Tahukah Anda bahwa pitch deck memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan suatu perusahaan untuk mendapatkan pendanaan?
Oleh karena itu, sangat penting bagi suatu perusahaan untuk menyusun pitch deck yang baik agar dapat menarik para investor. Lalu, apa saja yang harus ada dalam pitch deck dan bagaimana cara menyusun pitch deck yang baik?
Berikut kami siapkan tips dan tutorial membuat Pitch Deck yang baik dilengkapi dengan contoh. Silahkan dibaca hingga tuntas, ya.
Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat
Menurut Danang Firdaus, Co-Founder & COO Konsultanku, sebuah Pitch Deck yang baik sebaiknya memiliki struktur sebagai berikut:
Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?
Pada bagian ini, jelaskanlah permasalahan apa yang tengah diselesaikan oleh startup milik Anda. Pitch Deck yang baik harus bisa menjelaskan permasalahan ini sesingkat mungkin, tetapi tetap mudah dimengerti dan membuat audience dapat merasakan (relate) dengan permasalahan tersebut.
Contoh: Sulitnya mencari dan membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai maskapai penerbangan.
Seperti namanya, bagian ini berisi penjelasan mengenai solusi atau terobosan apa yang ditawarkan startup kamu untuk menjawab atau menyelesaikan masalah-masalah yang telah dipaparkan pada bagian Problem.
Contoh: Sebuah aplikasi yang mampu mencari serta membandingkan harga tiket dari berbagai maskapai penerbangan, sekaligus dapat diakses di mana pun dan kapan pun.
Memaparkan seberapa besar pangsa pasar atau target market calon pengguna, customer, atau klien. Pada tahapan ini, lakukanlah riset pasar yang baik yang bersumber dari sumber yang kredibel sehingga dapat memberikan data yang valid dan terpercaya. Kalau perlu, Anda dapat memanfaatkan jasa market research atau langsung melakukan penelitian di pasar.
Contoh: Menurut Perusahaan Market Research X, online ticketing industry di Asia Tenggara pada tahun 2019 bernilai USD 5 Miliar dan diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 5-10% per tahun.
Baca Juga: Mari Berkenalan dengan Pitch Deck Sebelum Memulai Startup
Bagian ini memuat informasi tentang bagaimana cara perusahaan startup-mu dapat menghasilkan pendapatan (revenue). Ingat, gunakan bahasa yang to the point dan hindari menjelaskan proses bisnis secara berlebihan agar menghindari kebingungan.
Contoh: Perusahaan kami mendapatkan komisi sebesar 5-7% per transaksi dari ticketing partners atau maskapai penerbangan.
Pada bagian ini, jelaskanlah dengan singkat tentang performa, progress, atau perkembangan startup Anda. Matriks yang biasa disampaikan antara lain: jumlah customer, mitra, klien, serta berapa nilai transaksi dan pendapatan hingga saat ini.
Contoh: Sejak diluncurkan, aplikasi kami telah diunduh oleh 50 ribu pengguna Android dan iOS. Kami telah bermitra dengan 8 maskapai penerbangan dalam dan luar negeri serta telah memproses transaksi senilai lebih dari Rp 5 miliar.
Diisi dengan informasi mengenai terdiri dari apa dan siapa saja tim dalam perusahaan startup Anda. Dalam hal ini, berusahalah untuk meyakinkan para investor bahwa tim Anda layak diberi kepercayaan.
Contoh: Pendiri perusahaan kami terdiri dari founder A (CEO) seorang lulusan Universitas Indonesia dengan pengalaman di bidang travel agent selama 10 tahun, founder B (CPO) yang berpengalaman di bidang software engineering selama 7 tahun dan sebelumnya bekerja di startup unicorn, serta founder C (CFO) alumni Harvard Business School yang berpengalaman di bidang investment banking selama 6 tahun.
Pada bagian ini, beritahu para calon investor secara terus terang terkait besar suntikan dana yang dibutuhkan perusahaan. Jangan lupa juga untuk menjelaskan secara singkat tujuan penggunaan dana serta gambaran hasil yang akan didapatkan dari pengelolaan dana tersebut.
Contoh: Perusahaan kami mencari pendanaan tahap Seed Round sebesar: USD 350 ribu. Dana tersebut akan kami gunakan sebanyak 30% untuk pengembangan bisnis, 50% pengembangan produk, dan 20% untuk biaya operasional.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi