Laporan keuangan sangatlah esensial bagi perusahaan. Bagaimana tidak, laporan yang berisi informasi mengenai kinerja perusahaan ini kerap dijadikan patokan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor, perbankan hingga supplier/vendor, dalam menilai kondisi dan performa perusahaan yang bersangkutan.
Balance sheet atau laporan neraca adalah bagian dalam laporan finansial dalam akuntansi yang mencatat informasi terkait aset, kewajiban pembayaran pada pihak terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu.
Dalam akuntansi, bentuk laporan keuangan neraca keuangan umumnya terbagi menjadi dua, yaitu skontro (horizontal) dan stafel (vertikal).
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Laporan Neraca (Balance Sheet)--- atau kerap pula disebut Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)--- sendiri merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan.
Laporan neraca sangat penting dalam membantu pengelolaan keuangan bisnis sehingga segala jenis perusahaan— baik yang bergerak di bidang perusahaan jasa, perusahaan manufaktur maupun sektor lainnya— wajib membuat dan memiliki laporan neraca keuangan. Sebab, melalui laporan neraca keuangan, Anda dapat mengetahui kondisi aset, kewajiban, dan modal pada bisnis perusahaan Anda kedepannya.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Dengan mengetahui informasi-informasi tersebut, perusahaan pun dapat lebih memahami posisi keuangannya. Selain itu, informasi dalam laporan neraca juga berfungsi dalam merangkum aset perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham.
Yang terpenting, laporan neraca dapat digunakan pula bersama dengan laporan keuangan lainnya untuk melakukan analisis fundamental atau menghitung rasio keuangan yang berguna bagi investor.
Adapun komponen utama dalam balance sheet ini antara lain berisi informasi akun-akun aktiva (assets), ekuitas (equity), dan kewajiban (liabilities) perusahaan pada satu periode akuntansi tertentu. Berikut adalah bagian-bagian neraca yang dimaksud.
Akun aktiva— yang juga kerap disebut sebagai aset (assets) atau harta— menggambarkan posisi kekayaan perusahaan pada waktu tertentu. Aset dalam neraca berada pada saldo debit dan merupakan akumulasi dari kewajiban dan modal. Akun ini terdiri dari aktiva berwujud (tangible assets) dan aktiva tidak berwujud (intangible assets).
Aset (aktiva) berwujud terbagi lagi menjadi aktiva lancar (misalnya: persediaan, piutang, perlengkapan, dan investasi jangka pendek lainnya) dan aktiva tetap (contohnya: bangunan, peralatan, kendaraan, dan sumber daya fisik lainnya.
Baca Juga: Memahami Purchase Requisition dan Perbedaannya dengan Purchase Order
Sesuai dengan namanya, aktiva ini terdiri dari sumber daya perusahaan yang berbentuk non-fisik seperti hak cipta, hak paten, goodwill, dan lain sebagainya yang memiliki nilai ekonomis.
Kewajiban (liabilities) mencakup seluruh kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan. Maka dalam neraca, liabilities ini dimasukkan dalam saldo kredit. Liabilities terbagi menjadi dua, yakni kewajiban jangka pendek atau utang lancar (current liabilities) dan kewajiban jangka panjang (long term liabilities).
Kewajiban jangka pendek memiliki masa jatuh tempo satu tahun atau kurang, diantaranya utang dagang, gaji, pajak, dan pendapatan yang ditangguhkan.
Kewajiban ini mempunyai masa jatuh tempo lebih dari setahun, misalnya pinjaman berjangka, wesel bayar, kewajiban pensiun, dan sewa guna usaha.
Baca Juga: Catatan atas Laporan Keuangan bagi Perusahaan
Ekuitas atau biasa juga disebut modal adalah seluruh kekayaan perusahaan yang berasal dari pemilik perusahaan. Dengan demikian, modal akan terus bertambah apabila pemilik dan/atau investor memperbanyak suntikan dana ke perusahaan. Namun, modal juga dapat berkurang jika perusahaan merugi atau ketika pemilik dan/atau investor menarik dananya dari perusahaan (prive).
Modal terdiri dari saham disetor, cadangan laba, dan modal lainnya. Dalam balance sheet, modal atau ekuitas adalah selisih dari harta dan hutang.
Nah, itulah fungsi dan komponen-komponen dalam laporan neraca keuangan atau balance sheet perusahaan. Ketiga komponen yang telah disebutkan di atas harus tersedia secara lengkap dalam neraca keuangan. Data atau informasi yang tidak lengkap dan akurat akan berakibat pada kesalahan dalam pengambilan keputusan perusahaan dalam menjalankan bisnis.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi