Ayat Jurnal Penyesuaian: Definisi dan Akun-akun di Dalamnya

Salah satu bagian dalam laporan keuangan adalah jurnal penyesuaian. Jurnal ini berperan dalam membantu pencatatan laporan keuangan menjadi lebih cermat dan akurat.

an image

 

Nah, untuk menyusun sebuah jurnal penyesuaian yang akurat, dibutuhkanlah ayat jurnal penyesuaian yang berfungsi untuk menyesuaikan dan/atau memperbarui akun-akun tertentu yang mengalami perubahan.

 

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

 

Ayat Jurnal Penyesuaian

Ayat Jurnal Penyesuaian atau disingkat AJP merupakan bagian dari jurnal penyesuaian yang memuat berbagai penyesuaian dalam proses pembuatan jurnal.

 

Penyesuaian menggunakan AJP ini perlu dilakukan setelah neraca saldo selesai dibuat.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

Jenis Akun pada Ayat Jurnal Penyesuaian

Terdapat dua jenis akun yang dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian, yakni akun dengan penerimaan atau pengeluaran kas di muka serta akun dengan penerimaan atau pengeluaran kas di akhir.

 

 

A. Akun dengan Penerimaan atau Pengeluaran Kas di Muka

 

Beban Dibayar di Muka

Yang dimaksud beban dibayar di muka (prepaid expense) adalah pos yang awalnya dicatat sebagai aset karena perusahaan telah mengeluarkan uang untuk mendapatkan jasa atau barang, tetapi upahnya belum diterima.

 

Prepaid expenses dicatat sebagai aset yang berkurang pada tiap jangka waktu tertentu.

 

Pendapatan Diterima di Muka

Pendapatan diterima di muka atau unearned revenue adalah pos yang awalnya dicatat sebagai kewajiban karena uang atau upah sudah didapatkan perusahaan sebelum pelanggan menerima produk yang dijual perusahaan.

 

Cara pencatatannya adalah dengan menulis pos ini sebagai kewajiban/utang yang seiring waktu berubah menjadi pendapatan.

 

Baca Juga: Biaya Overhead bagi Perusahaan dan Cara Menghitungnya

 

 

B. Akun dengan Penerimaan atau Pengeluaran Kas di Akhir

 

Piutang Pendapatan

Yang dimaksud piutang pendapatan ialah pendapatan yang sudah diterima oleh perusahaan, tetapi belum dilakukan pencatatan di dalam akun pendapatan.

 

Maka dari itu, pencatatannya dilakukan dengan cara menulis piutang bunga pada kolom debit dan pendapatan bunga pada kolom kredit. Besarnya piutang bunga sama dengan besaran pendapatan bunga.

 

Beban yang Masih Harus Dibayar

Beban yang masih harus dibayar mengacu pada kewajiban yang telah dilaksanakan kepada perusahaan, tetapi perusahaan belum memberikan bayaran. Contohnya adalah utang gaji yang belum dibayar perusahaan kepada karyawan, tetapi karyawan telah melaksanakan pekerjaannya.

 

Adapun cara mencatatnya, yakni dengan menulis beban gaji di kolom debit dan utang gaji di kolom kredit. Besarnya kolom debut dan utang gaji adalah sama.

 

 

Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap disebut juga sebagai aset tetap. Sebagai sebuah ‘aset’, aktiva tetap memiliki sifat yang membuat nilainya bakal terus turun selama aset tersebut digunakan. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah metode pencatatan untuk mengetahui penurunan nilai yang dialami suatu aset. Tujuannya, supaya perusahaan bisa memperkirakan waktu yang tepat untuk mengganti aset tersebut.

 

Pencatatannya dilakukan dengan cara mencatat biaya penyusutan pada kolom debit dan akumulasi penyusutan pada kolom kredit.

 

Biaya Pemakaian Perlengkapan

Perusahaan membutuhkan perlengkapan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Umumnya, perlengkapan-perlengkapan tersebut tidak dijual kembali. Makanya, dibutuhkanlah pencatatan terhadap jumlah perlengkapan yang dipakai serta berapa sisa perlengkapan yang ada.

 

Pencatatannya yaitu dengan menulis biaya pemakaian perlengkapan di kolom debet dan cadangan perlengkapan pada kolom kredit.

 

Baca Juga: Laporan Keuangan Konsolidasi: Definisi, Fungsi, dan Cara Membuatnya

 

Kerugian Piutang

Yang dimaksud dengan kerugian piutang adalah kerugian yang muncul sebagai akibat dari prinsip pencatatan piutang yang— pada laporan keuangan— hanya berupa besarnya jumlah piutang yang diharapkan bisa ditagih.

 

Adapun cara mencatatnya, yakni dengan menulis kerugian piutang pada kolom debet dan cadangan kerugian piutang di kolom kredit.


< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi