Dalam satu periode siklus akuntansi, terdapat salah satu tahapan yang disebut ‘Jurnal Penyesuaian’. Jurnal yang dibuat menjelang akhir periode akuntansi ini berperan sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Lantas, apa saja peran penting jurnal penyesuaian yang dimaksud? Simak artikel ini sampai tuntas untuk mengetahuinya!
Jurnal dalam siklus akuntansi sebenarnya terdiri dari beberapa macam, antara lain jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian, sampai jurnal penutup. Akan tetapi, untuk saat ini, mari berfokus pada pembahasan mengenai jurnal penyesuaian terlebih dulu, dimulai dari penjelasan mengenai apa itu jurnal penyesuaian.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Secara sederhana, jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan dalam proses pencatatan akun-akun tertentu yang mengalami perubahan saldo. Dengan demikian, jurnal ini dibuat ketika ada perubahan saldo pada suatu akun sehingga kita dapat mengetahui cerminan saldo yang sebenarnya sebelum berlanjut ke penyusunan laporan keuangan.
Pencatatan saldo akun yang mengalami perubahan adalah hal yang wajib dilakukan terhadap transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum tercatat informasinya serta transaksi yang sudah terjadi dan sudah dicatat, tetapi masih memerlukan penyesuaian saldo perkiraan.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Usai mengetahui tentang pengertian jurnal penyesuaian, Anda juga harus mengetahui esensi atau fungsi dari jurnal oenyesuaian itu sendiri untuk perusahaan. Fungsi penyusunan jurnal penyesuaian yang pertama adalah untuk menghitung sekaligus memperkirakan pendapatan dan beban yang dimiliki perusahaan dalam rentang periode tertentu.
Fungsi jurnal penyesuaian yang kedua adalah untuk menentukan saldo catatan yang akan diposting ke dalam akun buku besar pada akhir periode. Hal ini menjadi sangat penting agar estimasi saldo dapat memperlihatkan jumlah yang sebenarnya.
Fungsi yang terakhir— sekaligus yang tidak kalah penting— adalah jurnal penyesuaian dapat dimanfaatkan untuk mengetahui situasi sebenarnya dari akun riil (harta, kewajiban dan modal) di penghujung suatu periode tertentu. Dengan demikian, performa finansial perusahaan pun dapat tergambar dengan lebih akurat.
Baca Juga: Pentingnya Sistem Informasi Akuntansi bagi Perusahaan
Pada bagian sebelumnya, telah dijelaskan bahwa jurnal penyesuaian berfungsi mencatat saldo-saldo yang mengalami perubahan. Dengan demikian, perlu diingat bahwa tidak semua transaksi dapat dimasukkan ke dalam jurnal penyesuaian. Agar tidak bingung, berikut adalah akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian, antara lain:
Akun perlengkapan memerlukan jurnal penyesuaian karena ada pemakaian. Dalam akuntansi, diketahui bahwa terdapat sejumlah akun yang mengalami depresiasi atau penyusutan pada aset perusahaan. Maka, seiring berjalannya waktu, terjadi penurunan nilai guna dari akun-akun yang melibatkan aset milik perusahaan. Akun perlengkapan adalah salah satunya.
Akun Beban Dibayar di Muka (prepaid expense) adalah sebagai beban yang dibayar secara tunai dan dicatat sebagai aktiva sebelum digunakan atau dikonsumsi. Adapun akun beban dibayar di muka juga harus dicatatkan dalam jurnal penyesuaian jika ada penjualan yang sudah jatuh tempo.
Definisi aktiva adalah manfaat ekonomis untum waktu yang akan datang yang diharapkan akan diperoleh oleh suatu entitas ekonomi (badan usaha) sebagai akibat atau hasil dari berbagai transaksi yang terjadi pada masa lalu. Aktiva sendiri terdiri dari dua macam, yakni aktiva lancar dan Akun aktiva tetap memerlukan jurnal penyesuaian karena terjadi penyusutan pada aset aktiva tetap.
Akun pendapatan merupakan media pembukuan untuk peningkatan yang terjadi pada aktiva yang berasal dari transaksi dan menghasilkan keuntungan atau disebut juga pendapatan. Akun pendapatan membutuhkan penyesuaian sebab ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
Dalam ranah akuntansi, akun beban merupakan uang yang dihabiskan atau biaya yang dikeluarkan oleh bisnis dalam upaya menghasilkan pendapatan. Akun beban memerlukan jurnal penyesuaian, sebab terdapat beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.
Pendapatan diterima di muka merupakan transaksi yang dicatatkan sebagai kewajiban perusahaan. Namun, transaksi tersebut akan menjadi pendapatan di kemudian hari. Transaksi ini terjadi disebabkan perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan pekerjaan tersebut (dibayar di muka)). Akun pendapatan diterima di muka membutuhkan jurnal penyesuaian karena perusahaan belum melakukan realisasi pendapatan sehingga belum menjadi hak bagi perusahaan.
Baca Juga: Memahami Purchase Requisition dan Perbedaannya dengan Purchase Order
Setelah mendapatkan pemahaman dasar tentang akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian, tentu kini Anda mengetahui urgensi dari jurrnal penyesuaian itu sendiri. Sebab, jika terjadi kesalahan pencatatan pada saat menyesuaian akun-akun tertentu, laporan keuangan yang dihasilkan pun jadi tidak akurat. Hal inilah yang menyebabkan proses penyusunan laporan keuangan— mulai dari jurnal umum, jurnal penyesuaian hingga penutup— tidak boleh dilakukan oleh sembarang pihak.
Sebagian perusahaan biasanya mempercayakan laporan keuangannya pada akuntan publik yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik (KAP). Sebab, akuntan publik memiliki sifat yang netral dan independen sehingga laporan keuangan yang disusun oleh akuntan publik memiliki jaminan reliabel, akurat, dan terhindar dari fraud.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi