Mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan bukanlah perkara yang mudah. Terlebih jika adanya potensi fraud atau kecurangan karyawan yang senantiasa mengintai bisnis Anda. Tentu hal ini akan menjadi ancaman besar apabila Anda tidak memahami cara mendeteksi perilaku kecurangan. Untuk membantu Anda mengurangi ancaman ini, Konsultanku akan memberikan pembahasan tentang jenis-jenis fraud, kerugian yang diakibatkan, serta strategi dalam mendeteksi kecurangan.
Apa itu Fraud?
Fraud adalah penipuan atau kejahatan yang melibatkan manipulasi data, pencurian aset, atau pelanggaran etika bisnis lainnya. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan serangkaian ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan melawan hukum (illegal act) yang dilakukan oleh orang luar atau orang dalam perusahaan guna mendapatkan keuntungan dan merugikan orang lain.
Secara umum, terdapat tiga hal yang melatarbelakangi seseorang melakukan tindakan kecurangan (fraud) yang dikenal dengan istilah fraud triangle, yakni sebagai berikut.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
Pressure (tekanan): Hal ini dapat mencakup hampir semua hal, termasuk gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-lain termasuk hal keuangan dan nonkeuangan. Terdapat empat jenis kondisi yang umum terjadi pada pressure yang dapat mengakibatkan kecurangan, yaitu financial instability, external pressure, personal financial need, dan financial targets.
Opportunity (kesempatan): Situasi yang membuka kesempatan untuk memungkinkan suatu kecurangan terjadi. Biasanya terjadi karena pengendalian internal perusahaan yang lemah, kurangnya pengawasan, dan penyalahgunaan wewenang.
Rationalization (rasionalisasi): Adanya sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang merasionalisasi pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan kecurangan. Rasionalisasi atau sikap yang paling banyak digunakan adalah hanya meminjam atau mencuri aset dengan alasan untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya.
4 Jenis-Jenis Fraud
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Dalam mencegah ancaman kecurangan dalam perusahaan, salah satu hal yang perlu Anda lakukan adalah mengenali macam-macam fraud. Hal ini penting untuk mendeteksi adanya kecurangan dalam bisnis Anda. Secara umum, terdapat 4 jenis kecurangan yang dapat Anda jumpai dalam dunia bisnis, di antaranya sebagai berikut.
Korupsi merupakan praktik fraud yang marak terjadi di Indonesia. Jenis kecurangan ini dapat berupa penyuapan, pemerasan, sampai dengan penyalahgunaan informasi. Wujud yang dapat terbentuk dari jenis kecurangan ini adalah gratifikasi atau pemberian hadiah demi kepentingan jangka panjang.
Selain korupsi, jenis-jenis fraud lain yang umum terjadi dalam perusahaan adalah penyimpangan aset. Tindakan ini meliputi berbagai jenis penyalahgunaan aset yang dipercayakan kepada para pelaku. Pada dasarnya, kecurangan jenis ini cukup mudah dideteksi selama proses pencatatan dan pengecekan internal dilakukan dengan baik sesuai prosedur.
Data merupakan salah satu aset penting perusahaan yang meliputi identitas pribadi konsumen dan hal lainnya terkait dengan operasional perusahaan. Pencurian data sering kali disebut sebagai computer fraud karena data-data tersimpan atau terpusat pada komputer. Tindakan ini pada data nya tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga masyarakat luas sebagai pemilik identitas dan data tersebut.
Dalam macam-macam fraud, penggelapan yang berkorelasi dengan white collar crime dengan penerapan skema ponzi. Layaknya pencurian data, para pelaku penggelapan uang cenderung menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan perusahaan untuk melakukan tindak penyelewengan. Alhasil, dana yang seharusnya diolah untuk operasional perusahaan justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
Macam-macam Kerugian yang Diakibatkan Fraud
Fraud merupakan jenis kasus yang sudah banyak terjadi di dunia bisnis. Mulai dari skala kecil yang tidak tercium hingga skala besar yang menyebabkan guncangan pada ekonomi dunia.Tentu dampak yang diakibatkan dari kecurangan ini sangatlah besar. Jika tidak dideteksi dan ditangani dengan tepat, Anda mungkin akan menghadapi beberapa kerugian berikut.
Adanya fraud dalam perusahaan akan mengakibatkan kerugian reputasi yang lebih besar dibanding kerugian finansial. Sebab ketika terjadi kecurangan, maka kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya akan terkikis. Reputasi yang rusak ini akan sulit dipulihkan sehingga berdampak pada hubungan jangka panjang.
Selain dari sisi reputasi, fraud juga dapat merugikan perusahaan dari segi finansial. Tindakan kecurangan yang melibatkan pencurian dana atau aset perusahaan secara langsung dapat menyebabkan kerugian keuangan. Kerugian ini juga dapat berpengaruh pada keuntungan atau profit yang didapat. Pasalnya, kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis yang hilang akan menyulitkan perusahaan untuk mencapai target profit.
Pentingnya Mendeteksi Kecurangan dalam Perusahaan
Setelah mengetahui kerugian yang diakibatkan tindakan fraud, Anda pun memahami pentingnya kepekaan perusahaan terhadap potensi terjadinya perbuatan tersebut. Satu hal yang perlu digarisbawahi, kasus kecurangan sering kali ditemukan dalam pelaporan keuangan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan terhadap karakteristik laporan keuangan yang ada di perusahaan.
Pemeriksaan tersebut mencakup catatan pemasukan dan pengeluaran, kewajiban, aset perusahaan, dan ekuitas. Nantinya, jika memang ada tindak kecurangan yang terjadi, pihak yang melakukan fraud dapat terdeteksi dengan lebih mudah. Pasalnya, perbedaan jumlah pada laporan yang ada dapat dilihat dengan jelas.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mendeteksi fraud adalah rutin melakukan proses audit, minimal sebulan sekali. Audit adalah sebuah proses pemeriksaan perusahaan yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Dengan dilakukannya audit internal dan eksternal, perusahaan dapat mendeteksi hal-hal yang mencurigakan maupun tindakan menyimpang yang dilakukan oleh oknum tertentu.
Strategi lain yang tidak kalah penting adalah mengawasi dan memperketat pelaksanaan SOP (standard operating procedure). Dengan demikian, perusahaan dapat mendorong karyawan bekerja sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan, memberi efek jera untuk pelaku kecurangan, dan mencegah timbulnya niat untuk melakukan kecurangan.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fraud adalah kecurangan pada laporan keuangan yang sudah sepatutnya kita waspadai. Jika tidak diawasi dan diidentifikasi dengan benar, hal ini akan mengancam keberlangsungan bisnis. Pasalnya, bukan hanya kerugian finansial, tetapi Anda juga akan menghadapi risiko kehilangan reputasi dan kepercayaan dari masyarakat maupun pemangku kepentingan.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Dengan pengelolaan akuntansi yang baik dan kegiatan audit secara rutin, kecurangan dapat dicegah dan diidentifikasi dengan tepat. Proses ini bisa didukung oleh akuntan profesional yang bisa Anda dapatkan melalui jasa pembukuan dan pelaporan keuangan dari Konsultanku.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi