Wajib Tahu! 6 Prinsip Etika Bisnis yang Harus Dikuasai Pengusaha

Dalam menjalankan bisnis, peranan etika dan moral sangatlah penting untuk menghindari kompetisi yang tidak sehat. Etika bisnis dipercaya sebagai cara untuk mempertahankan persaingan yang sehat dalam berbisnis. Jika semua pihak melaksanakannya, maka konsumen pun akan merasa disejahterakan sehingga kepercayaan pun terlahir. Dengan begitu kesetiaan untuk melakukan bisnis dengan suatu perusahaan tersebut pun tercipta.

an image

Berikut 6 prinsip etika bisnis sekaligus manfaatnya yang harus diketahui pengusaha!

 

6 Prinsip Etika Bisnis dan Manfaatnya untuk Bisnis

Sebelum mendalami prinsip etika bisnis, Anda tentu harus memahami pengertian etika bisnis itu sendiri. Etika bisnis adalah suatu pedoman bagi perusahaan dalam dalam menjalankan bisnisnya.

Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat

 

Etika bisnis meliputi seluruh aspek, mulai dari individu, perusahaan hingga masyarakat. Dalam sebuah perusahaan, etika bisnis dapat membentuk suatu norma dan perilaku dalam membina hubungan yang sehat di dalam lingkungan kerja dan juga hubungan sehat antara pedagang dan mitra kerjanya.

 

6 Prinsip Etika Bisnis

Untuk mulai menerapkan etika bisnis dalam perusahaan, Anda tentu harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari penerapan etika bisnis itu sendiri. Dikutip dari GreatDay HR, terdapat 6 prinsip etika bisnis yang harus diterapkan.

Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?

 

1. Prinsip Kejujuran

Nilai kejujuran harus dijalankan oleh semua pihak yang terkait dengan kegiatan bisnis. Prinsip kejujuran menjadi hal yang paling penting dalam mendukung keberhasilan suatu perusahaan. Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai kejujuran akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sekitar dan mitra kerja perusahaan tersebut.

 

2. Prinsip Integritas Moral

Prinsip integritas moral menekankan kesadaran para pelaku bisnis bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya. Prinsip ini harus dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis agar ia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik perusahaannya.

 

Prinsip ini menuntut para pelaku bisnis untuk tidak merugikan segala pihak dalam segala keputusan yang diambil. Pelaku bisnis harus dapat menjalankan bisnisnya secara maksimal agar dapat membawa perusahaannya menjadi yang terbaik dan dapat dibanggakan

 

3. Prinsip Kesetiaan

Prinsip kesetiaan akan selalu dibutuhkan dalam sebuah bisnis. Dalam menerapkan prinsip kesetiaan, salah satu tantangan terbesarnya adalah membutuhkan hubungan dua arah yang kuat. Sebab,kesetiaan membutuhkan upaya dari dua belah pihak, baik dari atasan maupun karyawannya.

 

4. Prinsip Otonomi

Secara umum, otonomi adalah sebuah keistimewaan di mana suatu pihak diberikan kebebasan untuk mengambil keputusannya sendiri asal dapat bertanggung jawab. Prinsip otonomi juga berlaku dalam ranah bisnis.

 

Pelaku bisnis otonom adalah orang yang tahu dan sadar akan keputusan dan tindakan yang diambilnya. Ia pun memahami risiko atau akibat yang timbul dari keputusan yang diambilnya, baik bagi perusahaan maupun dirinya sendiri.

 

Dengan menerapkan prinsip otonomi, diharapkan para pelaku bisnis jadi lebih berhati-hati dalam bertindak karena menyadari bahwa tindakan yang dilakukan dengan sewenang-wenang akan merugikan pihak lain.

 

5. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan menanamkan sikap bagi semua pihak untuk berlaku secara adil dimana tidak ada sikap membeda-bedakan dari semua aspek seperti aspek ekonomi, hukum dan aspek lainnya.

 

Keadilan merupakan prinsip untuk tidak merugikan orang lain (no harm), khususnya tidak merugikan kepentingan orang lain. Prinsip no harm ini juga berlaku pada kegiatan bisnis. Tanpa prinsip ini, sulit bagi pelaku bisnis untuk dapat menjalankan bisnisnya secara baik. Dalam kegiatan bisnis tidak boleh ada satu pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya mulai dari karyawan, pemasok, investor sampai ke konsumen.

 

6. Prinsip Saling Menguntungkan

Prinsip saling menguntungkan menuntut kesadaran pelaku bisnis untuk tidak saling merugikan. Prinsip ini menekankan bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip saling menguntungkan (win-win solution). Artinya, dalam semua keputusan yang diambil dalam kegiatan bisnis, semua pihak harus mengusahakan agar masing-masing merasa diuntungkan.

 

Namun, kembali lagi. Tujuan berbisnis adalah untuk memperoleh keuntungan. Perusahaan ingin banyak orang membeli atau menggunakan produknya, dan konsumen juga ingin menggunakan produk-produk tersebut dengan kualitas bagus dan harga yang setimpal. Maka dari itu, penting bagi semua pelaku bisnis untuk terus menjalankan bisnisnya sebaik mungkin sehingga menguntungkan semua pihak.

 

Manfaat Etika Bisnis

Etika bisnis memiliki beragam manfaat bagi keberlangsungan perusahaan. Fungsi dan manfaat etika bisnis antara lain: 1. Membantu menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis dengan pedoman moralitas, 2. Memberikan batasan pada tindakan-tindakan kompetitif, serta 3. Meningkatkan loyalitas antara perusahaan dengan karyawan dan mitra bisnisnya.

 

Contoh Etika Bisnis

Berikut beberapa contoh penerapan etika bisnis dari prinsip-prinsip yang telah dibahas sebelumnya.

 

Mengingat Nama Orang

Nama sangat erat dengan identitas dan individualitas seseorang. Walau sederhana, langkah ini dapat membuat orang tersebut merasakan interaksi yang dilakukan dengan mereka akan terasa lebih substansial dan konkret.

 

Dengan mengingat nama orang, Anda bisa membuat orang tersebut merasa lebih dihargai dan nyaman saat bekerja dengan Anda. Dengan mengingat nama orang, hubungan pun jadi lebih akrab.

 

Menunjukkan Bahasa Tubuh (Body Language) yang Baik

Bahasa tubuh juga terhitung sebagai bagian dari etika bisnis. Contoh body language yang sederhana adalah berdiri saat berkenalan dan menyerahkan sesuatu dengan tangan kanan.

 

Selain bahasa tubuh yang baik, perhatikan juga untuk tidak mengeluarkan body language yang berkonotasi negatif. Misalnya, tidak melipat tangan di depan dada atau bertolak ketika berbicara dengan orang lain.

 

Senantiasa Mengucapkan Terima Kasih

Sederhana tapi penuh makna, bahkan mempunyai dampak yang besar bagi banyak orang. Apalagi kalau bukan “terima kasih”? Tak hanya sebagai bentuk penghargaan, ucapan terima kasih juga menunjukan apresiasi terhadap apa yang berikan orang lain.

 

Kesimpulan: Pentingnya Penerapan Etika Bisnis

Dalam dunia bisnis, etika menjadi salah satu elemen penting yang harus diperhatikan karena dapat memberikan beragam manfaat bagi perusahaan.

 

Tantangan terbesar dalam menerapkan etika bisnis adalah membutuhkan sinergi dari segala komponen dalam perusahaan, mulai dari pimpinan, karyawan, mitra hingga kompetitor bisnis. Selain itu etika yang baik akan membantu Anda dalam mengembangkan bisnis dengan lebih mudah.

 

Ingin berkonsultasi masalah akuntansi dan perpajakan bisnis Anda bersama ahlinya? KLIK DI SINI sekarang untuk reservasi jadwal konsultasi bisnis Anda di Konsultanku!

 

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi