Pengertian Akuntansi Keuangan, Fungsi, dan Standardisasinya di Indonesia

Dalam mengembangkan bisnis, informasi keuangan yang akurat, transparan, dan terpercaya menjadi salah satu hal yang paling diperhitungkan karena berhubungan langsung dengan kredibilitas laporan keuangan perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut, tahukah Anda bahwa proses penyusunan laporan keuangan secara keseluruhan disebut sebagai akuntansi keuangan?

an image

 

Apa yang Dimaksud dengan Akuntansi Keuangan?

Sebelum beranjak ke pembahasan berikutnya, ada baiknya jika Anda mengetahui definisi dan esensi dari ilmu akuntansi keuangan terlebih dulu. Berikut, kami jabarkan pengertian akuntansi keuangan secara umum sekaligus definisi menurut pandangan para ahli.

 

Pengertian Akuntansi Keuangan Secara Umum

Akuntansi keuangan merupakan suatu proses pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan informasi keuangan perusahaan. Akuntansi keuangan dilakukan dengan tujuan memberikan informasi keuangan yang relevan, andal, dan berguna dalam pengambilan keputusan bisnis oleh investor, kreditor, jajaran manajerial, regulator, dan pihak lainnya yang berkepentingan.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

 

Definisi Akuntansi Keuangan Menurut Para Ahli

Kieso & Weygandt (2000) berpendapat bahwa akuntansi keuangan merupakan sebuah proses pembuatan laporan keuangan yang nantinya akan digunakan oleh pengguna laporan keuangan baik internal maupun eksternal perusahaan.

 

Menurut Sugiarto (2002), Akuntansi Keuangan adalah cabang akuntansi yang memusatkan perhatiannya pada penyusunan laporan keuangan perusahaan secara bertahap. Laporan ini berfungsi sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada pemegang saham atau investor. Untuk menyusun laporan tersebut, digunakan persamaan akuntansi yaitu Aset sama dengan Ekuitas ditambah Liabilitas yang mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

Warren Reeve Fess pada tahun 2008 memahami akuntansi keuangan sebagai proses mencatat dan melaporkan data serta kegiatan ekonomi perusahaan. Meskipun laporan keuangan tersebut berguna bagi manajer, namun secara utama laporan tersebut ditujukan untuk pemilik, kreditor, lembaga pemerintah, dan masyarakat umum.

 

Martani (2012) menyatakan bahwa akuntansi keuangan berfokus pada penyampaian informasi kepada pihak eksternal. Beragam kebutuhan informasi yang detail dari pihak eksternal membuat penyusunan laporan keuangan menggunakan prinsip dan asumsi dalam prosesnya.

 

Jogianto (1997) mengungkapkan bahwa akuntansi keuangan merupakan penyediaan informasi berupa laporan-laporan berkala seperti laporan laba rugi, neraca, laba ditahan, laporan perubahan modal, yang digunakan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.

 

Pentingnya Akuntansi Keuangan untuk Perusahaan

Pada saat membahas pengertian akuntansi keuangan, sudah disinggung sedikit tentang pentingnya pengimplementasian akuntansi keuangan bagi perusahaan, salah satunya adalah untuk bahan pertimbangan manajerial perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.

 

Selain berfungsi sebagai bahan pertimbangan keputusan bisnis, ada sejumlah fungsi lain akuntansi keuangan yang memainkan peran krusial dalam kegiatan operasional bisnis. Apa sajakah fungsi yang dimaksud? Simak penjelasan berikut ini!

 

Memberikan Informasi Keuangan Perusahaan

Fungsi pertama dari pengimplementasian akuntansi keuangan pada perusahaan adalah untuk memberikan informasi keuangan perusahaan atau unit usaha. Laporan keuangan ini menjadi tolok ukur potensi laba perusahaan. Dengan demikian, jika perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar, maka perkembangan perusahaan juga akan tumbuh pesat. Namun sebaliknya, jika data keuangan terus menurun, maka perusahaan akan menghadapi risiko kehancuran.

 

Memberikan Informasi Aktiva dan Pasiva Perusahaan

Fungsi kedua akuntansi keuangan adalah memberikan informasi mengenai aktiva dan pasiva perusahaan yang dapat dipercaya. Hal ini disebabkan informasi keuangan yang tercantum dalam akuntansi keuangan sudah memuat analisis modal, piutang, utang hingga aset usaha yang dimiliki perusahaan.

 

Dengan demikian, akumulasi data keuangan perusahaan juga menjadi lebih rapi. Di samping itu, akuntansi keuangan juga membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar utang usaha.

 

Memberikan Informasi Perubahan pada Stakeholder tentang Dividen

Fungsi ketiga dari akuntansi keuangan adalah untuk memberikan informasi perusahaan pada stakeholder. Proses akuntansi juga memberikan informasi mengenai perubahan siklus ekonomi yang berhubungan dengan pembagian dividen. Data dan informasi dividen inilah yang kemudian menjadi gambaran sejauh mana perkembangan perusahaan dalam meningkatkan potensi keuntungan usaha.

 

Memberikan Informasi Penting Terkait Kondisi Perusahaan

Fungsi selanjutnya dari akuntansi keuangan adalah dapat memberikan informasi mengenai perusahaan secara umum, termasuk informasi yang terkait dengan non-finansial. Apapun informasi yang tercatat selama itu dapat membantu perkembangan perusahaan, maka data tersebut penting untuk diawasi perkembangannya.

 

Sebagai Alat yang Dapat Digunakan Perusahaan

Fungsi lainnya dari akuntansi keuangan adalah menjadi alat atau sarana bagi perusahaan. Dengan alat ini, pencatatan keuangan menjadi lebih rapi dan baik. Selain itu, akuntansi keuangan juga berfungsi untuk menjadikan finansial perusahaan tertata dengan baik, sehingga masalah keuangan tidak lagi menjadi masalah yang kronis dan membuat perusahaan kolaps.

 

Menjaga Keseimbangan Finansial Perusahaan

Tujuan terakhir dari akuntansi keuangan adalah untuk menjaga keseimbangan finansial perusahaan. Dengan adanya akuntansi keuangan, pengeluaran dan pemasukan perusahaan tercatat dengan detail sehingga akuntansi keuangan tentu pengeluaran dan pemasukan tercatat dengan detail. Dari situ menjadi jelas serta tidak terjadi tumpang tindih data.

 

Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku di Indonesia

Selanjutnya, kita akan masuk ke pembahasan mengenai standardisasi akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia yang antara lain terdiri dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK-ETAP), PSAK-Syariah, dan SAK-EMKM.

 

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan merupakan regulasi yang harus dipatuhi oleh akuntan dalam pembuatan laporan keuangan. PSAK sendiri merupakan singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Report Standard yang diterapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun 2012. Standar ini berlaku untuk badan atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN, ataupun perusahaan dana pensiun.

 

Standar Akuntansi Pemerintah

Selain PSAK, terdapat juga Standar Akuntansi Pemerintah atau SAP yang harus dijalankan sebagai bahan penyusunan laporan keuangan Pemerintah Pusat dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. SAP bertujuan untuk memberikan jaminan keterbukaan atau transparansi dan akuntabilitas keuangan negara.

 

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik

Untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak terlalu bagus dan laporan keuangannya hanya ditujukan untuk tujuan umum pengguna eksternal, digunakan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik atau SAK-ETAP. SAK-ETAP merupakan hasil penyederhanaan standar akuntansi IFRS yang meliputi beberapa penyesuaian, seperti ditiadakannya laporan laba/rugi komprehensif, penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan properti investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan.

 

PSAK-Syariah

PSAK-Syariah merupakan regulasi akuntansi syariah yang bisa digunakan oleh lembaga-lembaga yang bersifat syariah pula, seperti bank syariah, pegadaian syariah, badan zakat, dan lain sebagainya. Standar ini terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan, dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna.

 

SAK EMKM

Terakhir, SAK EMKM atau Standar Akuntabilitas Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah merupakan standar akuntansi keuangan yang berlaku untuk UMKM. Standar ini disusun oleh lembaga IAI dan bertujuan untuk mendorong masyarakat berperan aktif dalam usaha kecil dan menengah.

 

Jenis-Jenis Laporan Keuangan (Akuntansi Keuangan)

Akuntansi keuangan sangat penting untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan, tanpa akuntansi bisnis bisa dikatakan "buta". Mengapa demikian? Sebab, tidak adanya akuntansi keuangan berarti Anda tidak bisa memantau perkembangan usaha, mengetahui untung atau rugi dari perusahaan, dan tidak dapat membuat perencanaan bisnis yang matang berdasarkan data keuangan yang kredibel.

 

Laporan Laba Rugi

Dalam laporan keuangan suatu perusahaan, terdapat bagian yang disebut sebagai laporan laba rugi yang menjelaskan mengenai unsur-unsur pendapatan dan beban yang dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka periode akuntansi tertentu. Tujuan dari laporan laba rugi adalah untuk mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh perusahaan dan juga sebagai acuan untuk menghitung estimasi pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

 

Laporan laba rugi juga memberikan informasi penting untuk evaluasi oleh pihak manajemen perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan jika beban yang dikeluarkan perusahaan terlalu besar. Terdapat dua bentuk laporan laba rugi, yaitu single step dan multiple step.

 

Single Step

Pada laporan laba rugi berbentuk single step, penerapan alur dan pengelompokan akun lebih mudah untuk dilakukan. Hal ini karena pada laporan laba rugi penempatan pendapatan dan keuntungan berada di awal laporan. Lalu dilanjutkan dengan pengeluaran biaya dan beban yang ditanggung oleh perusahaan. Selanjutnya yang menentukan keuntungan maupun kerugian perusahaan terletak pada selisih total pendapatan dan total beban.

 

Multiple Step

Sedangkan pada laporan laba rugi multi step, transaksi operasional dan non-operasional harus dipisahkan sekaligus melakukan perbandingan pada biaya dan beban dengan pendapatan yang terkait. Bentuk laporan juga memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dan aktivitas insidentil pada laba operasional.

 

Neraca

Laporan neraca adalah jenis laporan keuangan yang memuat daftar sistematis aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal (equity) dalam suatu periode tertentu. Laporan neraca biasanya terdiri dari dua bentuk, yaitu bentuk skontro/horizontal (account form) dan bentuk stafel/vertikal (report form).

 

Pada umumnya, laporan keuangan neraca bertujuan untuk menunjukkan kondisi, posisi, dan informasi keuangan perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini akan memperlihatkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Pada akhir laporan neraca, akan terdapat posisi aktiva, utang, dan modal yang menciptakan keseimbangan atau balance.

 

Mengetahui jenis-jenis laporan keuangan dapat membantu perusahaan untuk menyusun langkah-langkah yang tepat dalam menyusun laporan keuangan. Terdapat tiga unsur utama dalam laporan neraca, yakni aktiva, utang, dan modal. Simak penjelasan singkat berikut mengenai ketiga unsur tersebut.

 

Aktiva (Aset)

Aktiva merupakan harta yang dimiliki perusahaan dan biasanya digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva akan memberikan nilai manfaat perusahaan di masa depan. Contoh aktiva adalah gedung yang digunakan dalam operasional perusahaan.

 

Liabilitas (Kewajiban)

Liabilitas merupakan utang yang wajib dilunasi selama periode tertentu. Utang ini terdiri dari Utang Lancar (Current Liabilities) dan Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities). Liabilitas juga disebut sebagai kebalikan dari aset. Jika aset merupakan kepemilikan harta sedangkan liabilitas adalah kewajiban.

 

Ekuitas (Modal)

Ekuitas atau modal adalah harta kekayaan yang dimiliki perusahaan. Ekuitas juga kepemilikan atas hak aktiva perusahaan dimana kekayaan bersih yang diperoleh dari jumlah aktiva dikurangi kewajiban. Ketiganya dapat dihubungkan melalui persamaan Aset sama dengan Liabilitas ditambah dengan Ekuitas.

 

Laporan Perubahan Modal

Laporan Perubahan Modal adalah jenis laporan keuangan yang menunjukkan perubahan modal perusahaan selama periode waktu tertentu, baik peningkatan maupun penurunan modal. Perubahan modal dapat terjadi karena perputaran modal, penambahan modal dari laba, atau penggunaan modal untuk kepentingan perusahaan. Laporan perubahan modal sendiri terdiri dari unsur modal awal, laba rugi, prive, dan penambahan modal.

 

Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas atau Cash Flow adalah laporan keuangan yang digunakan untuk memantau arus kas perusahaan dalam periode tertentu. Tujuan penyusunan laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi dan kontrol atas arus kas masuk dan keluar perusahaan. Arus kas masuk terdiri dari kegiatan operasional dan pendanaan atau pinjaman, sedangkan arus kas keluar meliputi biaya untuk kegiatan operasional dan investasi.

 

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa akuntansi keuangan merupakan suatu sistem pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan informasi keuangan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis perusahaan. Rangkaian proses penyusunan laporan keuangan yang melibatkan akuntansi keuangan akan menghasilkan laporan laba rugi, dan laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk pengambilan keputusan.

 

Mengingat pentingnya laporan keuangan untuk perusahaan, tak heran jika seluruh proses pencatatan laporan keuangan— mulai dari mencatat jurnal hingga posting ke buku besar— harus dilakukan secara serius oleh pihak yang terpercaya dan sudah berpengalaman di bidangnya.

 

Salah satu instansi yang banyak dipercaya oleh perusahaan besar dalam menyusun pembukuan adalah kantor akuntan publik (KAP). Jasa pembukuan dan laporan keuangan oleh KAP dikenal memiliki kualitasnya terjamin, sebab akuntan publik yang tergabung di dalam KAP umumnya berpengalaman dan bersertifikasi.

 

akuntansi keuangan, standar akuntansi keuangan

akuntansi keuangan, standar akuntansi keuangan

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi