Tahapan Audit Laporan Keuangan dan Dokumen Persyaratannya

Sebagai pengusaha, tentu Anda ingin perusahaan Anda memiliki citra yang baik dan dapat dipercaya, bukan? Nah, untuk mendapatkan citra perusahaan yang kredibel, salah satu hal yang harus dilakukan adalah dengan menyusun laporan keuangan yang kredibel pula. Maka, tak heran jika perusahaan memastikan bahwa laporan keuangannya telah melalui proses audit oleh auditor independen.

an image

 

Audit Laporan Keuangan: Tahapan dan Dokumen Persyaratannya

Seperti yang telah diketahui, laporan keuangan akan dilaporkan kepada stakeholder, seperti pemerintah, kreditor, pemberi dana, pengurus, serta karyawan. Oleh sebab itu, laporan keuangan harus bersifat valid, kredibel, dan reliabel.

 

Maka, pemeriksaan terhadap laporan keuangan pun dilakukan untuk memastikan bahwa penyajian laporan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi dan aturan yang berlaku di Indonesia. Selain itu, pemeriksaan atau audit laporan keuangan juga dapat berfungsi untuk mendeteksi fraud.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

 

Lantas, apa saja tahapan dan dokumen persyaratan audit laporan keuangan? Simak penjelasannya lengkapnya di bawah ini!

 

Tujuan dan Manfaat Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan adalah sebuah proses evaluasi laporan keuangan suatu perusahaan atau bisnis yang dilakukan secara independen dan objektif.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

Melalui proses audit yang detail dan terperinci, auditor independen dapat melihat apakah internal control yang dilakukan oleh perusahaan sudah benar atau belum. Itu sebabnya, melakukan proses audit bisa meningkatkan pertumbuhan perusahaan atau bisnis Anda, karena dapat membantu untuk menganalisis celah yang mungkin saja terjadi di dalam sistem akuntansi.

 

Berikut adalah tujuan dan beberapa manfaat lainnya melakukan audit keuangan yang dapat berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis Anda.

 

Tujuan Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan memiliki tujuan, yaitu untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan, organisasi, dan lembaga disusun sesuai dengan prinsip ataustandar akuntansi yang berlaku.

 

Laporan keuangan juga harus menyajikan kondisi keuangan perusahaan sebenarnya pada tanggal pelaporan dan kinerja manajemen/perusahaan pada periode tersebut.

 

Manfaat Audit Laporan Keuangan

Berikut beberapa manfaat lainnya melakukan audit keuangan yang dapat berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis Anda.

 

1. Menjaga Kepatuhan

Saat auditor memeriksa data keuangan, salah satu yang dilakukan oleh auditor yaitu memeriksa apakah bahwa sebuah organisasi bisnis sudah mematuhi semua peraturan yang ditetapkan berdasarkan hukum yang berlaku. Jika ternyata organisasi tersebut ditemukan melakukan pelanggaran dan berbuat tidak patuh, maka auditor dapat memberitahukan informasi tersebut kepada perusahaan atau pemangku kepentingan.

 

2. Laporan yang Lebih Akurat

Ketika laporan keuangan diaudit, maka auditor akan mengidentifikasi risiko kesalahan pada laporan keuangan sebelum menyajikan hasilnya kepada pemangku kepentingan. Dengan demikian keandalan informasi keuangan yang dilaporkan pun jadi lebih akurat dan terpercaya.

 

3. Ketepatan dalam Penentuan Laba

Audit keuangan membantu perusahaan untuk menentukan profitabilitas yang lebih tepat karena diperiksa dengan cermat oleh auditor. Oleh sebab itu, melakukan audit dapat membantu Anda mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kelancaran manajemen bisnis.

 

4. Menyederhanakan Proses Pinjaman

Jika laporan keuangan sudah diaudit, maka akan jadi lebih mudah bagi lembaga keuangan seperti bank untuk meminjamkan uang. Tentunya hal ini dikarenakan laporan keuangan yang diaudit lebih terpercaya ke andalannya dan sangat kecil kemungkinannya untuk dipalsukan.

 

5. Mendeteksi Kecurangan

Jika ada kecurangan atau penipuan yang mungkin saja terjadi dalam organisasi bisnis, hal tersebut bisa langsung terdeteksi dengan bantuan audit. Karena seorang auditor akan selalu melaporkan data keuangan perusahaan berdasarkan keaslian fakta yang ditemukan.

 

6. Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis

Seorang auditor merupakan pihak yang independen, sehingga semua pandangan dan saran yang diberikan tidak memihak pada kepentingan personal. Ini berarti membuat auditor menjadi pihak ideal yang tepat untuk melaksanakan pemeriksaan dan memberikan pandangan terkait keuangan demi meningkatkan sistem bisnis, praktik akuntansi, serta tata kelola keuangan perusahaan.

 

7. Membantu Perencanaan dan Penganggaran

Audit keuangan membantu untuk mengkonfirmasi keakuratan laporan keuangan sebuah bisnis dengan menganalisis setiap transaksi yang dilakukan. Dengan demikian pergerakan uang yang keluar dan masuk dapat dipertanggungjawabkandirinci dengan jelas. Tentunya hal ini membuat pemangku kepentingan lebih mudah untuk melakukan perencanaan, penganggaran, dan pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik di masa depan.

 

Tahapan Proses Audit Laporan Keuangan

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan saat melakukan audit laporan keuangan, di antaranya:

 

1. Perikatan Audit

Perikatan audit merupakan kesepakatan antara pihak auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh manajemen. Perikatan harus dilakukan sebelum proses audit dimulai.

 

Manajemen perusahaan akan menyerahkan proses audit laporan keuangan kepada auditor. Barulah, setelah itu, pihak auditor akan memproses audit laporan keuangan sesuai dengan kompetensinya.

 

Biasanya, auditor akan memutuskan dan mempertimbangkan hal-hal seperti integritas dan independensi manajemen serta membandingkannya dengan kompetensi dan kemampuan profesional auditor.

 

2. Perencanaan

Setelah berhasil melewati tahap perikatan, selanjutnya auditor harus melakukan kegiatan lain seperti melakukan riset untuk memahami bisnis dan industri klien, melakukan prosedur analitik dan menentukan risiko audit. Selain itu pihak auditor juga harus memahami struktur pengendalian internal dan menetapkan risiko pengendalian. Setelah melakukan riset, pihak auditor harus mengembangkan berbagai aspek tersebut dalam sebuah perencanaan yang harus dibuat dengan benar dan tepat.

 

3. Pelaksanaan Uji Audit

Tahap selanjutnya setelah perusahaan berhasil membuat perencanaan adalah melakukan pengujian. Pada tahap ini auditor akan melakukan pengujian pengendalian dan uji substantif. Pengujian ini dilakukan dengan mempelajari data dan informasi bisnis klien serta membandingkannya dengan data dan informasi lain.

Uji pengendalian merupakan proses audit untuk melakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien. Sementara uji substantif merupakan prosedur audit untuk menemukan kesalahan secara langsung dan memberikan pengaruh pada laporan keuangan.

 

4. Pelaporan Audit

Setelah uji audit dilaksanakan, tahap akhir yang harus dilakukan adalah melaporkan hasil audit. Di dalam laporan audit terdapat lingkup audit, objek audit, tujuan audit, hingga hasil audit berupa laporan opini auditor serta rekomendasi yang harus diberikan jika ada kekurangan.

Laporan audit ini merupakan bentuk komunikasi auditor dengan pihak lainnya, sehingga harus dibuat dengan sangat detail, teliti dan penuh tanggung jawab. Hal ini dilakukan untuk menjaga kinerja dan nama baik tempat auditor bekerja.

 

Persyaratan Dokumen Audit Laporan Keuangan

Dokumen yang dibutuhkan dalam standar auditing pelaporan keuangan secara umum adalah sebagai berikut:

 

Catatan Primer Akun-Akun

  1. Buku bank dan buku kas kecil yang lengkap dan mutakhir hingga akhir tahun

  2. Arsip tagihan/nota invoice/kwitansi untuk semua item belanja

  3. Arsip atau buku kwitansi untuk uang yang diterima

  4. Pernyataan bank, slip penyetoran, dan buku cek

  5. Buku dan catatan slip gaji karyawan

  6. Posting Buku Besar Induk, bila ada

 

Dokumen Ringkasan-Ringkasan dan Laporan-Laporan Rekonsiliasi untuk Keperluan Standar Audit

  1. Saldo percobaan atau ringkasan semua penerimaan dan pembayaran berdasarkan kategori anggaran.

  2. Laporan rekonsiliasi bank untuk semua rekening bank pada tanggal titik putus tahun fiskal

  3. Laporan rekonsiliasi kas kecil hingga tanggal titik putus tahun fiskal

  4. Lembar catatan persediaan

 

Jadwal dan Daftar (sebagai Dokumen untuk Standar Pelaporan Audit)

  1. Jadwal utang (uang yang dihutang oleh organisasi)

  2. Jadwal piutang (uang yang dihutang kepada organisasi)

  3. Jadwal jatuh tempo hibah

  4. Jadwal hibah yang dijanjikan

  5. Daftar aset tetap.

 

Informasi Lainnya

  1. Surat dari bank untuk mengkonfirmasi saldo (akan diminta oleh auditor sendiri)

  2. Konstitusi organisasi

  3. Daftar anggota dewan pengurus dan staf

  4. Notulensi rapat dewan pengurus

  5. Perjanjian pendanaan dengan lembaga donor dan persyaratan audit

 

Selain itu, demi memenuhi standar audit laporan keuangan yang baik, tentunya perusahaan harus memiliki catatan keuangan yang tertib dan baik sejak awal berjalannya bisnis.

 

Kesimpulan: Pentingnya Audit Laporan Keuangan bagi Bisnis

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa audit keuangan berperan sebagai evaluasi laporan keuangan suatu organisasi, perusahaan, atau lembaga.

 

Audit yang dilakukan tentu harus akurat, lengkap, relevan, wajar, dan sesuai dengan prinsip akuntansi dan aturan yang berlaku di Indonesia.

 

Pemeriksaan atau audit laporan keuangan sudah jadi sebuah keharusan bagi tiap-tiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

 

Agar tidak terjadi kesalahan data pada saat auditor melakukan pemeriksaan, Anda bisa menyerahkan urusan audit laporan keuangan bisnis Anda kepada para auditor independen di Konsultanku.

Yuk, bentuk bisnis yang lebih kredibel, reliabel, dan terpercaya bersama Konsultanku!

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi