Laporan Keuangan Konsolidasi: Definisi, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Seperti yang kita ketahui, laporan keuangan mempunyai esensi yang krusial bagi perusahaan. Selain berfungsi sebagai tolok ukur evaluasi kinerja, laporan keuangan juga dibutuhkan oleh para investor untuk menilai kredibilitas perusahaan. Oleh karena itulah, laporan keuangan menjadi salah satu syarat dalam mengajukan pendanaan.

an image

 

Uniknya, ada perusahaan yang memiliki beberapa ‘anak’. Pertanyaannya, apakah laporan keuangan milik induk perusahaan dan anak perusahaan dapat disusun menjadi satu entitas sekaligus?

 

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

 

Laporan Keuangan Konsolidasi

Perusahaan yang mempunyai anak perusahaan— baik hanya satu ‘anak’ maupun beberapa anak— biasanya menyajikan laporan keuangan dalam bentuk laporan keuangan konsolidasi. Jenis laporan keuangan ini memang kerap digunakan untuk menyusun laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan seinduk menjadi satu entitas laporan keuangan.

 

Syarat untuk Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi

Meskipun demikian, tidak semua perusahaan berhak menyusun jenis laporan keuangan konsolidasi. Terdapat beberapa kriteria perusahaan yang dianggap boleh menyusun laporan keuangan jenis ini.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

Yang pertama— berdasarkan definisi laporan keuangan konsolidasi yang telah dijelaskan sebelumnya— perusahaan yang berhak menyusun jenis laporan ini tentu saja mencakup perusahaan induk yang memiliki anak perusahaan dan dibuktikan dengan kepemilikan saham.

 

Kedua, perusahaan induk harus memiliki kepemilikan saham terhadap anak perusahaan sebesar lebih dari 50%.

 

Ketiga, jika kepemilikan saham perusahaan induk atas anak perusahaannya ternyata di bawah 50%, maka perusahaan tetap berhak menyusun laporan keuangan konsolidasi dengan syarat bahwa perusahaan induk mempunyai kendali penuh atas anak perusahaannya.

 

 

Ditilik dari syarat-syarat di atas, apabila perusahaan Anda belum memenuhi ketiganya, maka tiap perusahaan cukup membuat laporan keuangan mandiri saja.


Baca Juga: Memahami Purchase Requisition dan Perbedaannya dengan Purchase Order

 

Fungsi Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan secara umum memang berfungsi untuk evaluasi kinerja perusahaan serta sebagai rujukan bagi investor untuk menilai kredibilitas perusahaan. Namun, pada laporan keuangan konsolidasi terdapat beberapa fungsi atau manfaat lain yang membedakannya dengan laporan keuangan mandiri.

 

Salah satunya, laporan keuangan konsolidasi berguna untuk mengetahui efek entitas anak perusahaan terhadap perkembangan induk perusahaan dalam jangka panjang (long term).

 

Terlebih lagi, laporan keuangan konsolidasi juga dinilai lebih efisien untuk perusahaan yang mempunyai ‘anak’, sebab hasil dari laporan keuangan jenis ini cenderung mempermudah perusahaan dalam membaca dan meninjau kinerja bisnis secara keseluruhan.

 

 

Cara Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi

Pada dasarnya, unsur-unsur laporan keuangan konsolidasi adalah sama dengan laporan keuangan mandiri pada umumnya yang terdiri dari laporan neraca (balance sheets), laporan laba rugi (income statements), laporan perubahan modal (statement of change equity), dan laporan arus kas (cash flow statements). Hanya saja, sebutan untuk tiap unsur pada laporan konsolidasi agak berbeda— ditambahkan ‘konsolidasi’ di belakang nama tiap unsur.

 

Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasi terdiri dari laporan neraca konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi, laporan laba ditahan konsolidasi, dan laporan arus kas konsolidasi.

 

Langkah-langkah Terstruktur dalam Menyusun Laporan Konsolidasi

Anda dapat menyusun laporan keuangan konsolidasi dengan memanfaatkan software Microsoft Office Excel atau aplikasi akuntansi lainnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Pertama-tama, periksalah laporan keuangan baik milik entitas induk maupun entitas anak perusahaan secara keseluruhan. Pada tahap ini, Anda harus ekstra teliti agar dapat mengidentifikasi kesalahan atau kelalaian dalam pencatatan. Identifikasi ini berguna supaya koreksi dan penyesuaian dapat disegerakan pula.

  2. Selanjutnya, Anda harus menyesuaikan tiap-tiap laporan untuk melakukan eliminasi terhadap laba-rugi antar masing-masing perusahaan.

  3. Eliminasi lah penghasilan dan dividen dari anak perusahaan serta kembalikanlah saldo akun investasi anak perusahaan ke saldo ketika awal periode.

 

 

  1. Lakukan penyesuaian untuk membuat catatan dari bagian kepentingan non pengendali atas laba dan dividen anak perusahaan.

  2. Pada laporan entitas anak perusahaan, eliminasi juga saldo resiprokal investment yang tadinya dilaporkan dalam laporan keuangan entitas induk. Sebaliknya, eliminasi pula ekuitas yang tadinya dilaporkan pada keuangan entitas anak.

  3. Jika ada selisih-selisih nilai wajar, lakukan alokasi dan amortisasi.

  4. Lakukan eliminasi pada saldo-saldo resiprokal lainnya (seperti utang-piutang, pendapatan dan beban, dan lain sebagainya)


Baca Juga: Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!

 

Laporan keuangan konsolidasi sangat bermanfaat bagi perusahaan yang memiliki ‘anak’. Namun, penyusunan laporan keuangan konsolidasi agaknya membuat Anda pening-pening sedikit karena terdapat beberapa entitas perusahaan dalam satu laporan keuangan. Meski demikian, jangan risau. Sebab, dengan bantuan para konsultan profesional, Anda tidak perlu lagi mumet sendirian saat menyusun laporan keuangan konsolidasi!

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi