Bisnis rintisan baru berbasis digital, atau yang lebih dikenal dengan startup, terus mengalami perkembangan dan peningkatan jumlah di Indonesia. Kendati telah populer sejak tahun 2010, kini Indonesia diprediksi telah memiliki setidaknya dua ribu perusahaan startup. Seperti yang pernah dilansir media Antara, sulit menentukan jumlah pastinya dikarenakan sifat dari startup yang dinamis dan tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
Dinamika jumlah startup di Indonesia tersebut, salah satunya juga dipengaruhi oleh tingginya faktor kegagalan dan kebangkrutan. Banyak startup baru yang gagal berkembang karena perencanaan bisnis yang salah, ketatnya persaingan pasar, serta minimnya suntikan dana dari investor.
Oleh karena itu, banyak yang menganggap bahwa setiap rintisan startup membutuhkan program inkubator bisnis terlebih dahulu, agar bisnis yang dijalankan menjadi lebih mantap dan siap diluncurkan ke tengah masyarakat. Lalu, apa itu inkubator bisnis?
Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat
Secara umum, inkubator bisnis adalah sebuah program yang dijalankan oleh organisasi atau lembaga tertentu guna memberikan treatment khusus berupa arahan, pelatihan, pengembangan, bimbingan, fasilitas, bahkan modal kepada startup baru, dengan tujuan agar startup tersebut menjadi lebih siap untuk diluncurkan.
Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?
Selain hal-hal yang bersifat persiapan teknis, program inkubator bisnis sering kali juga mempertemukan startup baru dengan berbagai koneksi, seperti angel investor, pemerintah, koalisi pembangunan ekonomi, maupun investor lain yang mampu memberikan cukup modal untuk membantu mengembangkan bisnis.
Jika Anda memiliki ide bisnis dan ingin mengikuti program inkubasi, di Indonesia sudah ada berbagai macam program inkubasi bisnis yang dapat diikuti. Melansir dari Techinasia.com, berikut adalah daftar inkubator startup yang bisa Anda ikuti.
Indigo Incubator
Indigo Incubator merupakan program inkubator dari Telkom yang telah dimulai sejak tahun 2013. Dalam setahun, Indigo Incubator dibuka dalam dua batch. Setiap batch-nya berlangsung selama enam bulan. Startup yang terpilih akan mendapatkan pendanaan tahap awal dan mentoring, serta mengikuti inkubasi di Bandung Digital Valley atau Jogja Digital Valley.
Setiap tahun, Indigo Incubator memiliki tema khusus dan mencari startup dengan kategori tertentu. Beberapa nama yang sempat menjadi peserta Indigo Incubator adalah Jarvis Store, Hyjabs, dan Kakatu.
Kolaborasi
Kolaborasi telah beroperasi di Bandung sejak Maret 2013, dan sejauh ini telah menaungi sejumlah startup lokal seperti Mata Ilmu, Crowde, dan Collective Found. Selain startup online, Kolaborasi juga membantu mengembangkan beberapa bisnis offline.
Start Surabaya
Start Surabaya merupakan program yang diselenggarakan secara berkala untuk para pelaku startup di Surabaya. Diluncurkan pada bulan November tahun 2018, Start Surabaya dikelola oleh Kibar bersama dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Program inkubator ini diprioritaskan bagi penduduk lokal yang memiliki KTP Surabaya, tetapi juga tidak menutup kemungkinan bagi warga negara Indonesia lainnya. Tim atau startup yang terpilih akan mengikuti program inkubasi selama tiga bulan.
Skystar Ventures
Skystar Ventures merupakan program inkubator hasil kerja sama Kompas Gramedia Group bersama dengan Universitas Multimedia Nusantara yang diluncurkan akhir tahun 2013. Inkubator ini berfokus mengajarkan startup mengenai produk dan layanan yang berkaitan dengan digital media yang meliputi industri distribusi konten, media sosial, dan e-commerce.
SkyStar Ventures akan menginkubasi startup selama empat bulan, dari tahap pembuatan ide sampai membuat produk versi beta. Selain dibantu dalam hal pendanaan dan pengembangan bisnis, peserta inkubasi juga akan memperoleh network dan fasilitas co-working di New Media Tower milik UMN di kota Tangerang.
IDX Incubator
IDX Incubator merupakan program inkubasi yang dibentuk oleh lembaga Bursa Saham Indonesia atau Indonesian Stock Exchange (IDX). Program yang baru diluncurkan pada awal 2017 ini menawarkan program bimbingan usaha melalui kegiatan mentoring, serta akses ke sejumlah investor dan perusahaan tercatat di bursa saham. Beberapa fasilitas yang disediakan di IDX Incubator antara lain ruang kerja, loker, ruang rapat, ruang pelatihan dan high-speed internet.
BNVLabs
BNVLabs merupakan inkubator hasil kolaborasi antara Bank Bukopin bersama dengan Kibar, yang diluncurkan mulai tanggal 2 Maret 2017. Tujuan pembentukannya adalah untuk membangun tim inovasi yang berfungsi menghubungkan Bank Bukopin dengan para pegiat fintech di tanah air.
Untuk memperkokoh program inkubasi mereka, BNVLabs juga menggandeng sejumlah startup lokal yang telah berhasil meluncurkan produk mereka di pasaran. Beberapa startup tersebut antara lain Jojonomic, eFishery, 8Villages, Reblood, Riliv, Pasienia, Olride, dan Iwak.
Antler
Antler merupakan inkubator startup multinasional yang turut memperluas jangkauan program mereka ke Indonesia. Sejak memulai debut program pertamanya di Singapura, Antler telah memiliki sejumlah partisipan asal Indonesia yang tergabung dalam program pertamanya di kawasan Asia Tenggara.
Saat ini sudah ada beberapa startup Indonesia yang dihasilkan melalui program Antler di Singapura yakni Sampingan, Base, Robin, Bubays, dan juga Motoran yang didirikan oleh mantan Co-head layanan GoTix milik GOJEK.
Kendati memberikan kemudahan dan keuntungan, program inkubasi bisnis ini juga tidak terlepas dari kerugian. Sebagai bahan pertimbangan sebelum mengikuti program inkubasi bisnis, berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian dalam mengikuti program tersebut.
KEUNTUNGAN
Mendapatkan co-working space. Tentu ini sangat bermanfaat dalam menghemat biaya bagi pelaku startup yang rata-rata belum memiliki kantor atau tempat bekerja.
Akses pengetahuan dan strategi bisnis. Banyak startup yang gagal berkembang karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menyusun strategi bisnis yang tepat. Di dalam program inkubasi, Anda akan banyak berdiskusi dengan mentor maupun profesional yang berpengalaman.
Mendapatkan investor yang tepat. Setiap program inkubasi biasanya memiliki fokus pembinaan yang lebih spesifik. Hal tersebut nantinya juga akan mempertemukan startup dengan investor yang tepat.
Mendapatkan pantauan perkembangan. Program inkubasi bisnis biasanya tetap akan memantau perkembangan startup binaannya pada tahun-tahun pertama. Sehingga, langkah-langkah bisnis Anda akan dapat diarahkan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.
KERUGIAN
Butuh waktu yang relatif lama. Ketika mengikuti program inkubasi, Anda akan menghabiskan waktu yang cukup lama sebelum bisa sepenuhnya berjalan sendiri. Program inkubasi bisnis biasanya berlangsung selama beberapa bulan, bahkan satu hingga dua tahun.
Belajar profesional. Ketika sudah memutuskan untuk mendaftar, Anda harus bisa beradaptasi dan mengikuti arahan yang diberikan. Anda mungkin akan sedikit merasa terkekang meskipun ini adalah bisnis Anda sendiri.
Proses pendaftaran yang tidak mudah. Mendaftarkan ide bisnis untuk mengikuti program inkubasi bukanlah hal yang mudah. Proses seleksinya sangat ketat dan kompetitif. Sebelum Anda mendaftar, pastikan Anda sudah membuat rencana bisnis yang matang dan terperinci agar dapat lolos seleksi.
Demikian beberapa hal seputar inkubator bisnis yang perlu Anda ketahui. Jika Anda memiliki ide bisnis atau ingin memulai sebuah startup, Anda sangat dianjurkan untuk mengikuti program inkubasi bisnis terlebih dahulu. Proses persiapan yang matang akan membuat Anda lebih siap untuk menghadapi berbagai risiko bisnis yang mungkin terjadi di kemudian hari.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi