Salah satu elemen terpenting dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab, tenaga manusialah yang menggerakkan motor bisnis dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan.
SDM membutuhkan suatu alat manajerial untuk mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja mereka dalam hal pertanggungjawabannya terhadap perusahaan. Hal inilah yang mendasari eksistensi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dalam organisasi atau perusahaan.
Manajemen SDM dapat dipahami sebagai dua hal, yakni sebagai suatu ‘proses’ sekaligus sebuah ‘kebijakan’ (policy).
Baca Juga:
Ini Dia Proses Peramalan (Forecasting) Kebutuhan SDM Perusahaan!
Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!
Kepemimpinan Transaksional vs. Transformasional, Pilih Mana?
Meramal Kebutuhan Tenaga Kerja di Masa Depan lewat Manajemen SDM!
MSDM sebagai suatu proses menurut Cushway ‘part of the process that helps the organization achieve its objectives’ atau ‘bagian dari suatu proses yang membantu organisasi dalam mencapai tujuannya’. Manajemen SDM dikatakan sebagai suatu ‘proses’ karena fokusnya terhadap upaya pengelolaan SDM agar dapat bekerja secara optimal dan produktif. SDM (input) yang memiliki kinerja unggul, dapat dipastikan akan menghasilkan output yang unggul pula, sehingga perusahaan mampu mencapai goals yang telah ditargetkan.
Sedangkan, manajemen SDM sebagai sebuah kebijakan didefinisikan sebagai suatu sarana untuk memaksimalkan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuannya. Dalam hal ini, Guest berpendapat bahwa kebijakan yang diambil organisasi dalam mengelola SDM-nya dapat mempengaruhi sinergitas elemen-elemen organisas, komitmen pekerja, kelenturan organisasi dalam beroperasi serta pencapaian kualitas hasil kerja secara maksimal.
Baca Juga:
Inne Rachma Hardjanto: Kisah Sukses Diaspora Indonesia di Eropa
Cristiano Ronaldo, Mungkinkan Ini Alasan CR7 Pindah ke Italia?
Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!
Pentingnya Sistem Informasi Manajemen SDM: Pengertian, Fungsi, serta Manfaatnya
Jika ditilik berdasarkan pengertian manajemen SDM di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peran MSDM sangat esensial bagi perusahaan. Esensi manajemen SDM dapat dibuktikan dengan tujuan dan fungsi dari eksistensi MSDM itu sendiri. Berikut, kami rangkum fungsi dan tujuan manajemen SDM dalam perusahaan!
Baca Juga: Business Model Canvas, Model Perencanaan Bisnis Paling Ampuh untuk Mencapai Goals Bisnis!
Fungsi-fungsi manajemen SDM mencakup lima hal sebagai berikut.
MSDM berfungsi sebagai perencanaan SDM. Fungsi tersebut meliputi dua kegiatan, yakni analisis jabatan serta perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja.
Analisis jabatan sangat penting untuk menentukan tugas, tujuan, keahlian, pengetahuan, serta kemampuan yang dibutuhkan perusahaan.
Adapun perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja berkaitan dengan kegiatan MSDM dalam merencanakan sumber daya manusia (karyawan) agar skill-nya sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik saat ini maupun di masa yang akan datang (jangka pendek dan jangka panjang).
Staffing secara sederhana adalah cakupan kegiatan MSDM dalam merekrut karyawan hingga mengatur penempatan formasi atau kasarnya: pengangkatan dan pemberhentian karyawan.
Proses yang dilalui dalam siklus staffing ini adalah recruitment, seleksi, dan pemutusan hubungan kerja.
Pegawai yang sudah bekerja tentu saja harus melalui proses penilaian. Penilaian yang dimaksud bukan hanya penilaian positif, tetapi juga berfungsi mengevaluasi kinerja pegawai yang dirasa mundur.
Penilaian kinerja ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi, pengembangan skill hingga dorongan motivasi karir bagi karyawan.
Berkaitan dengan fungsi penilaian kerja, evaluasi terhadap kinerja karyawan akan menghasilkan solusi dan policy dalam memperbaiki kualitas pekerja. Hal ini penting dilakukan sebab kualitas pekerja (input) akan sangat berpengaruh pada hasil kerja (output)-nya pula.
Selain kualitas pekerjanya, lingkungan kerja yang bagus juga akan mengarahkan kepada output pekerjaan yang bagus pula.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya dengan kualitas lingkungan kerja adalah efektivitas hubungan kerja. Lingkungan kerja yang berkualitas baik erat hubungannya dengan hubungan kerja yang efektif dan efisien.
Baca Juga: Convertible Note, Instrumen Pendanaan dengan Proses Legal Lebih Cepat dari Saham!
Sehubungan dengan fungsi ini, perusahaan harus mampu menciptakan dan menerapkan standar hubungan kerja yang efektif dan efisien dapat diimplementasikan dalam lingkungan kerja perusahaan.
Menurut Cushway, tujuan dari implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia mencakup hal-hal berikut:
Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban pekerjaan secara legal.
Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur SDM yang memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.
Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.
Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai tujuannya.
Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.
Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.
Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam manajemen SDM.
Sedangkan, bagi Schuler et al, MSDM setidaknya memiliki tiga tujuan utama sebagai berikut:
Memperbaiki tingkat produktivitas
Memperbaiki kualitas kehidupan kerja
Meyakinkan bahwa organisasi telah memenuhi aspek- aspek legal
Ternyata, sistem manajemen SDM yang baik akan berpengaruh besar terhadap kualitas hasil kerjanya, ya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa lingkungan pekerjaan Anda termasuk lingkungan yang menunjang kinerja perusahaan Anda, ya!
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi