Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang serius bagi masyarakat Indonesia di berbagai sektor, khusunya pada sektor ketenagakerjaan. Keterbatasan ruang gerak serta rendahnya daya beli masyarakat terpaksa membuat sebagian besar perusahaan melakukan pengurangan pegawai, dengan cara dirumahkan sementara atau pemutusan hubungan kerja (PHK) secara permanen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, ada sekitar 2,56 juta orang yang menjadi pengangguran karena dampak pandemi Covid-19. Sementara sekitar 24,03 juta pekerja mengalami pengurangan jam kerja.
Meski begitu, tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan momen pandemi ini untuk banting stir menjadi pengusaha. Banyak ide-ide bisnis atau usaha yang muncul karena kebutuhan untuk survive. Langkah ini memang digadang-gadang menjadi salah satu kekuatan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga:
Perbedaan Customer, Consumer, dan Client
Inilah Jobdesk Supervisor yang Perlu Anda Ketahui
Surplus vs Defisit Bagi Perekonomian
6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat
Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung, juga menegaskan soal pentingnya keberanian untuk mencoba menjadi pengusaha, terutama bagi para milenial. Menurut Putri, banyak peluang berbisnis yang muncul di masa pandemi ini karena ada pola konsumen yang berubah.
Baca Juga:
Perusahaan rintisan tawarkan bantuan laporan pajak
Bantu Pemerintah, Startup Ini Tawarkan Jasa Penghitungan Pajak
Platform Konsultanku Optimistis Dorong Penerimaan
Mau tau cara menghemat pajak bisnis kamu?
Putri juga menegaskan bahwa menjadi seorang entrepreneur memang penuh dengan tantangan. Namun, seorang pebisnis juga mesti punya motivasi yang kuat, agar bisa terus bangkit ketika mengalami kegagalan. Jika hari ini gagal A, maka besok harus gagal B, kemudian selanjutnya gagal C, dan seterusnya. Poinnya adalah, harus terus bangkit dan jangan sampai gagal di hal yang sama.
Berbicara mengenai bisnis, ternyata sebagian masyarakat masih belum memahami perbedaan antara pengusaha dan entrepreneur. Memang kedua kata tersebut seolah memiliki pengertian yang sama. Namun, ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara keduanya. Terutama bagi Anda yang ingin memulai sebuah bisnis, perbedaan inilah yang menentukan apakah Anda merupakan seorang pengusaha atau seorang entrepreneur.
5 Perbedaan Pengusaha dan Entrepreneur
Berikut adalah beberapa perbedaan mengenai Penguasaha dan Enterpreneur:
Ide Bisnis
Ide bisnis Anda bisa menentukan apakah Anda merupakan seorang pengusaha atau seorang entrepreneur. Seorang pengusaha cenderung memilih ide usaha yang sudah ada sebelumnya atau yang sedang tren saat itu, sehingga memiliki potensi keuntungan besar yang sudah terbayangkan. Sementara, seorang entrepreneur adalah seorang pencipta ide produk atau bisnis yang belum pernah ada sebelumnya. Biasanya ide bisnisnya cenderung unik dan di luar dugaan.
Tujuan
Seorang pengusaha cenderung memiliki tujuan untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Kesuksesan seorang pengusaha sering diukur dari seberapa besar keuntungan yang didapatkan serta bagaimana dia bisa menjaga kestabilan pendapatannya. Sementara, seorang entrepreneur lebih senang mengejar passion dan kepuasan diri, serta lebih fokus pada perubahan apa yang bisa dia berikan bagi sekitar. Selain itu, ketimbang mengejar keuntungan finansial, seorang entrepreneur lebih senang untuk terus berusaha mengembangkan produk/jasa yang dimilikinya.
Sikap
Seorang pengusaha akan bersikap lebih hati-hati dan penuh perhitungan. Dia lebih senang untuk tetap menjaga rutinitas dan ritme bisnisnya agar dapat terus berjalan dan bertahan tanpa hambatan. Sebaliknya, seorang entrepreneur cenderung lebih mengikuti dan menyesuaikan diri dengan zaman, serta mengubah pola pikir agar dapat terus mengembangkan bisnisnya.
Risiko
Masih berkaitan dengan faktor “sikap”, perbedaan antara pengusaha dan entrepreneur dapat dilihat dari bagaimana cara dia menghadapi risiko. Seorang pengusaha cenderung lebih hati-hati dan penuh pertimbangan. Setiap langkah yang diambil selalu penuh dengan perhitungan, termasuk memperhitungkan risiko yang akan dihadapi. Sehingga, bisnisnya dapat terus berjalan dengan risiko sekecil mungkin. Sementara, seorang entrepreneur akan lebih spontan dan berani mengambil risiko yang lebih besar demi mengejar passion dan kepuasan hati. Mereka rela jatuh berkali-kali hanya agar bisa terus mengembangkan ide. Sehingga, banyak entrepreneur yang mengambil risiko besar dan kemudian mendapatkan keberhasilan yang luar biasa juga.
Tingkat Kompetisi
Dari segi kompetisi, seorang pengusaha akan menghadapi persaingan yang lebih sulit karena banyaknya pesaing di dalam ranah bisnis yang sama. Pengusaha harus lebih memutar otak agar produk/jasanya menjadi yang paling unggul di antara produk lainnya yang serupa. Berbeda dengan itu, seorang entrepreneur tidak akan terlalu kesulitan dalam berkompetisi. Bahkan, keunikan ide bisnisnya justru akan menciptakan pangsa pasar baru, sehingga tingkat persaingan bisnisnya menjadi lebih rendah.
Demikianlah beberapa perbedaan antara pengusaha dan entrepreneur yang perlu Anda ketahui. Dengan begitu, Anda akan semakin yakin pada bisnis yang sedang Anda jalankan atau baru akan dimulai. Setelah lebih memahami mengenai siapa diri Anda dan jenis usaha apa yang dijalankan, Anda akan mampu menyiapkan strategi yang lebih tepat untuk mengembangkan bisnis Anda.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi