Pada tanggal 6 April 2021, diperingati sebagai Hari Nelayan Nasional yang ke-61. Hari Nelayan Nasional diperingati sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa para nelayan dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein dan gizi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Saat ini, potensi perikanan Indonesia mencapai USD162 miliar dengan posisi nomor tiga terbesar di dunia. Berdasarkan angka produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya tahun 2018, produksi perikanan tangkap Indonesia mencapai 7,36 juta ton atau 72,17 persen dari potensi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya mencapai 15,77 juta ton atau 27,76 persen dari potensi perikanan budidaya di laut dan darat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada tahun 2020, kontribusi sub-sektor perikanan terhadap total PDB Indonesia menurut harga berlaku mencapai 2,80 persen atau meningkat 0,15 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 2,65 persen. Bila dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020, sub-sektor perikanan termasuk salah satu yang mengalami pertumbuhan positif di tengah pandemi Covid-19, yaitu tumbuh sebesar 0,73 persen meskipun lebih rendah bila dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,73 persen.
Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat
Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?
Peningkatan Produksi Komoditas Udang
Saat ini, Udang masih menjadi primadona. Pada 2019 nilai ekspornya US$1,72 miliar, diikuti tuna-cakalang US$0,75 miliar. Selanjutnya, cumi-sotong-gurita, rajungan-kepiting dan rumput laut berturut-turut US$556,3 juta, US$393,5 juta, dan US$324,9 juta. Untuk mengejar ketertinggalan sekaligus mengincar lima besar dunia, pemerintah tergiur jalur cepat dengan mencanangkan program menaikan ekspor udang hingga 250 persen pada 2024.
Udang merupakan komoditas perikanan yang tengah digenjot produksinya KKP untuk memenuhi pasar lokal juga ekspor, bersamaan dengan rumput laut dan lobster. Volume produksi udang tahun 2020 lebih dari 900 ribu ton (setara USD24 miliar) dan targetnya mencapai 2 juta ton pada 2024.
Untuk mencapai target itu, sejumlah program pemerintah telah disusun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Di antaranya membangun shrimp estate di sejumlah daerah yang lahan dan kondisi alamnya mendukung, salah satunya Aceh Timur.
Peningkatan produksi komoditas udang sejalan dengan target peningkatan ekspor. Nilai dan volume udang ekspor meningkat pada tahun 2020 dibanding 2019 sebesar 19 persen dan 15 persen. Pada 2019, ekspor udang Indonesia mencapai 207.000 ton dimana lebih dari 80 persen hasil budidaya di tambak.
Jenis Ekspor Komoditas Udang
Umumnya, udang diekspor dalam bentuk beku atau frozen peeled dan shell-on dengan rendemen rata-rata 65 persen. Konsumsi domestik tidak lebih dari 0,2—0,5 kg per kapita, sehingga produksi diperkirakan tidak lebih dari 450.000 ton. Menariknya, di masa pandemi Covid-19 tren permintaan produk olahan meningkat.
Volume ekspor produk ready to cook dan ready to eat tahun 2020 naik 40 persen. Ini kesempatan mendorong produk bernilai tambah (value added) untuk menggenjot nilai ekspor. Tahun 2020, harga rata-rata produk naik 3 persen dan bila kenaikan konsisten hingga 4 tahun ke depan. Target peningkatan ekspor 250 persen cukup dengan ekspor 425.000 ton.
Pada kawasan tambak ber-infrastruktur baik dengan standar operasional prosedur (SOP) yang tepat, banyak petambak yang produktivitasnya 2—3 kali dari rata-rata nasional. Artinya, melipatgandakan produksi melalui revitalisasi kawasan tambak sangat mungkin dilakukan. Langkah ini dilakukan dengan memperbaiki saluran irigasi, menerapkan teknologi tepat guna dan introduksi benur unggul yang tumbuh cepat dan tahan penyakit.
Anda tertarik untuk memulai usaha ekspor komoditas udang namun masih bingung dengan regulasi-regulasi yang berlaku? Tidak perlu khawatir. Anda bisa konsultasikan kesulitan yang Anda alami bersama kami.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi