Memahami Cash Flow, Mulai dari Jenis, Tips Mengatur, dan Cara Mengeceknya

Baik atau tidaknya kondisi perusahaan umumnya ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah cashflow atau arus kas. Pasalnya, banyak kasus perusahaan dengan profit besar yang gulung tikar karena mereka kehabisan kas. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja perusahaan, Anda perlu memperhatikan kondisi cash flow. Melalui artikel ini, Konsultanku akan membahas cashflow, jenis-jenisnya, cara mengecek, hingga tips mengaturnya.

an image

Pengertian Cash Flow

Cashflow adalah salah satu jenis laporan keuangan perusahaan yang dapat memberikan detail informasi mengenai arus kas masuk atau pemasukan dan arus kas keluar atau pengeluaran yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam hal ini, pemasukan yang lebih besar daripada pengeluaran akan menciptakan cash flow yang positif. Sebaliknya, negative cashflow artinya terjadi pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan.

 

Tujuan utama adanya pencatatan cash flow adalah guna mendokumentasikan apa saja transaksi pengeluaran yang dilakukan perusahaan dan dari mana saja perusahaan mendapat pemasukan. Seluruh transaksi yang dicatatkan mencakup dana investasi, kegiatan pendanaan perusahaan, hingga kegiatan operasional seperti produksi dan distribusi.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

 

Dengan adanya cash flow, Anda dapat mengetahui informasi secara riil, mulai dari pemasukan kas hingga kas pengeluaran yang ada di dalam suatu perusahaan. Dengan adanya informasi tersebut, maka perusahaan akan lebih mudah dalam mengetahui kondisi kas perusahaan di kemudian hari sehingga dapat menjadi acuan pengembangan ke tahap berikutnya.


2 Jenis Transaksi dalam Cashflow

Cash flow dibagi menjadi dua jenis, yaitu arus kas masuk dan kas keluar. Aliran uang masuk dapat disebut dengan istilah cash inflow, sedangkan aliran uang keluar dapat disebut dengan istilah cash outflow. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut merupakan ulasan dari kedua jenis transaksi dalam arus kas perusahaan.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

Transaksi Pemasukan

Arus kas masuk (cash inflow) merupakan arus kas yang di dalamnya berisi semua jenis transaksi yang dapat memberikan pemasukan pada perusahaan. Ketika terdapat transaksi yang masuk ke perusahaan, maka modal perusahaan juga akan bertambah sehingga pertumbuhan perusahaan juga dapat terus mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu.

 

Transaksi jenis ini dapat memberikan data dan informasi agar perusahaan dapat mudah mengetahui pemasukan yang ada dalam periode tertentu secara transparan. Adapun berbagai transaksi yang masuk ke dalam aliran ini, antara lain penagihan piutang, penjualan barang atau jasa, pemasukan pendapatan lain and sewa, pemasukan dari invertase, pinjaman, pendapatan dari pihak ketiga, serta penjualan aktiva tetap.

 

Transaksi Pengeluaran

Selanjutnya, ada cash outflow yang bisa diartikan sebagai aliran arus kas yang di dalamnya berisikan tentang berbagai macam transaksi yang dapat memunculkan adanya beban pengeluaran kas perusahaan. Adanya transaksi pengeluaran tersebut memiliki tujuan agar bisa mempertahankan perusahaan. Ketika perusahaan tak mengeluarkan uang atau modal, maka perusahaan akan sulit untuk bisa bertahan di tengah perkembangan yang ada.

 

Beberapa contoh dari cash outflow, di antaranya pembelian aktiva tetap, pengeluaran untuk biaya gaji karyawan, pengeluaran untuk keperluan bahan baku, pembayaran pajak maupun sewa, pengeluaran untuk administrasi penjualan, pembayaran utang, serta pembayaran kembali yang bersumber dari investasi pengusaha. Semua pengeluaran tersebut tidak akan mendatangkan kerugian bagi perusahaan selama dilakukan dengan kondisi bijak.


5 Tips untuk Mengatur Cashflow Perusahaan

Mengelola cashflow artinya mengatur arus kas dengan baik agar kondisi finansial tetap terjaga dengan stabil. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam mengatur arus kas tetap dalam kondisi sehat memerlukan perjuangan. Untuk mempermudah Anda dalam proses pengelolaan cash flow perusahaan, berikut merupakan beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

 

1. Mencatat Anggaran

Tips pertama dalam pengaturan cashflow adalah selalu memprediksi dan mencatat pengeluaran bulanan. Contohnya seperti pengeluaran untuk pembelian perlengkapan, transportasi, tagihan, dan biaya lainnya. Anggaran yang telah dibuat ini berfungsi sebagai alat untuk merencanakan dan merekam jenis pengeluaran yang akan dibayarkan.

 

2. Buat Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah salah satu kunci dari kelancaran cash flow. Oleh karena itu, sebaiknya buatlah laporan keuangan sederhana untuk merekam setiap arus kas yang masuk dan keluar setiap bulannya. Kemudian, hitung sisa uang yang tersisa. Selanjutnya, bandingkan besar jumlah pemasukan dan pengeluaran agar kamu bisa menilai apakah arus kas perusahaan Anda tergolong positif atau negatif.

 

3. Evaluasi Pengeluaran

Evaluasi pengeluaran perusahaan adalah langkah krusial dalam pengambilan keputusan bisnis yang informasional dan berdasarkan data. Melalui evaluasi ini, perusahaan dapat melihat pengeluaran apa saja yang bisa dikurangi atau bahkan ditiadakan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.

 

4. Cari Pendapatan Tambahan

Tips selanjutnya dalam mengatur cashflow adalah mencari pemasukan tambahan dari passive income. Pemasukan tambahan ini dapat membantu perusahaan Anda dalam menyeimbangkan pengeluaran sehingga dapat menciptakan cash flow yang positif. Beberapa contoh passive income yang dapat Anda lakukan, antara lain afiliasi marketing, menyewakan aset atau properti perusahaan, hingga melakukan investasi.

 

5. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Masih dalam rangka meminimalisir pengeluaran, Anda juga mulai belajar untuk menahan keinginan dan mendahulukan kebutuhan. Dahulukan pelunasan utang dibanding menambah tagihan cicilan dari pembelian yang tidak penting. Dengan begini, Anda bisa menata arus kas dengan lebih mudah.


Cek Kondisi Keuanganmu dengan Rasio Ini

Kondisi keuangan yang sehat tentunya menjadi salah satu tujuan utama perusahaan. Namun, Anda perlu usaha keras untuk mencapai hal tersebut apabila kondisi keuangan perusahaan tidak memadai. Ingin tahu bagaimana keadaan finansial Anda setiap bulannya? Berikut adalah beberapa perhitungan rasio yang bisa Anda jadikan patokannya.

 

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas untuk mengukur ketersediaan aset lancar berupa uang tunai atau aset yang mudah dijual untuk menjadi uang tunai. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, kewajiban rutin, dan keperluan darurat seandainya penghasilan rutin terhenti atau berkurang. Keuangan Anda dapat dikatakan sehat jika aset lancar yang dimiliki minimal sebesar 3 kali pengeluaran bulanan.

 

2. Rasio Tabungan

Rasio ini mengukur kemampuan menabung uang yang disisihkan dari penghasilan per bulan. Untuk mencapai kondisi finansial yang lebih baik, minimal 20% penghasilan disisihkan untuk menabung atau berinvestasi. Semakin besar rasio ini maka diharapkan semakin besar juga kemampuan Anda untuk menabung atau berinvestasi secara konsisten sehingga keuangan lebih sehat dan mampu mencapai tujuan jangka panjang.

 

3. Rasio Utang/Pinjaman

Rasio utang terhadap aset dapat digunakan untuk mengukur perbandingan antara total nilai aset dengan total utang. Ukurannya adalah total utang maksimal 50% dari total nilai aset. Keuangan yang sehat seharusnya didominasi oleh aset bukan utang sehingga rasio ini penting untuk diperhatikan. Apabila jumlah utang semakin banyak, Anda perlu segera melunasinya agar tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan.


Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cashflow adalah uang yang didapat dan dikeluarkan oleh entitas dalam periode waktu tertentu. Arus kas menjadi sebuah poin penting yang harus diperhatikan dalam sebuah bisnis. Pasalnya, pemasukan dan pengeluaran kas perlu dicatatkan sebagai bagian dari penyusunan laporan keuangan yang valid.

 

Mengelola cash inflow dan cash outflow dalam laporan keuangan tentu bukanlah hal yang mudah. Jika Anda menemukan kesulitan dalam proses, Anda bisa memanfaatkan jasa pembukuan dan laporan keuangan dari Konsultanku. Dengan prosedur yang mudah, Konsultanku akan membantu Anda menyusun pembukuan dan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

 

cashflow, cash flow, cashflow adalah, cashflow artinya

cashflow, cash flow, cashflow adalah, cashflow artinya

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi