Semua ilmu pasti memiliki sebuah “dasar” yang menjadi pondasi penerapan ilmu itu sendiri. Untuk akuntansi, persamaan dasar lah yang menjadi pondasinya. Berikut seluk-beluk persamaan akuntansi sebagai pondasi dasar ilmu akuntansi.
Persamaan akuntansi atau sering juga disebut sebagai persamaan dasar akuntansi adalah suatu perhitungan yang nantinya akan memproyeksikan jumlah kekayaan, utang, serta modal yang dimiliki perusahaan. Nah, berikut 4 manfaat memahami persamaan akuntansi!
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
Memiliki pemahaman akan persamaaan akuntansi akan memberi banyak manfaat. Berikut 4 fungsi atau manfaat memahami persamaan dasar akuntansi!
Fungsi memahami persamaan akuntansi yang pertama adalah membantu memudahkan perusahaan saat pembuatan laporan finansial. Pasalnya, perusahaan perlu mencatat semua data transaksi yang pernah dilakukan, dan tabel inilah yang menjadi pedoman perhitungan saat membuat laporan nantinya.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Informasi yang tertera dalam tabel persamaan dapat digunakan untuk mencatat semua transaksi yang pernah dilakukan oleh perusahaan, baik itu pembelian maupun penjualan. Berdasarkan persamaan tersebut, perusahaan jadi lebih mudah mendeteksi kecurangan.
Tabel persamaan akuntansi juga akan membantu mengetahui jumlah saldo dari aset, kewajiban, dan modal yang dimiliki perusahaan tanpa perlu melakukan perhitungan secara manual atau mencari tahu sumber dana tersebut. Dengan demikian, perusahaan jadi dapat menghemat waktu pembuatan laporan keuangan.
Yang terakhir, persamaan akuntansi juga bermanfaat untuk membantu perusahaan dalam melakukan pemeriksaan terkait ketetapan antara liabilitas dan besaran aset.
Posisi keuangan semua perusahaan— baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil— diukur dengan tiga item berikut, yakni:
Aset (yang dimiliki perusahaan)
Kewajiban (yang harus dibayar oleh perusahaan pada pihak lain)
Ekuitas Pemilik atau Pemegang Saham (kepemilikan beberapa pihak atas perusahaan).
Persamaan akuntansi menawarkan kepada kita cara sederhana untuk memahami bagaimana ketiga jumlah ini berhubungan satu sama lain. Persamaan akuntansi untuk kepemilikan tunggal adalah:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik |
Persamaan akuntansi untuk sebuah perusahaan yang kepemilikannya terbagi atas saham adalah:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham |
Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan. Aset diantaranya terdiri dari kas, piutang, persediaan, asuransi dibayar di muka, investasi, tanah, bangunan, peralatan, dan goodwill. Dari persamaan akuntansi, dapat terlihat bahwa jumlah aset harus sama dengan jumlah kewajiban ditambah ekuitas pemilik (atau pemegang saham).
Kewajiban adalah kewajiban perusahaan—jumlah utang perusahaan. Contoh kewajiban termasuk wesel atau utang pinjaman, hutang dagang, hutang gaji dan upah, hutang bunga, dan hutang pajak penghasilan (jika perusahaan adalah perusahaan biasa). Kewajiban dapat dilihat dalam dua cara:
Pemilik atau ekuitas pemegang saham adalah jumlah yang tersisa setelah kewajiban dikurangkan dari aset, dengan demikian:
Aset - Kewajiban = Ekuitas Pemilik (atau Pemegang Saham) |
Ekuitas pemilik atau pemegang saham juga melaporkan jumlah yang diinvestasikan ke dalam perusahaan oleh pemilik ditambah pendapatan bersih kumulatif perusahaan yang belum ditarik atau dibagikan kepada pemilik.
Jika sebuah perusahaan menyimpan catatan yang akurat menggunakan sistem entri ganda, persamaan akuntansi akan selalu "seimbang", yang berarti sisi kiri persamaan akan sama dengan sisi kanan. Keseimbangan dipertahankan karena setiap transaksi bisnis mempengaruhi setidaknya dua akun perusahaan. Misalnya, ketika sebuah perusahaan meminjam uang dari bank, aset perusahaan akan meningkat dan kewajibannya akan meningkat dengan jumlah yang sama. Ketika sebuah perusahaan membeli persediaan secara tunai, satu aset akan bertambah dan satu aset akan berkurang. Karena ada dua atau lebih akun yang terpengaruh oleh setiap transaksi, maka sistem akuntansinya disebut sebagai sistem pembukuan atau pembukuan berpasangan.
Sebuah perusahaan melacak semua transaksinya dengan mencatatnya dalam akun-akun yang terdapat dalam buku besar perusahaan. Setiap akun dalam buku besar ditetapkan berdasarkan jenisnya: akun aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, beban, keuntungan, atau kerugian.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi