Pada proses akuntansi, salah satu jenis jurnal yang penting untuk dibuat adalah jurnal penutup. Namun banyak yang belum mengerti pengertian dan cara membuatnya.
Untuk mempelajari lebih jauh tentang jurnal penutup, Konsultanku akan menjelaskan sedikit demi sedikit agar Anda mengeti dan bisa mengimplementasikannya.
Jurnal Penutup (Closing Entries) adalah salah satu proses dalam siklus akuntansi perusahaan yang dibuat untuk memulai periode akuntansi baru. Dengan membuat jurnal penutup, perusahaan akan men-transfer hasil operasi (baik berupa laba maupun rugi bersih) ke akun ekuitas (Owner’s Equity).
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
Akun yang ditutup adalah akun yang terdapat dalam Laporan Laba Rugi atau disebut juga akun temporer (Temporary Account), yang terdiri dari pendapatan, beban dan dividen. Dengan demikian, akun-akun temporer akan memiliki saldo sebesar (nol) di periode berikutnya. Hal ini sejalan dengan konsep Laporan Laba Rugi (Statement of Profit and Loss) yang pada esensinya menggambarkan operasional perusahaan pada satu periode waktu tertentu.
In a nutshell, closing is a game of opposites.
-Prof. Johnson
Sejalan dengan konsep jurnal penutup yang menjadikan saldo akun temporer menjadi 0 (nol) di periode berikutnya, cara mudah untuk mengingat jurnal penutup masing-masing akun temporer adalah dengan mengingat saldo normal masing-masing akun tersebut. Masing-masing akun temporer (kecuali dividen) akan ditutup ke akun Income Summary, yang merupakan akun temporer untuk men-transfer akun pendapatan dan beban.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Pendapatan (Revenue) memiliki saldo normal kredit, sehingga untuk menutup akun pendapatan, kita akan menempatkan pendapatan di sisi debit dan Income Summary di sisi kredit. Dengan demikian, akun pendapatan sudah ditutup dan di-transfer ke akun Income Summary.
Hal yang sama juga berlaku untuk akun beban (Expense) yang memiliki saldo normal debit.Akun beban akan diletakkan di sisi kredit dan Income Summary di sisi debit.
Hasil bersih Income Summary (Pengurangan seluruh saldo debit dan kredit Income Summary) akan sama dengan keuntungan/kerugian operasi yang dialami perusahaan di periode yang bersangkutan.
Apabila Income Summary memiliki saldo akhir kredit, maka perusahaan mengalami keuntungan (net profit). Sehingga, jurnal untuk men-transfer keuntungan tersebut ke akun ekuitas adalah dengan menempatkan Income Summary di sisi debit dan Owner’s Equity di sisi kredit. Hal yang sama juga berlaku apabila perusahaan mengalami kerugian (net loss).
Dividen memiliki saldo normal debit. Namun, berbeda dengan kedua akun temporer di atas, akun dividen ditutup ke akun ekuitas (Owner’s Equity). Sehingga, dividen akan diletakkan di sisi kredit dan Owner’s Equity di sisi debit.
Setelah membuat jurnal penutup, maka perusahaan akan membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan (Post Closing Trial Balance) yang akan memuat hanya akun permanen (aset, liabilitas, dan ekuitas). Ekuitas yang terdapat dalam Neraca Saldo Setelah Penutupan sudah merefleksikan perubahan yang terjadi karena adanya keuntungan/kerugian dan pembagian dividen.
Dalam menjalankan usaha, membuat jurnal bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi bagi orang yang awam dengan dunia akuntansi. Oleh sebab itu diperlukan seorang ahli untuk membuat jurnal penutup.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi