Pada zaman yang serba canggih ini, sekarang segala sesuatu membutuhkan campur tangan teknologi. Dilihat dari berbagai sisi, output (hasil pekerjaan) yang melibatkan penggunaan teknologi memang dinilai lebih unggul dalam hal kecermatan dan kepraktisan.
Kabar baiknya, teknologi juga sudah menjalar ke ranah akuntansi. Seperti yang kita ketahui, pekerjaan yang berhubungan dengan ilmu akuntansi memang sangat menuntut kecermatan dan keakuratan dalam pengerjaannya. Hal inilah yang mendasari lahirnya Sistem Informasi Akuntansi yang banyak diterapkan pada perusahaan.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
Sistem Informasi Akuntansi atau disingkat SIA sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang beroperasi pada bidang apapun. Nah, sebenarnya apa sih SIA itu dan kenapa sangat penting bagi perusahaan?
Mulyadi (2001) mendefinisikan SIA sebagai aktivitas dalam pengaturan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen, guna mempermudah pengelolaan perusahaan.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Lain lagi dengan Nugroho Widjajanto. Menurutnya, Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Berdasarkan paparan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi atau SIA berarti suatu sistem yang diantaranya meliputi berbagai catatan, formulir, serta laporan yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan.
Baca Juga: Memahami Akuntansi Syariah dan Bedanya dengan Akuntansi Konvensional
SIA bisa dibilang ‘menggabungkan’ akuntansi tradisional dengan kecanggihan teknologi informasi modern. Hal tersebut membuat SIA menawarkan sederet keunggulan.
Pertama, penggunaan SIA dapat menghindari praktik kecurangan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab sebab SIA dilengkapi dengan sistem pelacakan keuangan perusahaan. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena dapat mengurangi risiko terjadinya penggelapan uang atau aset perusahaan.
Kedua, SIA dapat mengubah kumpulan berbagai data ke dalam suatu informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan.
Ketiga, SIA juga menawarkan keunggulannya dalam membuat serta mencatat data transaksi dengan cepat dan akurat. Hasil pencatatan juga lebih runut sesuai dengan urutan waktu terjadinya transaksi.
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants), ada lima prinsip yang harus diutamakan dalam SIA.
Pertama adalah prinsip keamanan. Prinsip ini dilakukan dengan cara pembatasan akses ke dalam sistem dan data. Biasanya, sistem atau data dibuat agar hanya dapat diakses serta dikontrol oleh pihak-pihak berwenang saja.
Prinsip kerahasiaan, yaitu prinsip perlindungan terhadap kebocoran berbagai informasi milik perusahaan.
Prinsip privasi, dibuktikan dengan pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi pelanggan yang dilakukan secara privat.
Prinsip memproses integritas, di mana pemrosesan data dilakukan secara lengkap, akurat, serta tepat waktu dengan pemberlakuan otorisasi secara tepat.
Prinsip ketersediaan, yang dibuktikan dengan menunjukkan ketersediaan penyedia SIA dalam memenuhi kewajiban operasional sesuai dengan kontrak.
Agar pemrosesan data dapat dikerjakan secara efektif dan optimal, maka SIA membutuhkan beberapa subsistem yang mendorong kinerja SIA.
Pertama adalah subsistem pemrosesan transaksi yang dapat mendukung proses operasi harian bisnis.
Kedua, subsistem pembukuan untuk menghasilkan laporan keuangan (laporan neraca, rugi laba, pengembalian pajak, serta cash flow).
Ketiga adalah subsistem pelaporan manajemen, gunanya untuk mengatur laporan pada perusahaan, misal laporan keuangan, laporan pertanggungjawaban, laporan anggaran, serta laporan informasi data yang berfungsi untuk mengambil keputusan.
Baca Juga: Laporan Keuangan Konsolidasi: Definisi, Fungsi, dan Cara Membuatnya
Nah, jadi begitulah penjelasan tentang pentingnya Sistem Informasi Akuntansi bagi perusahaan. SIA ternyata sangat mempermudah proses pembukuan laporan keuangan, ya!
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi