Dalam konteks pengelolaan perusahaan, Anda pasti sering mendengar istilah akuntabel. Dalam mengelola bisnis, akuntabel adalah hal yang penting. Sebab, jika pemimpin bersikap akuntabel, maka akan mempermudah mekanisme pengawasan dan meminimalisir penyalahgunaan wewenang. Nah, pada artikel kali ini, Konsultanku akan membahas apa itu akuntabel dan penerapannya dalam penyusunan laporan keuangan.
Pengertian dan Pentingnya Akuntabel dalam Pembukuan
Akuntabel adalah suatu prinsip bisnis yang mengajarkan mengenai transparansi kinerja serta pertanggungjawaban seseorang atas tugas maupun kewajibannya. Tindakan ini menjadi suatu pilar penting untuk kemajuan organisasi mengingat bahwa dalam suatu perusahaan atau lembaga, para pemangku kepentingan telah mempercayakan hak-hak mereka kepada seorang pemimpin atau pengelola.
Selain akuntabel, Anda juga pasti akrab dengan istilah akuntabilitas. Adapun akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu konsep mengenai kemampuan seseorang dalam menjelaskan mengenai keputusan, aktivitas, dan pelaksanaan tanggung jawabnya. Dari pengertian ini, Anda pun dapat mengetahui bahwa akuntabilitas dan akuntabel adalah dua hal yang saling berkaitan karena sama-sama mengajarkan mengenai pertanggungjawaban atas tugas dan wewenang.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
Dalam konteks pembukuan, akuntabel menjadi landasan utama dalam menghadirkan laporan keuangan yang akurat, valid, dan dapat dipercaya. Sebagai salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh perusahaan, akuntabel juga memiliki beberapa fungsi lain, antara lain sebagai berikut.
Ketika seseorang bersikap akuntabel, artinya mereka bersedia memperlihatkan hasil kerja dan tanggung jawabnya untuk mendapat apresiasi maupun evaluasi dari orang lain. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang positif karena memberi peluang kepada anggota lain untuk mengevaluasi dan mengukur keberhasilan pelaksanaan suatu tanggung jawab.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Selain sebagai bahan evaluasi, akuntabel adalah sikap penting yang perlu ditunjukkan agar dewan pengawas dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Jika kinerja seorang pemimpin tidak diawasi, maka besar kemungkinan akan terjadi penyalahgunaan wewenang. Oleh karena itu, akuntabilitas merupakan prinsip wajib dalam pengelolaan perusahaan.
Selain menilai dan mengevaluasi kinerja, akuntabel adalah salah satu indikator untuk mendorong efisiensi kerja. Hal ini karena ketika seorang pemimpin bersikap transparan dan mau menerima masukan dari anggota lain, maka operasional perusahaan akan terus diperbaiki agar lebih efisien sekaligus menguntungkan.
Prinsip-Prinsip Akuntabilitas
Salah satu tolak ukur agar seseorang dapat dikatakan akuntabel adalah mereka mampu mengimplementasikan beberapa prinsip akuntabilitas sebagai berikut.
Seluruh anggota perusahaan memiliki kesamaan visi, misi, dan komitmen untuk bersikap akuntabel dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
Perusahaan memiliki sistem manajerial yang menjamin pelaksanaan akuntabilitas penggunaan sumber daya sesuai dengan peraturan perundang-undangan maupun perjanjian kerja.
Senantiasa berorientasi pada tujuan, visi, misi, dan target yang ingin dicapai.
Menerapkan nilai-nilai transparansi, kejujuran, serta objektif dalam pengambilan keputusan.
Setiap jabatan bersedia menunjukkan pencapaian dan target mereka.
2 Jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung konteks yang digunakan. Setiap jenis akuntabilitas memiliki peran dan kriteria tertentu yang mencerminkan sifat tanggung jawab dalam konteksnya. Dalam konteks yang lebih spesifik, berikut adalah dua jenis akuntabilitas utama berdasarkan penjelasan Mardiasmo.
Akuntabel vertikal adalah bentuk pertanggungjawaban seorang bawahan kepada atasannya atau pemangku kepentingan lain yang memiliki jabatan lebih tinggi darinya. Contohnya adalah pertanggungjawaban manajer di kantor cabang kepada pimpinan pusat, kepala bagian pada direktur, dan penyampaian kinerja menteri ke presiden.
Akuntabel horizontal dapat diartikan sebagai pertanggungjawaban yang ditujukan oleh seseorang atau perusahaan kepada pihak lain tanpa terikat hubungan atasan dengan bawahan. Biasanya, transparansi ini ditunjukkan kepada masyarakat, konsumen, maupun pengguna layanan. Dalam konteks pemerintahan, biasanya sistem ini digunakan di bidang pelayanan publik.
Karakteristik Laporan Keuangan yang Akuntabel
Laporan keuangan yang transparan dan akuntabel tentu tidak dapat ditunjukkan secara fisik. Sebab, akuntabilitas lebih berkaitan dengan substansinya apabila dibandingkan dengan kondisi sebenarnya. Oleh karena itu, contoh financial statement yang transparan dan akuntabel adalah ketika dokumen tersebut memenuhi beberapa kriteria berikut.
Salah satu ciri suatu pembukuan dikatakan akuntabel adalah jika di dalamnya terdapat penjabaran mengenai sumber dana dan bagaimana proses perolehannya. Penjelasan mengenai sumber dana ini tentu saja harus dicantumkan sesuai realitas. Dengan demikian, Anda bisa menyusun laporan keuangan yang transparan dan dapat dipercaya.
Kriteria lain agar laporan keuangan dikatakan akuntabel adalah di dalamnya tercantum bagaimana alokasi dana dan aliran pengeluaran yang dilakukan perusahaan. Tentunya dana tersebut juga harus digunakan untuk kepentingan bisnis dan output-nya pun dapat dilihat maupun dinikmati oleh semua pihak.
Bukti merupakan salah satu hal penting dalam menciptakan pembukuan yang akuntabel. Sebab, suatu laporan keuangan tidak cukup hanya menjabarkan keluar masuknya dana, tetapi juga perlu mencantumkan bukti berupa nota, kuitansi, cek, atau surat-surat berharga lainnya. Dengan bukti yang memadai, kredibilitas anggaran perusahaan pun dapat terjamin.
Syarat lain agar pembukuan dapat dikatakan akuntabel adalah pelaporannya dilakukan secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, semua penjabarannya juga tersusun sistematis menurut tanggal peristiwa. Hal ini dilakukan guna memudahkan proses pemeriksaan jika ditemukan ketidakcocokan dengan fakta lapangan.
Terakhir, agar dapat dikatakan akuntabel, laporan keuangan tentu perlu ditulis sesuai kaidah akuntansi yang berlaku di Indonesia. Mulai dari pencatatan jurnal, neraca, dan metode perhitungan, semuanya harus tepat sesuai standar akuntansi. Kepatuhan terhadap standar ini bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga merupakan syarat penting untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat, transparan, dan dapat diandalkan bagi semua pemangku kepentingan.
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai apa itu akuntabel dan implementasinya dalam laporan keuangan. Akuntabilitas dalam pembukuan bukan sekadar aturan hukum, tetapi juga prinsip fundamental yang mendasari integritas dan transparansi. Dengan memahami dan menerapkan prinsip ini, perusahaan dapat memastikan bahwa financial statement yang dibuat menjadi instrumen yang dapat diandalkan dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penyusunan laporan keuangan sejatinya merupakan proses yang tidak mudah. Anda butuh ketelitian dan kecermatan dalam pembuatannya. Tentu, hal ini menjadi pekerjaan yang akan menyita waktu. Namun, Anda tidak perlu lagi repot ketika berurusan dengan financial statement. Anda bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut melalui jasa pembukuan dan laporan keuangan dari Konsultanku.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi