Istilah brevet pajak tentu bukan hal yang asing bagi Anda yang berminat atau mendalami profesi akuntansi. Brevet pajak merupakan kursus atau pelatihan pajak yang terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu brevet A, brevet B, dan brevet C. Melalui artikel ini, Konsultanku akan menjelaskan tentang brevet pajak, tingkatan di dalamnya, serta keunggulan dari sertifikasi tersebut.
Apa Perbedaan Brevet A, B dengan Brevet Pajak C?
Sebelum membahas perbedaan antara brevet AB dan brevet C, penting untuk memahami konsep brevet pajak dan tingkatannya. Brevet pajak secara umum merujuk pada kursus atau pelatihan perpajakan yang terbagi dalam beberapa tingkatan. Pelatihan atau kursus pajak ini dapat dilakukan dengan atau tanpa pengaplikasian terhadap software pajak.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, kursus brevet pajak terdiri dari beberapa tingkatan yang membahas materi perpajakan berbeda. Setiap tingkatan memberikan pemahaman mendalam mengenai topik perpajakan tertentu, dengan penjelasan sebagai berikut:
Baca Juga:
14 Soft dan Hard Skill yang Wajib Dimiliki Akuntan
Apa Saja Jobdesk Staff Accounting and Tax?
Pengertian Akuntan Pendidik, Tanggung Jawab, dan Persyaratannya
Jenjang Karir Akuntan di KAP dan Faktor Penentu Gajinya
Brevet Pajak A: Tingkatan dasar yang membahas pajak penghasilan orang pribadi. Materi mencakup ketentuan umum perpajakan, pajak bumi dan bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), bea materai, dan pajak penghasilan orang pribadi (PPh 21).
Brevet Pajak B: Tingkatan menengah yang membahas perpajakan dari dasar hingga menengah. Materi mencakup pemotongan dan pemungutan PPh Pasal 21, Pasal 15, Pasal 23, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 4 ayat 2, PPN, PPnBM, akuntansi pajak, pemeriksaan dan penyidikan pajak, PPh Badan, serta pengisian SPT PPN dan PPh elektronik.
Brevet Pajak C: Tingkatan lanjutan yang membahas perpajakan dari tingkat menengah hingga tingkat lanjutan. Materi mencakup PPh orang pribadi, PPh badan, pajak internasional, pajak internasional bank, akuntansi pajak, dan perencanaan pajak.
Baca Juga:
Tips Meningkatkan Produktivitas Karyawan ala HR!
Akuntan Publik: Jobdesc hingga Persyaratannya!
14 Soft dan Hard Skill yang Wajib Dimiliki Akuntan
Apa Saja Jobdesk Staff Accounting and Tax?
Selain ketiga tingkatan tersebut, dikenal juga sertifikat brevet AB. Kursus yang berasal dari penggabungan brevet A dan brevet B sejatinya dibuat guna menciptakan efisiensi dari suatu pembahasan atau materi. Perbedaan brevet AB dan brevet C terletak pada syarat peserta yang dapat mengikuti kelas pelatihan tersebut.
Brevet AB berisi materi dasar hingga menengah sehingga dapat diikuti oleh publik yang ingin mempelajari tentang perpajakan dari awal. Sementara jika ingin mengikuti brevet pajak C, Anda diharuskan untuk mendapatkan ilmu perpajakan sebelumnya dari pendidikan di sekolah maupun universitas atau pelatihan. Apabila belum mendapatkannya, maka Anda harus mengikuti program brevet AB terlebih dahulu.
Keunggulan Memiliki Sertifikat Brevet Pajak
Tenaga ahli yang memiliki sertifikasi brevet pajak menunjukkan bahwa mereka telah mengikuti pelatihan perpajakan serta telah berhasil lulus dari ujian yang diberikan sehingga keahliannya tidak diragukan lagi.Di samping memberikan nilai tambah, kepemilikan sertifikasi brevet juga memiliki keunggulan lain, di antaranya:
Fresh Graduate: Menjadi tambahan prestasi di portofolio yang meningkatkan daya tarik ketika melamar pekerjaan sebagai lulusan baru.
Karyawan Entry Level: Menambah pengetahuan yang relevan untuk mendukung tugas pekerjaan atau meraih kenaikan jabatan.
Middle Manager: Berguna untuk mengawasi dan memeriksa pekerjaan bawahan dalam hal perpajakan.
Staf Pajak: Menciptakan staf perpajakan yang terampil, mampu membimbing wajib pajak dalam menjalankan kewajiban dan hak perpajakannya.
Konsultasi: Memungkinkan seseorang untuk menjadi konsultan pajak untuk diri sendiri, perusahaan, dan masyarakat.
Wajib Pajak: Memberikan pengetahuan teknis yang mendalam mengenai perencanaan, pelaporan, dan perhitungan pajak.
Konsultan: Melatih kesiapan menghadapi Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP).
Kesimpulan
Pada intinya kursus brevet pajak merupakan sertifikasi yang memberikan pengetahuan mendalam tentang sistem perpajakan di Indonesia. Bagi lulusan akuntansi, mendapatkan sertifikat brevet pajak tidak hanya menjadi prestasi akademis, tetapi juga membuka berbagai manfaat dan peluang dalam dunia profesional.
Jika Anda tertarik untuk mengikuti kursus brevet pajak, pastikan untuk mendaftar di program pelatihan brevet yang diselenggarakan oleh universitas atau organisasi akuntansi terpercaya. Penting juga untuk memeriksa kredibilitas penyelenggara dan memastikan kursus diisi oleh instruktur dan profesional di bidang perpajakan, keuangan, dan akuntansi. Sebelum mendaftar, lakukan riset menyeluruh terhadap penyelenggara kursus, termasuk aspek materi yang diajarkan, biaya kursus, dan kualitas dari program yang ditawarkan.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi