Salah satu tugas manajer SDM adalah untuk menganalisis pekerjaan yang berkaitan dengan sistematika rekrutmen dan pengendalian serta evaluasi kinerja karyawan. Hal-hal yang diperhatikan dalam analisis pekerjaan diantaranya termasuk menentukan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab bagi karyawan untuk setiap pekerjaan yang dilakukannya.
Analisis pekerjaan adalah salah satu ilmu yang termasuk ke dalam lingkup manajemen SDM. Analisis pekerjaan sendiri berfokus pada pengumpulan segala informasi tentang jenis pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Hal-hal yang menjadi cakupan analisis pekerjaan diantaranya adalah analisis jenis pekerjaan, analisis kualifikasi pekerja, analisis perhitungan beban kerja, analisis penempatan pekerja, hingga analisis dalam menentukan standar kualitas pekerjaan.
Baca Juga:
Ini Dia Proses Peramalan (Forecasting) Kebutuhan SDM Perusahaan!
Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!
Kepemimpinan Transaksional vs. Transformasional, Pilih Mana?
Meramal Kebutuhan Tenaga Kerja di Masa Depan lewat Manajemen SDM!
Baca Juga: Ini Dia Proses dalam Melakukan Pengadaan SDM Perusahaan
Analisis pekerjaan tentu memiliki segudang manfaat. Salah satu kegunaan dari analisis pekerjaan adalah membentuk sumber daya manusia yang andal dan kompeten dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin canggih seiring berjalannya waktu.
Baca Juga:
Inne Rachma Hardjanto: Kisah Sukses Diaspora Indonesia di Eropa
Cristiano Ronaldo, Mungkinkan Ini Alasan CR7 Pindah ke Italia?
Penting! Fungsi dan Tujuan Manajemen SDM bagi Perusahaan
Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!
Analisis pekerjaan juga berguna sebagai pondasi dalam menentukan struktur gaji yang wajar sesuai dengan beban kerja, posisi, serta kualitas kinerja yang dikontribusikan karyawan kepada perusahaan.
Selain itu, analisis pekerjaan juga berfungsi untuk merencanakan kebutuhan SDM dengan menganalisis kebutuhan skill yang dibutuhkan perusahaan. Lewat hasil analisis itulah akan dilaksanakan kegiatan pelatihan karyawan baik untuk melatih karyawan baru maupun meningkatkan keterampilan karyawan lama. Keterampilan yang dimaksud biasanya mencakup skill dalam mengoperasikan mesin-mesin teknologi terbaru.
Yang terakhir, analisis pekerjaan pun juga bermanfaat dalam mengatur dan memperbaiki metode kerja agar para karyawan dapat menyelesaikan tugasnya seefektif dan seefisien mungkin sehingga mempercepat tercapainya tujuan perusahaan.
Sederet kegunaan analisis pekerjaan yang telah disebutkan di atas akan sangat berpengaruh dan berdampak pada kualitas kinerja serta tingkat kemampuan karyawan dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Baca Juga: Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!
Pada praktiknya, analisis atau analisa pekerjaan sendiri terdiri dari dua jenis, yakni analisis pekerjaan model konvensional dan analisis pekerjaan model modern. Berikut pembahasan keduanya.
Analisis model konvensional atau tradisional ini lebih berfokus pada pencarian informasi dari aspek-aspek berikut, yakni:
Aspek pertanggungjawaban setiap divisi perusahaan,
Aspek pembinaan dan pelaksanaan kegiatan operasional perusahan berikut kendala yang dihadapi,
Aspek yang menyangkut kewajiban umum personel atas posisi yang dipegangnya, dan
Aspek kualifikasi minimum yang diterima sebagai kualifikasi.
Berbeda dengan model konvensional, analisis model modern tidak berfokus pada perencanaan berorientasi anggaran, tetapi lebih berorientasi pada hasil.
Kendati demikian, analisis model modern tetap berpengaruh pada peningkatan produktivitas, misalnya melalui pemanfaatan komputer, penggunaan wifi, dan pemakaian aplikasi untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kinerja karyawan.
Dalam menganalisis pekerjaan, terdapat dua hal utama yang harus dilakukan. Yang pertama adalah menentukan tugas pokok, kegiatan, perilaku hingga kewajiban yang akan dilakukan dalam pekerjaan tersebut. Yang kedua adalah menentukan pengetahuan (knowledge), ability, skill, dan beberapa karakteristik lainnya (faktor personal, sikap, ketangkasan atau karakteristik fisik dan mental yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut) yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Nah, untuk bisa memperoleh kedua hal di atas, maka dilakukanlah tahap-tahap sebagai berikut.
Tahap Pertama: Persiapan Analisa Kerja
Pada tahap ini, dilakukan identifikasi pekerjaan dan penyusunan daftar masalah yang akan menjadi pembahasan.
Tahap Kedua: Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti wawancara, observasi, angket, maupun kombinasi dari ketiganya.
Pendataan Tahap Ketiga dan selesai
Pada tahap terakhir ini, dilakukan penyortiran terhadap untuk memisahkan antara data yang tersedia dengan data tidak terpakai serta memfilter data yang relevan dengan data yang tidak relevan. Setelah itu, analisis informasi yang dikumpulkan dengan staf terkait.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi