GoTo Dikabarkan Segera IPO, Simak Kelebihan dan Kekurangannya!

Gojek-Tokopedia telah resmi bergabung (merger). Dua unicorn raksasa Indonesia tersebut telah mengumumkan nama barunya menjadi Grup GoTo pada Senin, 17 Mei 2021.

an image

 

Penggabungan antara platform teknologi terbesar dan terkemuka di Asia Tenggara (Gojek) dengan perusahaan marketplace ternama di Indonesia (Tokopedia) ini diklaim menjadi merger terbesar di Indonesia. GoTo diyakini akan menjadi ekosistem andalan masyarakat yang menyediakan berbagai solusi untuk kebutuhan sehari-hari.

 

Salah satu kabar yang paling ditunggu dari bergabungnya kedua perusahaan tersebut ialah rencana besar tentang pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum perdana, atau yang lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO).

Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat

 

Sejatinya, IPO adalah tahapan awal dari sebuah perusahaan swasta dalam menawarkan sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya. Selain untuk menghimpun lebih banyak modal dan ekuitas melalui masyarakat, IPO merupakan salah satu langkah sebuah perusahaan untuk melakukan ekspansi pengembangan perusahaan sekaligus untuk meningkatkan nilai dan citra sebuah perusahaan.

 

Meski belum benar-benar resmi melantai di bursa saham Indonesia, pakar ekonomi dan para pengamat pasar modal di Indonesia meyakini bahwa cepat atau lambat GoTo akan segera melaksanakan IPO.

Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?

 

VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak menyebutkan bahwa pihaknya akan menyampaikan perkembangan mengenai rencana perusahaan, termasuk perkembangan IPO. Perseroan menyatakan berniat untuk IPO dan merger tersebut akan mempercepat rencana itu.

 

Perlu diketahui, kolaborasi ini merupakan yang terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia saat ini. Oleh karena itu, tak ayal jika IPO-nya sudah banyak dilirik oleh para investor, bahkan sebelum benar-benar resmi direalisasikan.

 

Menurut CB Insights, saat ini valuasi Gojek mencapai US$ 10,5 miliar dan Tokopedia US$ 7,5 miliar atau totalnya US$ 18 miliar atau Rp 252 triliun (kurs Rp 14.000). Bila menggunakan valuasi merger, maka target IPO, yakni sebesar 10%, bisa mencapai Rp 25 triliun.

 

Sementara itu, Bloomberg memperkirakan potensi merger keduanya berpotensi menghasilkan nilai kapitalisasi pasar senilai US$ 35 miliar sampai dengan US$ 40 miliar atau kisaran Rp 490 triliun - Rp 560 triliun dengan kurs Rp 14.000 per US$. Bila menggunakan valuasi ini, maka nilai IPO dari Gojek akan lebih besar lagi.

 

 

Apakah Anda juga termasuk salah satu investor yang ikut menunggu IPO GoTo? Jika benar, maka Anda perlu sedikit lebih bersabar. Pasalnya, mekanisme atau proses pengajuan IPO tersebut memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui sebagai berikut.

 

Mekanisme Pengajuan IPO

 

1. Due Diligence Meeting

Yang pertama ialah mengagendakan pertemuan bersama emiten atau pemilik perusahaan dan saham, atau yang biasa disebut dengan Due Diligence Meeting. Dalam rapat ini, pihak yang terkait atau yang harus menghadirinya meliputi pemilik saham atau emiten, underwriter atau perusahaan sekuritas, appraiser atau penilai aset perusahaan, konsultan hukum, serta auditor independen. Dengan begitu, keputusan mengenai go public perusahaan bisa didapatkan berdasarkan hasil pertemuan tersebut.

 

2. Public Expose dan Roadshow

Mekanisme selanjutnya adalah memperkenalkan IPO saham melalui kegiatan public expose serta roadshow. Dalam kegiatan tersebut, perusahaan dapat melakukan presentasi mengenai prediksi perkembangan serta pertumbuhan perusahaan di waktu yang akan datang kepada para calon investornya. Dengan begitu, investor akan menjadi lebih tertarik untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut.

 

3. Book Building

Mekanisme selanjutnya adalah Book Building. Maksudnya, investor yang berminat memiliki sebagian saham perusahaan tersebut akan melakukan penawaran. Bisa perihal harga maupun jumlah saham yang akan dibeli nantinya.

 

Pada mekanisme tahap ini, tidak jarang perusahaan akan mengalami oversubscribe atau jumlah saham yang dipesan melebihi yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal ini secara langsung akan memengaruhi harga jual sahamnya menjadi semakin mahal.

 

Sebaliknya, saat minat investor tidak sesuai target, perusahaan akan mengalami kondisi undersubscribe. Jika begitu, mau tidak mau perusahaan harus menurunkan harga jual sahamnya agar lebih menarik minat beli dari para calon investornya.

 

4. Menentukan Harga Jual

Mekanisme yang terakhir, setelah diketahui minat investor yang akan membeli sahamnya, perusahaan dapat menentukan harga jual. Pastinya, harga jual ini akan ditentukan berdasarkan perhitungan antara jumlah saham yang tersedia dengan jumlah peminatnya. Proses penentuan harga saham merupakan tanggung jawab perusahaan sekuritas yang nantinya harus disetujui oleh emiten perusahaan.

 

 

Keunggulan dan Kekurangan Saham IPO

Bagi Anda yang baru melirik dunia saham, tentu Anda butuh banyak pertimbangan sebelum menginvestasikan uang Anda. Salah satu yang cukup banyak digemari di masa sekarang ini adalah saham IPO, karena dianggap memiliki lebih banyak keunggulan dibanding kekurangannya. Benarkah demikian? Simak beberapa ulasan berikut.

 

Keunggulan Saham IPO

 

1. Memiliki Keuntungan yang Tinggi

Sebagian investor menganggap bahwa berinvestasi di saham IPO ini memiliki kesempatan mendapat keuntungan yang tidak terbatas. Ditambah lagi, risiko kegagalan dalam investasi ini masih bisa diminimalisir. Sehingga, IPO berpotensi menghasilkan keuntungan yang tinggi.

 

2. Modalnya yang Terjangkau

Di samping keuntungan, investasi IPO juga dapat dilakukan meski modal untuk membeli saham terbatas. Pasalnya, harga jual saham IPO biasanya masih terjangkau karena ada kemungkinan perusahaan berada pada kondisi bullish. Saat hal itu terjadi, tentu investor akan menjadi pihak yang paling diuntungkan karena potensi keuntungannya pun menjadi semakin tinggi.


3. Mudah dan Fleksibel dalam Melakukan Trading

Keuntungan lainnya adalah investor dapat dengan mudah dan fleksibel melakukan trading saham IPO, karena banyaknya fasilitas trading berbasis online. Transaksi saham IPO bisa dilakukan melalui berbagai aplikasi atau platform yang tentunya menawarkan beragam kemudahan, seperti proses trading yang simpel dan waktu yang lebih leluasa.

 

Kekurangan Saham IPO

Kekurangan dari saham IPO yang paling umum adalah terbatasnya jumlah saham yang bisa dibeli oleh para brokernya. Pembatasan ini biasanya didasari pada jumlah saham yang dijual dengan para peminatnya. Jadi, saham IPO sebuah perusahaan dapat lebih tersebar dan tidak dimiliki oleh satu atau segelintir investor saja.

 

Kekurangan yang kedua adalah proses pembelian saham IPO tidak secepat pembelian di BEI atau Bursa Efek Indonesia. Penyebabnya, proses transaksinya membutuhkan waktu setidaknya satu minggu sebelum investor bisa melakukan withdrawal. Dalam kata lain, investor saham IPO harus menunggu hingga proses withdrawal tersebut selesai sebelum melakukan transaksi selanjutnya.

 

Grup GoTo merupakan merger dua perusahaan besar dan menjadi salah satu fenomena bisnis penting di Indonesia saat ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak investor yang ingin terlibat atau menjadi bagian dari pertumbuhan perusahaan tersebut. Apabila Anda merupakan calon investor baru yang mulai tertarik dengan saham Grup GoTo, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan jasa konsultan bisnis agar langkah-langkah investasi Anda dapat terukur dan terencana dengan matang.

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi