Mengenal Apa itu Deplesi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Jika Anda telah lama berkecimpung dalam dunia akuntansi, deplesi adalah istilah yang tentu sudah tidak asing lagi. Secara singkat, deplesi adalah penyusutan pada aset yang umumnya terjadi secara alami. Dengan mengetahui nilai penyusutan ini, pemanfaatan sumber daya pun bisa dilakukan dengan maksimal. Melalui artikel ini, Konsultanku akan membahas apa itu deplesi, perbedaannya dengan depresiasi, faktor yang memengaruhi, dan cara menghitung deplesi.

an image

Apa itu Deplesi?

Deplesi adalah suatu metode penyusutan pada aktiva yang terkait dengan sumber daya alam. Aset yang berupa persediaan alam akan mengalami pengurangan nilai ketika diolah menjadi bahan baku atau bahan jadi. Penyusutan ini umumnya terjadi pada beberapa jenis perusahaan yang mengembangkan industri berbahan baku sumber-sumber alam,

 

Metode deplesi digunakan untuk memperkirakan penurunan nilai yang terjadi pada aset perusahaan tersebut agar sesuai dengan nilai aslinya. Beberapa contoh aktiva yang merupakan sumber deplesi adalah minyak bumi, hasil tambang, batubara, hutan kayu, bijih besi, gas, dan sebagainya.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui


Tujuan dan Manfaat Penghitungan Deplesi

Deplesi adalah suatu metode perhitungan yang penting di dalam akuntansi, khususnya bagi perusahaan dengan kepemilikan aset alam. Lantas apa sebenarnya tujuan penghitungan deplesi? Berikut adalah penjelasannya.

  1. Untuk mengetahui stok sisa sumber daya setelah habis atau yang disebabkan oleh kerusakan.

  2. Untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

    Baca Juga:
    Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
    Cara Membuat Laporan Keuangan
    Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
    Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

  3. Digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan masa depan perusahaan.

  4. Untuk mencegah dan meminimalisir adanya kelangkaan sumber daya.

 

Berdasarkan tujuan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa deplesi adalah hal yang bisa bermanfaat bagi perusahaan. Dengan menghitung nilai deplesi dari aset sumber daya alam, Anda bisa mengetahui dan memaksimalkan sisa stok persediaan tersebut. Dengan demikian, Anda bisa terbebas dari masalah yang akan datang, seperti kelangkaan stok.


Perbedaan antara Deplesi dan Depresiasi

Metode depresiasi dan deplesi bisa digunakan dalam metode penyusutan aktiva tetap berwujud. Namun, depresiasi dan deplesi bukanlah hal yang sama. Depresiasi cenderung berimbas pada pengurangan penghasilan kena pajak, sedangkan deplesi umumnya fokus pada penyusutan aktiva dalam bentuk sumber daya alam. Berikut adalah perbedaan selengkapnya.
 

deplesi, deplesi adalah, cara menghitung deplesi


Faktor-Faktor yang Memengaruhi Deplesi

Sebelum memahami cara menghitung deplesi, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja faktor yang bisa mempengaruhi basis deplesi. Dengan demikian, Anda dapat menghitungnya dengan lebih akurat. Di bawah ini adalah 4 faktor yang dapat memengaruhi basis deplesi.

 

1. Pengembangan

Faktor pertama yang memengaruhi basis deplesi adalah biaya pengembangan. Secara umum, terdapat dua kategori biaya pengembangan, yaitu:

 

  1. Biaya pengembangan berwujud: anggaran yang termasuk pada kategori ini adalah aset fisik yang digunakan untuk proses ekstraksi seperti bor, rig minyak, serta alat berat lainnya.

  2. Biaya pengembangan tidak berwujud: anggaran ini digunakan untuk kebutuhan akses dan eksplorasi seperti pembuatan terowongan, pengeboran, dan sebagainya.

 

2. Akuisisi

Faktor akuisisi berkaitan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menyewa atau membeli tanah serta mendapatkan hak kepemilikan. Biaya ini sangat dipengaruhi oleh luas ukuran tanah dan nilai kandungan sumber daya alam yang ada di dalam atau area tanah tersebut.

 

Biaya akuisisi umumnya akan dicatat sebagai aset. Ketika pembelian telah selesai, perusahaan akan mengubah biaya perolehan menjadi biaya eksplorasi. Biaya tersebut juga bisa berubah menjadi kerugian apabila hasilnya berbeda dari apa yang diekspektasikan oleh perusahaan.

 

3. Eksplorasi

Eksplorasi adalah faktor biaya yang berhubungan dengan proses penggalian di dalam tanah yang disewa atau dibeli. Sebagian perusahaan menerapkan pendekatan biaya penuh, yaitu pemanfaatan semua biaya dari eksplorasi sumber daya alam, baik itu berhasil atau tidak. Sementara sebagian perusahaan lainnya memanfaatkan biaya eksplorasi yang berhasil dan membebankan upaya yang gagal.

 

4. Restorasi

Faktor restorasi adalah total biaya yang dikeluarkan ketika proses ekstraksi sumber daya alam telah selesai dilakukan.Proses restorasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan tanah ke keadaan yang sama seperti sebelumnya. Sebagai contoh adalah penutupan lubang terowongan. Biaya restorasi bisa juga berupa uang untuk proses pengembalian tanah kepada pemiliknya.


Cara Menghitung Deplesi

Untuk memahami cara menghitung deplesi, berikut adalah contoh soal deplesi untuk mengetahui penyusutan aset yang berkaitan dengan sumber daya alam..

 

PT Karawu hendak menggunakan sebidang tanah untuk industri pertambangan. Tanah tersebut ditaksir dengan harga Rp200.000.000. Menurut observasi yang sudah dilakukan pihak perusahaan, tanah tersebut diperkirakan memiliki kandungan tambang sebesar kurang lebih 100.000 ton. Setelah dilakukan eksploitasi pada tahun pertama, ternyata nilai taksirannya hanya mencapai Rp50.000.000. Hitunglah nilai deplesi atas tanah tersebut.

 

deplesi, deplesi adalah, cara menghitung deplesi
 

Dengan demikian, diperoleh hasil perhitungan dengan metode deplesi adalah sebesar Rp1.500 per ton. Jika pada eksploitasi tambang pada tahun berikutnya, ternyata lahan menghasilkan 30.000 ton, maka deplesi pada tahun tersebut adalah Rp45.000.000 (Rp1.500 x 30.000).


Masalah yang Biasa Terjadi Saat Menghitung Deplesi

Pada dasarnya, perhitungan deplesi bukanlah jenis metode yang mudah untuk dilakukan, apalagi jika nilainya memang cukup besar. Dalam proses penghitungannya, Anda mungkin akan menemui beberapa masalah. Beberapa masalah yang biasanya muncul saat proses perhitungan deplesi, di antaranya sebagai berikut.

 

1. Mengestimasi Cadangan yang Dapat Dipulihkan

Masalah ini serupa dengan akuntansi yang berlaku pada perubahan estimasi atas umur manfaat peralatan dan pabrik. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah merevisi tingkat deplesi atas dasar perspektif dengan membagi nilai biaya yang tersisa dengan estimasi baru pada cadangan yang bisa dipulihkan.

 

2. Nilai Penemuan

Nilai penemuan merupakan istilah yang berkaitan dengan seluruh area sumber daya alam. Jika standar akuntansi yang berlaku diubah agar nilai penemuan bisa diatasi, artinya akun aktiva bisa didapatkan dan akun apresiasi yang belum direalisasi akan dikredit secara rapi. Apresiasi yang belum direalisasi adalah salah satu bagian dari ekuitas para pemegang saham. Perusahaan akan melakukan transfer pendapatan sebagai suatu sumber daya alam yang akan dijual.

 

3. Aspek Pajak dari Sumber Daya Alam

Pajak biasanya akan menetapkan peraturan atas pengurangan biaya maupun persentase nilai depresi pada pendapatan sumber daya alam, seperti minyak, gas, dan berbagai bahan mineral lainnya. Nilainya sekitar 5-22% dari pendapatan yang akan diterima. Nilai yang tercatat nantinya akan menjadi nol, tetapi pengurangan deplesi tetap dilakukan jika perusahaan mempunyai pendapatan kotor.

 

4. Dividen Likuidasi

Jika perusahaan tidak membeli properti tambahan, maka dividen likuidasi akan dibayarkan pada para pemegang saham. Dengan begitu, perusahaan harus bisa menyalurkan investasi modal dananya secara bertahap kepada para shareholder. Masalah utamanya terletak pada mampu atau tidaknya perusahaan membedakan dividen yang merupakan nilai pengembalian modal atau bukan.


Kesimpulan

Demikian penjelasan tentang apa itu deplesi hingga cara menghitungnya. Dalam laporan keuangan, deplesi adalah nilai yang harus dicantumkan agar perhitungannya dapat sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Yang penting untuk diingat, jika terjadi kesalahan dalam mencatat nilai deplesi, hal tersebut otomatis akan berpengaruh besar pada akurasi penyajian laporan keuangan.

 

Oleh karena itu, Anda harus memahami dengan benar prosedur serta cara menghitung deplesi. Namun, jika Anda menemukan kesulitan dalam proses tersebut, Anda bisa memanfaatkan jasa pembukuan dan laporan keuangan dari Konsultanku. Dengan prosedur yang mudah, Konsultanku akan membantu Anda menyusun pembukuan dan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi