Marginal product adalah konsep yang penting dalam ekonomi, terutama dalam produksi. Istilah ini merujuk pada perubahan tambahan dalam output yang dihasilkan oleh satu unit tambahan input.. Menghitung margin produk dapat membantu bisnis memastikan penggunaan sumber daya dengan bijak. Dalam artikel ini, Konsultanku akan menjelaskan apa itu marjinal produk, hal-hal yang memengaruhi, serta cara menghitungnya.
Apa yang Dimaksud dengan Marginal Product?
Marginal product adalah istilah yang merujuk pada output tambahan yang dihasilkan ketika perusahaan menggunakan satu unit input tambahan, dengan asumsi input lain konstan. Istilah lain produk marginal adalah pengembalian marjinal (marginal return) atau produktivitas marjinal (marginal productivity).
Perhitungan dengan marjinal produk merupakan konsep yang banyak digunakan oleh perusahaan. Banyak alasan mengapa konsep perhitungan menggunakan marginal produk ini harus digunakan perusahaan. Selain untuk mengembangkan bisnis, perhitungan ini juga mempunyai banyak manfaat untuk perusahaan, di antaranya.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
Perhitungan yang dihasilkan dengan menggunakan metode produksi marginal ini akan membuat perusahaan lebih mampu mengukur apakah tingkat produktivitas karyawan dan bisnis sudah seimbang. Hal ini juga bisa dijadikan sebagai dasar apakah kinerja perusahaan sudah efisien atau malah perlu ditingkatkan kembali.
Keputusan perusahaan biasanya akan berkaitan dengan penambahan karyawan atau besar anggaran yang akan digunakan. Dengan dasar perhitungan margin produk yang tepat, maka keputusan terkait penambahan karyawan perusahaan akan bisa dilakukan lebih efisien. Selain itu, perusahaan juga bisa menyesuaikan jumlah karyawan yang akan ditambahkan dengan banyaknya modal atau biaya yang akan diperlukan untuk menambah jumlah karyawan.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Konsep margin produk bisa digunakan dalam menjabarkan dan menjelaskan tentang fungsi produksi ekonomi untuk memperkirakan tentang penawaran PDB potensial. Dengan penggunaan konsep perhitungan tersebut, perusahaan bisa menentukan banyak kebijakan terkait produksi. Produksi perusahaan akan meningkat dengan mempertimbangkan sumber daya yang digunakan. Dengan perhitungan yang tepat, maka biaya yang dikeluarkan juga bisa dihitung lebih tepat.
Stok dan modal merupakan faktor penting dalam menentukan keberlangsungan bisnis perusahaan. Salah satu cara agar mengetahui perhitungan stok dan modal yang tepat adalah dengan menghitung margin produk. Dengan perhitungan margin produk yang tepat, maka perusahaan akan bisa menentukan stok dan modal dengan lebih tepat dan efisien.
Hal-hal yang Mempengaruhi Output Margin
Mengembangkan bisnis perusahaan dengan produk marjinal merupakan salah satu hal yang penting dalam bisnis. Dalam proses, Anda memerlukan pertimbangan yang jelas terkait hal-hal apa saja yang memengaruhi output margin. Di bawah ini ada beberapa faktor yang memengaruhi perubahan output dalam penerapan konsep margin produk.
Faktor pertama yang memengaruhi hasil (output) margin adalah jumlah tenaga kerja. Berapa jumlah sumber daya yang akan digunakan untuk melakukan produksi merupakan hal yang harus dipertimbangkan secara teliti. Jangan sampai perhitungan karyawan yang akan digunakan berlebihan atau malah kekurangan.
Penghitungan karyawan yang tidak tepat akan berpengaruh pada ketidakseimbangan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Pemborosan penggunaan tenaga kerja tak hanya akan berpengaruh pada tingkat produktivitas, tetapi juga mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan.
Faktor lainnya yang mempengaruhi perhitungan produksi marginal dengan tepat adalah modal produksi. Modal atau biaya yang akan dikeluarkan perusahaan merupakan hal yang krusial sehingga perlu ketepatan dalam menghitungnya. Anggaran produksi suatu perusahaan yang dikeluarkan terlalu besar dan tidak sebanding dengan jumlah barang yang diproduksi tentu bisa membuat kerugian untuk perusahaan tersebut.
Pemborosan penggunaan biaya perusahaan tentu akan berakibat fatal untuk jalannya bisnis. Oleh karena itu, perlu adanya cara perhitungan yang tepat dan akurat dan bisa dijadikan sebagai dasar perusahaan dalam menetapkan kebijakan produksinya. Dalam hal ini, perusahaan pun menggunakan rumus produksi marginal untuk membantu pengembangan bisnis.
Selain kedua faktor diatas, faktor yang tak kalah penting adalah alat atau teknologi yang digunakan. Faktor mesin dan teknologi yang digunakan ini penting untuk masuk dalam pertimbangan bisnis. Pasalnya, penggunaan mesin atau teknologi yang membantu jalannya produksi ini dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas perusahaan.
Ada banyak jenis mesin yang digunakan oleh perusahaan dalam meningkatkan produksinya. Jenis mesin yang digunakan juga harus disesuaikan dengan skala bisnisnya. Misalnya untuk bisnis skala menengah, maka akan menggunakan jenis mesin yang mempunyai ukuran dan juga harga yang sesuai dengan anggaran. Namun untuk bisnis skala besar, mesin yang digunakan tentu lebih besar kapasitasnya untuk menyesuaikan dengan banyaknya produk yang akan diproduksi.
5 Kondisi Marjinal Produk Berdasarkan Total Output
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, marjinal produk dapat memengaruhi total output yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam hal ini, kondisi produk marginal dapat berbeda-beda dilihat dari pengaruhnya terhadap output (hasil) yang didapat. Di bawah ini adalah 5 kondisi marjinal produk berdasarkan total output.
Produk marginal yang meningkat (increasing marginal product) adalah keadaan nilai produk marginal positif dan semakin meningkat ketika perusahaan menambah input. Dalam increasing marginal product, total output tumbuh pada persentase yang lebih tinggi dari pada persentase peningkatan input. Hal ini menunjukkan bahwa unit input ekstra menghasilkan hasil yang lebih tinggi daripada apa yang dapat dihasilkan oleh input sebelumnya..
Produk marginal yang menurun (decreasing marginal product) terjadi ketika produk marginal adalah positif, tetapi pada tingkat pertumbuhan yang menurun. Dalam hal ini, unit input ekstra menghasilkan lebih sedikit output daripada unit input sebelumnya. Pada situasi ini, total hasil masih tumbuh. Namun, persentase peningkatannya lebih rendah daripada persentase peningkatan input.
Seperti arti dari konstan atau tidak berubah, kondisi marjinal produk ini terjadi ketika peningkatan hasil sama dengan peningkatan input. Dalam produk marginal konstan (constant marginal product), penambahan satu tenaga kerja menghasilkan 1 unit tambahan output.
Produk marjinal nol (zero marginal product) terjadi ketika penambahan input tidak menghasilkan penambahan hasil. Kondisi ini adalah titik optimum. Sebelum titik ini, perusahaan masih dapat meningkatkan total output dengan menambah input. Namun, setelah mencapai titik ini, penambahan input hanya akan menghasilkan penurunan total output.
Produk marginal negatif merupakan kondisi di mana marjinal produk melewati titik optimum. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, setelah mencapai produk marginal nol, penambahan input hanya akan menurunkan total output. Penurunan semacam itu terjadi karena inefisiensi dan disorganisasi produksi akibat penambahan input.
Cara dan Contoh Menghitung Margin Produk
Meningkatkan bisnis perusahaan bisa dilakukan secara bertahap, salah satunya dengan menghitung margin produk. Dalam hal ini, Anda perlu mengetahui rumus dan cara perhitungan margin produk dengan tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ikuti untuk menghitung produk marjinal.
Menghitung margin produk dapat dilakukan dengan menggunakan suatu rumus. Rumus yang digunakan ini merupakan patokan dasar yang tepat untuk menghitung produksi perusahaan sehingga hasilnya akan lebih efektif. Untuk dapat menghitung marginal produk dengan tepat, ketahuilah rumus berikut.
Sebelum menggunakan rumus di atas, Anda tentu harus mengetahui apa itu Q^n, Q^n-1, L^n, dan L^n-1 sehingga akan mudah memasukkan faktornya. Q^n sendiri merupakan total waktu produksi pada n sedangkan n adalah total waktu yang dibutuhkan produksi barang perusahaan.
Contoh soal:
PT Karawu mempunyai dua karyawan yang mampu memproduksi 15 barang dalam waktu satu jam. Apabila perusahaan tersebut mempekerjakan satu karyawan lagi, maka otomatis jumlah produksi akan meningkat hingga 22 barang. Maka perhitungan Q^n adalah 22, yang merupakan jumlah total produksi barang yang bisa dibuat per jam saat ini.
Langkah berikut dalam menghitung margin produk adalah mengidentifikasi Q^n – 1. Q^n – 1 adalah waktu total yang dibutuhkan pada n-1. Sementara n-1 adalah jumlah total waktu yang diperlukan dalam produksi sebelumnya. Berdasarkan soal di atas, Q^n-1 yang dapat diketahui adalah 15 atau setara dengan jumlah barang yang bisa dibuat dalam waktu satu jam sebelum ada tambahan karyawan yang masuk.
L^n merupakan jumlah total karyawan yang sedang melakukan produksi pada waktu saat ini atau n. Bila dalam kasus diatas, maka jumlah karyawan yang sedang melakukan produksi berjumlah 3 orang. Setelah mengetahui hal tersebut maka anda bisa melanjutkannya ke langkah berikutnya.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi L^n – 1. L^n – 1 merupakan jumlah total karyawan yang melakukan pekerjaan produksi sebelum adanya penambahan. Merujuk pada contoh soal diatas, maka jumlah karyawan yang dimaksud berjumlah 2 orang atau setara dengan perhitungan pada waktu n-1.
Setelah mengetahui faktor-faktor dan cara menentukannya, maka Anda bisa menghitung marjinal produk berdasarkan rumus. Menggunakan rumus di atas, Anda akan mengetahui berapa produksi marginal yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang. Berdasarkan contoh soal yang telah disebutkan, berikut adalah contoh perhitungan marginal produk PT Karawu.
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui total marginal produk adalah 7. Artinya, apabila input atau tenaga kerja untuk melakukan produksi ditambah 1 orang, maka produk yang dihasilkan akan bertambah menjadi 7. Peningkatan jumlah produksi ini bisa menjadi dasar perusahaan dalam melakukan pengembangan bisnis dan juga produksi.
Selain menggunakan rumus diatas, menghitung produksi marginal juga bisa menggunakan cara perhitungan yang lebih sederhana dan sederhana. Anda hanya perlu menentukan Q^n dan Q^n-1. Pasalnya, pengurangan antara L^n dan L^n – 1 biasanya menghasilkan angka 1, sehingga tidak begitu diperlukan dalam perhitungan. Untuk dapat menghitung marginal produk secara sederhana, berikut adalah rumusnya.
Berdasarkan contoh soal, jumlah produk yang dibuat per jam sebelumnya menggunakan dua karyawan adalah 15. Sementara jumlah produk yang dibuat per jam dengan tiga karyawan adalah 22. Dengan ilustrasi tersebut, maka dapat dilakukan penghitungan sebagai berikut.
Demikian pembahasan lengkap tentang produk marjinal yang bisa Anda ketahui. Marginal product adalah alat penting dalam ekonomi untuk menganalisis produktivitas input tambahan. Dengan pemahaman dan penerapan konsep marjinal produk yang tepat, Anda dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan output, dan membantu Anda dalam pengambilan keputusan.
Untuk menunjang penerapan konsep marjinal produk dalam bisnis, Anda perlu memastikan pencatatan pemasukan dan pengeluaran dengan pembukuan yang tepat. Pengelolaan pembukuan sejatinya merupakan proses yang tidak mudah. Anda butuh ketelitian dan kecermatan dalam prosesnya. Tentu, hal ini menjadi pekerjaan yang akan menyita waktu. Namun, tidak perlu khawatir, Anda bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut melalui jasa pembukuan dan laporan keuangan dari Konsultanku.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi