Analisis pekerjaan memang berandil besar dalam meningkatkan kualitas kinerja karyawan yang menyangkut efisiensi dan efektivitasnya dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Maka dari itu, artikel kali ini dirancang khusus untuk membahas aspek-aspek yang sangat diperhatikan dalam proses menganalisis pekerjaan berikut tahapan-tahapannya.
Seperti yang telah kita ketahui, analisis pekerjaan merupakan usaha dalam mengumpulkan, menilai, serta mengorganisasikan semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi.
Output dari kegiatan menganalisis pekerjaan adalah deskripsi pekerjaan yang harus terdiri dari delapan bagian, yakni judul pekerjaan, ringkasan singkat, aktivitas kerja, peralatan dan perlengkapan yang digunakan, konteks kerja, standar kinerja, informasi kompensasi, dan persyaratan pribadi.
Baca Juga:
Ini Dia Proses Peramalan (Forecasting) Kebutuhan SDM Perusahaan!
Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!
Kepemimpinan Transaksional vs. Transformasional, Pilih Mana?
Meramal Kebutuhan Tenaga Kerja di Masa Depan lewat Manajemen SDM!
Ada tiga tahap utama dalam proses analisis pekerjaan. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:
Baca Juga:
Inne Rachma Hardjanto: Kisah Sukses Diaspora Indonesia di Eropa
Cristiano Ronaldo, Mungkinkan Ini Alasan CR7 Pindah ke Italia?
Penting! Fungsi dan Tujuan Manajemen SDM bagi Perusahaan
Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!
Pada tahap awal ini, dilakukan identifikasi dan penyusunan daftar pertanyaan (kuesioner) terkait pekerjaan yang akan dianalisis.
Tahap kedua ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, kuesioner, logs, ataupun kombinasi dari keempatnya.
Wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai karyawan secara langsung. Kelebihannya, pengumpulan data melalui wawancara cenderung menghasilkan data yang lebih akurat dan terperinci.
Kuesioner berisi daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi sesuai dengan kondisi yang dirasakan karyawan. Kelebihannya, kuesioner memungkinkan perusahaan untuk menganalisis banyak pekerjaan secara bersamaan dengan biaya yang murah pula.
Logs terdiri dari catatan yang disimpan karyawan pelaksana. Sekilas memang hampir sama dengan kuesioner. Kelemahannya, logs tidak menunjukkan data-data penting seperti kondisi kerja, peralatan yang digunakan, lingkungan dan sebagainya.
Pada tahap terakhir, barulah dilakukan penyempurnaan data dengan cara memilah data yang berguna dan menyaring data yang kurang relevan. Data dan informasi yang terkumpul kemudian dianalisis bersama dengan orang-orang yang bersangkutan dengan pekerjaan.
Baca Juga: Pahami Analisis Pekerjaan dalam MSDM: Manfaat dan Jenisnya
Dalam menganalisis pekerjaan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan.
Keluaran pekerjaan atau work output adalah hasil yang didapatkan dari aktivitas bekerja. Mengukur output pekerjaan sangat penting dalam proses penyusunan pekerjaan, penetapan standar dan tujuan kerja, serta pengevaluasian nilai kerja.
Menganalisis aktivitas dan/atau tugas yang dikerjakan karyawan akan membantu perancangan pekerjaan dan struktur organisasi, mendefinisikan persyaratan pekerjaan dan jalur karier, menentukan keperluan pelatihan dan pengembangan, mendefinisikan kelebihan suksesi manajemen, serta perencanaan tinjauan kinerja.
Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan dalam hal pengetahuan dan keahlian yang harus dimiliki SDM untuk menunjang kualitas kinerja.
Informasi kompetensi ini digunakan dalam menentukan persyaratan kerja untuk seleksi dan penempatan, menetapkan jalur karir, merencanakan desain organisasi, serta menentukan kebutuhan pelatihan.
Baca Juga: Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!
Struktur balas jasa sangat erat kaitannya dengan administrasi gaji atau sistem pengupahan sebagai imbal balik atas pekerjaan yang dilakukan karyawan.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi