Serba-serbi Neraca Saldo dalam Siklus Akuntansi

Salah satu tahap yang harus dilalui dalam skema siklus akuntansi adalah pembuatan neraca saldo. Pada siklus akuntansi perusahaan dagang, terdapat tiga tahap neraca saldo. Lantas, mencakup apa sajakah tiga neraca saldo tersebut dan mengapa ketiganya disebut berbeda? Baca artikelnya sampai habis, ya!

an image

 

 

Neraca Saldo

Sebelum menuju pembahasan tentang ketiga jenis neraca saldo tersebut, ada baiknya jika Anda memahami terlebih dahulu tentang hakikat dari neraca saldo itu sendiri.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!

 

Secara mendasar, neraca saldo adalah hasil dari pencatatan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan transaksi perusahaan, antara lain meliputi pencatatan laporan penjualan, biaya, hutang, piutang, dan lain sebagainya.

 

Baca Juga: Memahami Purchase Requisition dan Perbedaannya dengan Purchase Order

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

 

Manfaat Neraca Saldo bagi Perusahaan

Penyusunan Neraca Saldo tentu dibutuhkan dan memberi manfaat bagi perusahaan.

 

Yang paling utama, Neraca Saldo berguna sebagai dasar penyusunan Laporan Keuangan perusahaan. Saat membuat Neraca Saldo, maka perusahaan telah menyusun dasar yang jelas dalam pembuatan Laporan Keuangan.

 

Kedua, Neraca Saldo juga mempunyai fungsi koreksi karena mempermudah perusahaan untuk mengecek kebenaran pencatatan tiap saldo transaksi yang diposting dari jurnal sebelumnya. Jika debit dan kredit menunjukkan jumlah saldo yang sama (balance), maka neraca saldonya akan dianggap sudah benar.

 

Ketiga— berkaitan dengan fungsi koreksi— maka Neraca Saldo juga memiliki fungsi monitoring, yaitu membantu perusahaan dalam mengawasi progress setiap akun. Fungsi monitoring dapat meningkatkan kewaspadaan perusahaan terhadap keabsahan laporan keuangannya.

 

 

3 Neraca Saldo dalam Siklus Akuntansi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, terdapat tiga tahap neraca saldo dalam skema siklus akuntansi, yakni Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan (Unadjusted Trial Balance), Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance), dan Neraca Saldo Penutup (Post Closing Trial Balance).

 

Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan (Unadjusted Trial Balance)

Jenis neraca saldo ini dibuat setelah seluruh transaksi diposting ke buku besar. Nah, data-data yang dimuat dalam buku besar inikah yang nantinya dimasukkan ke dalam daftar saldo pada Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan.

 

Unadjusted Trial Balance penting untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam posting debit-kredit yang barangkali luput saat menyusun buku besar.

 

Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)

Neraca Saldo Setelah Penyesuaian adalah neraca saldo yang dibuat setelah menyelesaikan Jurnal Penyesuaian. Dengan demikian, neraca saldo pada tahap ini dibuat jika akun-akun tertentu sudah disesuaikan.

 

Jika Anda menggunakan akuntansi berbasis akrual dalam menyusun laporan keuangan, maka ada beberapa akun yang membutuhkan penyesuaian. Akun-akun yang harus disesuaikan antara lain: beban yang terutang, pendapatan yang harus diterima, penyusutan aktiva tetap, dan pendapatan yang dibayar di muka. Bila tidak dilakukan penyesuaian terhadap akun-akun tersebut, biasanya laporan keuangan akan dianggap kurang mencerminkan kondisi sebenarnya (atau disebut kurang valid.)

 

 

Neraca Saldo Penutup (Post Closing Trial Balance)

Terakhir, neraca pada tahap ini adalah neraca yang dibuat setelah menyelesaikan Jurnal Penutup. Tujuan dibuatnya Neraca Saldo Penutup adalah untuk memastikan bahwa seluruh saldo yang tercatat dalam Buku Besar sudah benar dan seimbang (balance).

 

Neraca ini berisi daftar seluruh saldo akun riil karena saldo pada akun nominal sudah ditutup sehingga bersaldo nol. Yang memiliki saldo hanyalah akun riil (harta, utang, dan modal). Akun-akun riil inilah yang nantinya akan dimasukkan ke dalam neraca saldo setelah penutupan.


Baca Juga: Berikut Pengertian Omzet, Profit, dan Margin Dilengkapi dengan Cara Menghitungnya

 

Setelah mendapatkan pemahaman tentang serba-serbi Neraca Saldo dalam siklus akuntansi, kini saatnya Anda menyusun laporan keuangan yang cermat dan akurat dengan bantuan para konsultan profesional yang selalu menawarkan solusi terbaik dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan Anda!

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi