Pernahkah Anda mendengar istilah investasi? Di dunia yang selalu diikuti dengan ekonomi dan keuangan tentunya investasi bukanlah hal yang asing di telinga. Investasi adalah aktivitas menempatkan dana dalam satu periode dengan tujuan mendapat keuntungan dan peningkatan nilai di masa mendatang.
Investor adalah sebutan yang digunakan untuk orang yang menanamkan investasi. Peran investor biasanya dihubungkan dengan penanaman modal pada suatu perusahaan. Pertambahan pendapatan adalah faktor pendorong tingkat investasi. Semakin tinggi pendapatan sebuah perusahaan, maka minat investasi juga akan meningkat.
Dalam investasi, penanaman aset atau dana dapat dilakukan baik oleh sebuah perusahaan ataupun perorangan. Aktivitas investasi melibatkan beberapa faktor seperti periode waktu, jumlah dana, dan tujuan dari investasi tersebut.
Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat
Secara umum, bentuk investasi dapat dibedakan menjadi dua kategori besar, yaitu:
Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?
1. Investasi Aktiva Riil
Investasi ini merupakan investasi yang bentuknya dapat dilihat secara nyata atau berbentuk fisik. Contoh investasi aktiva riil adalah investasi emas, properti, tanah, dan lainnya.
2. Investasi Aktiva Finansial
Investasi ini adalah investasi yang berbentuk dokumen atau fisik yang tidak terlihat secara kasat mata. Contoh investasi aktiva finansial adalah deposito, saham, reksadana, peer-to-peer lending dan lainnya.
Ada banyak sekali macam-macam investasi. Apabila Anda mengalami kebingungan dalam memilih investasi, berikut adalah beberapa investasi yang populer di Indonesia:
1. Deposito berjangka
Umumnya, pemula akan memilih jenis investasi ini di tahap awal berinvestasi. Selain kemudahannya, biasanya deposito merupakan jenis investasi yang berada dalam naungan perbankan sehingga lebih aman. Deposito berjangka memiliki persenan bunga dan tanggal jatuh tempo yang pasti. Oleh karena rendahnya risiko, bunga yang lebih tinggi dibanding rekening tabungan biasanya dan kemudahannya, deposito banyak diminati pemula.
2. Emas
Investasi emas merupakan investasi ‘klasik’ yang sudah dilakukan sejak lama. Emas banyak diminati karena walaupun harganya dapat bergejolak dalam jangka pendek, nilai emas tetap terjaga dalam jangka panjang. Namun, apabila Anda berminat untuk melakukan investasi emas, pastikan Anda memiliki tempat penyimpanan yang aman.
3. Properti
Umumnya, nilai properti terus meningkat dari tahun ke tahun. Fakta ini menjadikan properti menjadi pilihan bagi banyak orang untuk berinvestasi. Namun, yang perlu Anda ketahui, investasi properti memerlukan modal yang cukup besar.
4. Saham
Investasi saham adalah investasi dalam bentuk kepemilikan atas perusahaan. Memiliki saham dalam perusahaan berarti Anda berhak mendapatkan bagian keuntungan dari perusahaan tersebut. Meskipun menawarkan keuntungan yang cukup besar, risiko yang ada dalam invetasi ini juga besar. Hal ini dikarenakan harga saham dapat naik dan turun secara sangat drastis dalam jangka waktu cepat.
5. Reksadana
Reksadana adalah wadah investasi yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh manajer investasi. Investasi reksadana harus melakukan diversifikasi investasi ke berbagai instrumen atau tidak terkonsentrasi pada satu perusahaan atau instansi saja.
Bagaimana, Anda mulai tertarik mencoba investasi?
Jika ya, yang pertama harus Anda perhatikan adalah jangan mudah tergiur dengan berbagai kisah orang yang meraup kesuksesan dari investasi. Sebab tidak semua orang cocok dan akan sukses pada investasi tertentu. Anda harus memerhatikan berbagai pertimbangan sebelum menentukan investasi apa yang akan dipilih.
Di bawah ini adalah beberapa tips yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai investasi.
1. Pelajari dan lakukan riset
Pelajari latar belakang dari jenis investasi yang akan Anda lakukan. Apabila Anda ingin berinvestasi melalui platform atau instansi, pastikan lembaga tersebut telah terdaftar resmi OJK dan badan pengawasan lainnya. Kenali juga profil return dan risikonya. Biasanya, investasi yang menjanjikan keuntungan yang banyak juga diikuti risiko yang besar. Sebaliknya, apabila keuntungan yang dihasilkan sedikit, maka semakin kecil juga risiko yang ada.
2. Tetapkan tujuan
Tujuan dari berinvestasi adalah untuk mendapatkan penghasilan tambahan diluar pekerjaan. Penting untuk menetapkan tujuan agar dapat memilih investasi jangka pendek atau jangka panjang. Pastikan periode investasi yang Anda jalankan sesuai dengan tujuan Anda.
3. Siapkan dana yang sesuai
Apabila Anda ingin melakukan investasi, jangan serakah dengan menghabiskan seluruh uang Anda untuk investasi. Sisihkan dana untuk investasi namun jangan lupakan dana darurat dan biaya hidup.
4. Diversifikasi
Dalam permulaan investasi, sebaiknya jangan investasikan dana Anda seluruhnya di satu saluran investasi. Pilah dana investasi ke beberapa saluran untuk meminimalisir risiko.
Itulah pemahaman tentang investasi dan jenis-jenisnya yang dapat Anda terapkan dalam mencoba berinvestasi. Perbanyak riset sebelum Anda melakukan investasi agar tidak kaget dengan hasil dan risiko yang didapat. Setelah memahami jenis dan tips yang Konsultanku berikan, Anda dapat merasa lebih tenang karena telah mengerti sedikit lebih banyak tentang investasi dan manfaatnya bagi keuangan Anda.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi