanja dan suka traveling ke berbagai tempat wisata.

 

Namun, bisnis ini kadang bisa merepotkan ketika Anda harus mengkonversi mata uang rupiah. Nah, daripada repot-repot membawa uang tunai untuk membayar barang jastip, mengapa tidak mempermudahnya dengan menggunakan kartu kredit?

 

4. Jasa Tambah Kapasitas Dropbox dan Google Drive

Bagi Anda yang bekerja pada sektor kreatif, pasti sudah tak asing lagi dengan tools penyimpanan seperti Dropbox dan Google Drive. Sebab, pemanfaatan keduanya sangatlah tinggi. Apalagi, media penyimpanan berbasis cloud bisa diakses dari manapun sekaligus bisa dibagikan ke siapapun.

 

Kelebihan lainnya dari cloud storage adalah bisa menghindari risiko hardisk yang rentan rusak. Dua platform ini memang bisa dimanfaatkan secara gratis, tetapi kapasitasnya terbatas pada versi gratis. Untuk menambah kapasitas penyimpanan, Anda harus membayar lebih untuk beralih ke produk premium.

 

Nah, di kebutuhan inilah Anda bisa menawarkan jasa pembayaran kapasitas Dropbox dan Google Drive dengan kartu kredit yang Anda punya.

 

5. Jasa pemasangan Facebook, Instagram, Google, dan Youtube Ads

Media sosial yang ramai pengguna seperti Facebook, Instagram, Youtube, atau Google merupakan “ladang basah” yang bisa Anda garap sebagai bisnis berbekal kartu kredit. Karena banjir user, platform-platform media sosial tersebut pun jadi “banjir” iklan.

 

Nah, ramainya platform medsos oleh user juga dapat dijadikan bisnis penawaran jasa pemasangan iklan (ads). Pasalnya, pembayaran platform-platform tersebut bisa Anda lakukan dengan mudah lewat kartu kredit.

 

kartu kredit, kartu kredit adalah, bisnis kartu kredit

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi