4 Hal yang Dipertimbangkan Investor dalam Berinvestasi

Untuk menjaga agar kegiatan bisnisnya tetap bisa beroperasi, perusahaan tentu membutuhkan dana operasional bisnis. Dana operasional ini bisa didapat dari berbagai sumber, diantaranya dari modal bisnis yang memang sudah disiapkan sejak awal, pinjaman dari bank, atau kucuran dana dari investor. Perusahaan atau startup Anda berencana untuk mengajukan pendanaan dari investor? Ketahui dulu 4 Hal yang Dipertimbangkan Investor dalam Berinvestasi berikut ini!

an image

 

Startup Wajib Tahu! 4 Hal yang Dipertimbangkan Investor dalam Berinvestasi

Dalam melakukan pendanaan, investor tentu akan menelaah berbagai hal dari perusahaan yang ingin didanai, mulai dari latar belakang, legalitas hingga performa laporan keuangan. Hal ini dilakukan oleh investor untuk memastikan bahwa dana yang telah dikucurkannya akan dialokasikan semata-mata ke pengembangan bisnis perusahaan.

Dengan demikian, dana yang telah disuntikkan investor pun akan membuahkan hasil berupa laba sehingga investor dapat diuntungkan dengan pendanaan yang dilakukannya.

 

Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat

3 Macam Karakter Investor

Sebelum menuju pembahasan mengenai pertimbangan investor dalam melakukan pendanaan, ada baiknya jika Anda mengetahui macam-macam karakter investor terlebih dahulu.

 

Dilansir dari seva.id, setidaknya terdapat 3 macam karakter investor dalam melakukan investasi. Ada risk taker, risk averse, dan netral.

 

Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?

1. Investor Risk Taker

Pertama, ada si pengambil risiko (risk taker) yang cenderung agresif dalam berinvestasi. Biasanya, investor jenis ini sudah paham betul cara menganalisa pasar.

 

2. Investor Risk Averse

Yang kedua, ada si penghindar risiko (risk averse) . Sesuai namanya, investor ini selalu mempertimbangkan dan merencanakan keputusan investasinya demi memperkecil risiko kerugian yang bisa dialaminya.

 

3. Investor Netral

Terakhir, ada investor yang umumnya cukup fleksibel dalam mengambil keputusan berinvestasi. Investor jenis ini disebut sebagai investor netral.

 

4 Hal yang Dipertimbangkan Investor dalam Berinvestasi

Berikut 4 hal yang dipertimbangkan investor dalam berinvestasi terhadap suatu perusahaan.

 

1. Tingkat Risiko Investasi

Melakukan investasi berbeda dengan menabung, di mana terdapat risiko kehilangan uang. Suatu investasi yang mendatangkan keuntungan tinggi, tingkat risikonya akan tinggi pula.

Oleh karena itu, jika seorang investor ingin mendapatkan keuntungan besar dari investasi, harus siap dengan risiko kehilangan uang apabila terjadi kerugian.

Sebelum berinvestasi, ada baiknya untuk mengetahui profil risiko terlebih dahulu. Tujuannya agar mengetahui seberapa toleransi kamu terhadap penurunan hasil investasi.

 

2. Stabilitas Investasi

Masih berhubungan dengan faktor pertama, stabilitas dari suatu produk investasi juga dipertimbangkan oleh investor. Misalnya, investasi seperti saham sangat bergantung dari fluktuasi pasar.

Ketika kondisi pasar sedang baik, maka harga saham cenderung naik. Namun, saat pasar sedang kacau, harga bisa turun drastis.

Bagi investor yang tidak mau mengambil risiko tinggi, mungkin akan lebih senang berinvestasi di instrumen yang keuntungannya sedang tetapi stabil.

 

3. Kondisi Negara

Faktor yang dipertimbangkan investor selanjutnya adalah situasi dan kondisi di suatu negara, yang punya pengaruh besar terhadap pergerakan pasar serta iklim investasi.

Negara yang memiliki stabilitas ekonomi dan politik yang baik, serta memberi kemudahan bagi investor asing akan lebih disenangi oleh investor.

Sedangkan saat suatu negara mengalami krisis ekonomi atau situasi politik memanas, akan sangat berdampak pada investasi seperti saham dan mata uang yang bergantung dari pasar.

Maka dari itu, pada situasi tersebut investor akan beralih menanamkan modalnya ke produk investasi yang cenderung stabil walaupun sedang krisis, contohnya adalah logam mulia.

 

4. Perubahan Suku Bunga

Suku bunga ditetapkan oleh bank sentral, dalam hal ini yakni Bank Indonesia (BI). BI mengatur dan menetapkan suku bunga dengan tujuan menstabilkan nilai tukar rupiah.

 

Saat suku bunga sedang turun, investor akan terdorong untuk berinvestasi, terutama ke saham atau obligasi yang imbal hasilnya tinggi.Sebaliknya, ketika suku bunga sedang naik, investor jadi ragu menanamkan modal dan menyebabkan investasi lesu.

 

Tingkat suku bunga yang rendah menandakan bahwa perekonomian negara dalam kondisi yang stabil. Kebijakan suku bunga yang diturunkan dapat mendorong lebih banyak investasi.

 

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai 4 Hal yang Dipertimbangkan Investor dalam Berinvestasi. Namun, perlu diingat juga bahwa investor akan melihat laporan keuangan dan SPT Pajak dalam melakukan pendanaan. Hal ini bertujuan untuk melihat track record perusahaan yang mengajukan penyuntikan dana.

Jika investor melihat adanya hal-hal mencurigakan dari laporan keuangan atau bahkan perusahaan diketahui tidak patuh dalam membayar pajak, maka investor akan berpikir ulang dalam memberikan pendanaan.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan Anda untuk memiliki laporan keuangan yang kredibel serta bukti kepatuhan pajak berupa SPT. Yuk, percayakan pembukuan laporan keuangan dan pengurusan SPT Anda pada ahlinya di Konsultanku!

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi