Seperti yang telah diketahui, perusahaan pada umumnya memiliki tiga laporan keuangan utama, yakni laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Tahukah Anda, ada satu jenis laporan keuangan yang akrab disebut sebagai ‘laporan keuangan mini’, yakni laporan perubahan modal.
Tidak seperti julukannya, laporan perubahan modal atau laporan keuangan mini dibuat untuk memberikan informasi yang paling up to date tentang perubahan modal milik perusahaan.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui
Tidak heran, sebab laporan perubahan modal memang diciptakan untuk memberikan gambaran tentang perubahan-perubahan— baik peningkatan maupun penurunan— terhadap aktiva bersih (kekayaan) perusahaan selama periode tertentu.
Laporan keuangan ‘mini’ ini umumnya ditemukan pada perusahaan publik dengan struktur kepemilikan yang kompleks dan berandil besar dalam perubahan-perubahan akun ekuitas (modal) pada saat periode terkait.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Baca Juga: Biaya Overhead bagi Perusahaan dan Cara Menghitungnya
Latar belakang terjadinya perubahan modal antara lain sebagai berikut:
Terdapat kenaikan pada sektor modal— baik itu modal yang asalnya dari laba, maupun pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan— yang berakibat pada bertambahnya modal kerja.
Terdapat pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan pertambahan aktiva lancar. Hal ini dapat terjadi karena adanya penjualan aktiva tetap maupun adanya proses depresiasi. Dengan demikian, modal kerja pun akan bertambah.
Terdapat penambahan utang jangka panjang– baik itu obligasi, hipotek, maupun hutang jangka panjang lainnya– yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar. Hal inilah yang membuat modal kerja bertambah.
Perusahaan menderita kerugian— baik berupa kerugian normal maupun kerugian exidentil. Kerugian tersebutlah yang menyebabkan terjadinya pengurangan modal kerja.
Pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang. Pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar ini akan mengurangi modal kerja.
Terdapat penambahan atau pembelian aktiva tetap yang berpengaruh pada pengurangan modal kerja.
Terdapat pengambilan pribadi (prive), yakni pengambilan uang atau barang yang dilakukan pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: Memahami Purchase Requisition dan Perbedaannya dengan Purchase Order
Ada beberapa hal yang terdapat dalam laporan perubahan modal, berikut pembahasan komponen-komponennya.
Yang dimaksud modal awal yakni dana atau saldo yang diperoleh pada awal periode keuangan sebagaimana tercatat dalam laporan posisi keuangan periode sebelumnya.
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham pada awal periode komparatif setelah penyesuaian berkaitan dengan perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan periode sebelumnya.
Pembayaran dividen yang dilakukan selama periode terkait dengan cara mengurangi dari modal atau dari ekuitas pemegang saham.
Laba rugi periode terkait mencakup saldo laba rugi pada periode tertentu sebagaimana terdapat dalam laporan laba rugi. Selain itu, saldo laba rugi pun mencakup laba ditahan dan laba bersih.
Laba ditahan, yakni laba yang tidak dibagi sebagai dividen. Laba yang ditahan tersebut biasanya dijadikan sebagai modal kembali. Adapun laba bersih adalah perhitungan total penghasilan dikurangi beban dan pajak.
Kerugian juga dapat dicatat bila lajur laba rugi bernilai kredit.
Pada akhir periode pelaporan, perusahaan umumnya mempunyai saldo cadangan modal yang terlihat dalam laporan posisi keuangan.
Dari saldo inilah, dapat diketahui apakah perusahaan berada dalam posisi untung atau malah merugi.
Komponen lainnya antara lain mencakup pengaruh koreksi kesalahan pada periode sebelumnya, perubahan cadangan revaluasi, perubahan modal saham, atau pengaruh kebijakan akuntansi.
Yang perlu Anda ingat adalah bahwa tiap-tiap perusahaan memiliki komponen atau unsur laporan yang berbeda-beda tergantung situasi dan jenis usaha yang dilakukan perusahaan tersebut.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi