Analisis Sensitivitas dan Contoh Penerapannya dalam Bisnis

 Dalam dunia bisnis yang dinamis, ketidakpastian adalah satu-satunya konstanta. Membuat keputusan yang cerdas dan tepat di tengah ketidakpastian memerlukan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana variabel-variabel tertentu dapat memengaruhi hasil bisnis. Di sinilah peran penting analisis sensitivitas dalam bisnis muncul. Dalam artikel ini, Konsultanku akan membahas sensitivity analysis, mulai dari manfaat, metode hingga contoh bagaimana Anda dapat menggunakannya.

an image

Apa yang Dimaksud Analisis Sensitivitas?

Analisis sensitivitas atau juga dikenal sebagai what if analysis adalah teknik pemodelan yang digunakan untuk menilai dampak perubahan variabel input utama terhadap hasil model keuangan. Dengan menganalisis hubungan antara variabel independen dan dependen, sensitivity analysis memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan peluang sehingga dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan keuangan mereka.

 

Analisis sensitivitas melibatkan pemeriksaan terhadap apa yang terjadi pada anggaran ketika terjadi perubahan pada asumsi-asumsi yang menjadi dasarnya. Analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan spreadsheet atau perhitungan manual. Perhitungan manual lebih mudah dilakukan jika hanya berfokus pada bagian anggaran yang dapat berubah.

Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat

 

Perlu diingat bahwa analisis what if menggunakan serangkaian hasil berdasarkan asumsi dan variabel berdasarkan data historis. Oleh karena itu, analisis ini tidak sepenuhnya akurat. Meskipun demikian, model analisis ini banyak digunakan oleh perusahaan dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang bisnis.


Manfaat dan Pentingnya Menerapkan What If Analysis dalam Perusahaan

Penerapan analisis sensitivitas memiliki beberapa keuntungan penting bagi perusahaan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian dan dinamika lingkungan bisnis yang selalu berubah. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan what if analysis.

Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?

  1. Memudahkan pengambilan keputusan: sensitivity analysis memberi pembuat keputusan berbagai hasil untuk membantu mereka membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

  2. Memberikan prediksi yang lebih andal: analisis what if memberikan studi mendalam tentang variabel yang membuat prediksi dan model lebih andal.

  3. Menyoroti area untuk perbaikan: analisis sensitivitas membantu pengambil keputusan mengidentifikasi di mana harus melakukan perbaikan di masa depan.

  4. Memberikan tingkat kredibilitas yang lebih tinggi: analisis dapat meningkatkan kredibilitas pada model keuangan dengan mengujinya di berbagai kemungkinan.


Metode dalam Penerapan Sensitivity Analysis pada Bisnis

Secara umum, ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam penerapan analisis sensitivitas, tergantung pada konteks dan karakteristik model bisnis yang sedang dievaluasi. Setiap metode memiliki rumus tersendiri untuk mengoptimalkan implementasi analisis tersebut. Di bawah adalah beberapa metode umum yang sering digunakan.

 

Metode Analisis Langsung

Dalam metode langsung, Anda akan mengganti angka yang berbeda menjadi asumsi dalam model. Angka yang berbeda dimasukkan untuk menggantikan tingkat pertumbuhan untuk melihat jumlah pendapatan yang dihasilkan. Contohnya, asumsi pertumbuhan pendapatan Anda adalah 20% dari tahun ke tahun, maka rumus pendapatannya adalah sebagai berikut.


analisis sensitivitas, sensitivity analysis, what if analysis, analisis what if


 

Metode Analisis Tidak Langsung

Dalam metode tidak langsung, Anda perlu memasukkan perubahan persen ke dalam rumus alih-alih mengubah nilai asumsi secara langsung. Alih-alih mengubah 20% ke angka lain seperti pada rumus di atas, metode tidak langsung menggunakan rumus berikut dengan X sebagai nilai pada area analisis what if.


analisis sensitivitas, sensitivity analysis, what if analysis, analisis what if


Bedanya Analisis Sensitivitas dan Analisis Skenario

Analisis sensitivitas dan analisis skenario adalah dua konsep yang digunakan dalam manajemen risiko dan perencanaan strategis. What if analysis berfokus pada pengukuran sejauh mana perubahan dalam satu variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen dalam suatu model. Sementara analisis skenario melibatkan pengevaluasian dampak dari serangkaian perubahan pada berbagai variabel pada hasil bisnis.

 

Berdasarkan variabelnya, sensitivity analysis berfokus pada variabel tunggal dalam satu waktu, sementara variabel lainnya tetap konstan. Dengan fokus tersebut, analisis ini dapat dilakukan dengan cepat untuk memberikan wawasan tentang sejauh mana ketidakpastian dapat mempengaruhi hasil bisnis.

 

Lain halnya dengan analisis skenario yang membutuhkan waktu lebih lama. Model analisis ini melibatkan variasi simultan dari beberapa variabel dalam beberapa skenario yang berbeda. Dengan fokus tersebut, analisis skenario dapat menyediakan pandangan yang lebih holistik tentang bagaimana kondisi pasar yang berbeda dapat memengaruhi perusahaan.


Contoh Kasus Penggunaan Analisis Sensitivitas dalam Bisnis Perusahaan

Contoh 1

Tian menjual ransel di kios di mal. Ia mengetahui bahwa pada bulan Agustus, siswa akan kembali ke sekolah. Ia pun ingin menentukan apakah peningkatan lalu lintas pelanggan di mal akan meningkatkan pendapatan penjualannya dan berapa banyak jumlah peningkatannya.

 

Harga rata-rata tas ransel yang dijual Tian adalah Rp40.000. Bulan lalu, selama kesibukan kembali ke sekolah, dia menjual 250 tas ransel dan menghasilkan pendapatan sebesar Rp10.000.000. Setelah menggunakan program perangkat lunak spreadsheet, Tian menemukan bahwa ketika lalu lintas pelanggan di mal meningkat sebesar 20%, ada peningkatan 14% dalam penjualannya.

 

Setelah memperoleh informasi tersebut, Tian pun dapat menggunakannya untuk memprediksi berapa banyak peningkatan atau penurunan pendapatan penjualannya. Jika lalu lintas pelanggan meningkat menjadi 40%, penjualannya harus meningkat sebesar 28%. Jika lalu lintas pelanggan turun 10%, maka penjualannya harus turun 7%.

 

Contoh 2

Alia adalah manajer penjualan dan ingin lebih memahami bagaimana peningkatan pembeli pada hari libur mempengaruhi total penjualan untuk departemennya. Dengan menggunakan data dari penjualan liburan tahun lalu, Alia mengetahui bahwa total penjualan hari libur merupakan fungsi dari volume transaksi dan harga. Dia menentukan bahwa ketika pembeli pada hari libur meningkat 10%, maka penjualan meningkat 5%.

 

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Alia pun membangun model keuangan dan menggunakan laporan what if analysis. Berdasarkan penerapan analisis ini, Alia pun memahami bahwa jika peningkatan pembeli pada hari libur adalah 50%, maka total penjualan harus meningkat sebesar 25%.


Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sensitivitas adalah alat yang sangat berharga sebagai panduan keputusan bisnis. Dengan memahami analisis ini, perusahaan dapat mengelola ketidakpastian dengan lebih baik, membuat keputusan yang lebih cerdas, dan merencanakan langkah-langkah strategis yang lebih efektif.

 

Untuk menunjang penerapan sensitivity analysis dalam bisnis, Anda perlu memastikan pencatatan pemasukan dan pengeluaran dengan pembukuan yang tepat. Pengelolaan pembukuan sejatinya merupakan proses yang tidak mudah. Namun, tidak perlu khawatir, Anda bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut melalui jasa pembukuan dan laporan keuangan dari Konsultanku.

 

analisis sensitivitas, sensitivity analysis, what if analysis, analisis what if

analisis sensitivitas, sensitivity analysis, what if analysis, analisis what if 

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi