Barangkali Anda sudah familiar dengan istilah ‘perekrutan pegawai’ atau ‘lowongan kerja’. Nah, masalah berkenaan kedua hal tersebut dibahas mendetail dalam ilmu Manajemen SDM. Bagaimana tidak, fungsi utama dari Manajemen SDM sendiri salah satunya adalah ‘pengadaan tenaga kerja’.

an image

 

Lantas, apa itu pengadaan tenaga kerja dan seberapa penting bagi perusahaan?

 

Pengadaan dan Seleksi SDM

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kita mengetahui bahwa pengadaan atau procurement adalah fungsi operasional utama dari MSDM.

Baca Juga:
Ini Dia Proses Peramalan (Forecasting) Kebutuhan SDM Perusahaan!
Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!
Kepemimpinan Transaksional vs. Transformasional, Pilih Mana?
Meramal Kebutuhan Tenaga Kerja di Masa Depan lewat Manajemen SDM!

 

Pengadaan SDM (procurement) pada dasarnya merupakan suatu proses untuk ‘mengisi’ berbagai posisi jabatan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses pengadaan ini biasanya terdiri dari penarikan, seleksi, sampai penempatan karyawan sesuai kompetensi yang dimilikinya.

 

Karyawan merupakan aset penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuan. Pengadaan karyawan yang kompeten dan berkualitas akan mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam meraih tujuannya di masa depan.

Baca Juga:
Inne Rachma Hardjanto: Kisah Sukses Diaspora Indonesia di Eropa
Cristiano Ronaldo, Mungkinkan Ini Alasan CR7 Pindah ke Italia?
Penting! Fungsi dan Tujuan Manajemen SDM bagi Perusahaan
Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!

 

 

Pentingnya Pengadaan SDM bagi Perusahaan

Pengadaan SDM tentu sangat penting bahkan memang harus dilaksanakan oleh perusahaan mengingat bahwa karyawan adalah motor penggerak aktivitas perusahaan.

 

Oleh karena itu, proses pengadaan tenaga kerja tidak boleh dilakukan ‘asal jadi’ saja. Perusahaan harus lihai dalam memilih para calon karyawannya untuk direkrut.

 

Dalam merekrut karyawan, perusahaan tidak hanya mempertimbangkan keterampilan saja. Sebab, karyawan yang terlihat mampu dan terampil belum tentu menjanjikan produktivitas kinerja yang baik, apalagi kalau moral kerja dan kedisiplinannya rendah. Di sisi lain, karyawan yang kurang cakap dan tidak terampil juga bisa mengakibatkan pekerjaan tidak selesai tepat waktu meskipun ia memiliki semangat kerja yang tinggi.

 

Baca Juga: Meramal Kebutuhan Tenaga Kerja di Masa Depan lewat Manajemen SDM!

 

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Merekrut SDM

 

Nah, untuk menghindari kekeliruan dalam merekrut tenaga kerja, terdapat hal-hal yang perlu direncanakan perusahaan dalam merekrut SDM, antara lain jumlah dan kualitas SDM, sumber calon karyawan, metode seleksi yang digunakan, kualifikasi calon karyawan, serta cara penempatan calon karyawan.

 

Jumlah dan Kualitas SDM

Hal pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah mencari tahu seberapa banyak SDM yang dibutuhkan karyawan.

 

Hal ini dapat ditentukan dengan melihat: berapa banyak posisi jabatan yang belum terisi?

 

Setelah mengetahui berapa banyak SDM yang dibutuhkan, perusahaan juga harus menentukan kualitas SDM. Kualitas tidak hanya mencakup kualifikasi saja, tetapi juga harus memperhatikan kemampuan dan kemauan kerjanya.

 

Sumber Calon Karyawan

Sumber calon karyawan terdiri dari dua macam, yakni sumber internal dan sumber eksternal.

 

Sumber internal adalah penarikan SDM yang sebenarnya sudah menjadi karyawan perusahaan. Penarikan ini dilakukan dengan cara mentransfer karyawan dari satu jabatan ke posisi jabatan lainnya yang lowong. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara promosi-demosi dan rotasi jabatan.

 

Sedangkan, sumber eksternal artinya penarikan SDM yang berasal dari luar perusahaan.

 

Metode Seleksi Calon Karyawan

Ada beberapa metode biasanya diterapkan untuk menyeleksi calon karyawan, diantaranya mencakup tes kemampuan, tes integritas, tes kepribadian, tes pengetahuan kandidat karyawan tentang pekerjaan yang dilamarnya, memeriksa referensi dan latar belakang calon karyawan, melakukan tes wawancara, tes kesehatan fisik, hingga penilaian hasil kerja (portofolio) kandidat.

 

Perusahaan biasanya menerapkan beberapa metode secara bertingkat agar hasil seleksi lebih terjamin kualitasnya.

 

Baca Juga: Manajemen SDM: Kebijakan dan Praktiknya dalam Perusahaan!

 

Kualifikasi Calon Karyawan

Setelah memiliki daftar posisi jabatan yang lowong, perusahaan harus membuat kualifikasi untuk masing-masing lowongan.

 

Kualifikasi umumnya terkait dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan calon karyawan. Misal, untuk lowongan pekerjaan web developer, perusahaan biasanya akan mencari lulusan S1 IT dan/atau memiliki pengalaman membangun website sekurang-kurangnya satu tahun.

 

Setelah mempersiapkan hal-hal di atas dengan teliti, perusahaan dapat langsung melakukan proses rekrutmen tenaga kerja.


< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi