Pada perusahaan dagang dan manufaktur— apalagi jika punya lebih dari satu gudang penyimpanan— kegiatan menyetok barang (stock opname) sudah tak asing lagi dalam siklus operasional mereka. Saking pentingnya aktivitas stock opname ini, perusahaan juga harus menyusun laporan stok barang gudang, lho!
Stock Opname sendiri adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kegiatan menghitung persediaan barang di gudang secara fisik.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Perusahaan tentu memiliki banyak stok barang sehingga penghitungan dan pemeriksaan kondisi barang jadi melelahkan dan membutuhkan durasi yang lumayan lama.
Oleh karena itulah, hasil dari penghitungan dan pemeriksaan barang ini harus selalu dicatat dan dilaporkan kepada divisi yang bersangkutan. Nah, pencatatan dan pelaporan kondisi stok barang inilah yang disebut sebagai ‘laporan stok barang’.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Meskipun terlihat sepele, nyatanya pelaporan stok barang berandil besar bagi perusahaan. Pasalnya, bila persediaan barang tidak sesuai pada saat penjualan, maka perusahaan dapat mengalami kerugian.
Untuk itu, dalam mengelola aktivitas keluar-masuknya barang pun harus dicatat dan di-update sesering mungkin untuk memonitor ketersediaan dan pengelolaan barang yang ada di perusahaan.
Baca Juga: Memahami Purchase Requisition dan Perbedaannya dengan Purchase Order
Sebetulnya, pemeriksaan dan pelaporan stok barang gudang tidak sesulit yang dibayangkan jika Anda melakukan berbagai persiapan yang jitu. Berikut tips untuk mempermudah pembuatan laporan stok barang gudang!
Penyimpanan barang berdasarkan jenisnya tentu akan mempermudah Anda dalam melakukan penghitungan dan pemeriksaan stok barang lantas melaporkannya.
Hal ini sangat cocok untuk diaplikasikan perusahaan yang menjual berbagai jenis barang, misalnya perusahaan bisnis retail.
Bayangkan, jika dalam satu rak terdapat beras, susu, deterjen, sabun mandi, dan pasta gigi yang posisinya sangat acak. Tentu hal ini akan memperlambat proses pengecekan dan pelaporan, bukan?
Dalam mencatat dan melaporkan kondisi stok barang gudang, proses input data menjadi hal yang paling krusial. Oleh sebab itu, proses ini wajib dilakukan seakurat mungkin. Akan tetapi— namanya manusia— pasti kadang melakukan kesalahan dalam pencatatan. Kalau sudah begini, tentu harus segera dilakukan koreksi pencatatan sebelum dilakukan pelaporan.
Sebetulnya, kesalahan pencatatan dapat diantisipasi. Yang paling mudah, Anda bisa melakukan cross check stok barang di gudang dengan keterangan nota penjualan dan nota pembelian yang terjadi pada hari tersebut.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi