Pengertian, Fungsi, dan Contoh Jurnal Umum

Sebagai seorang pengusaha, penting bagi Anda untuk mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Jurnal umum merupakan salah satu hal yang penting untuk memantau kinerja keuangan perusahaan. Tak heran, urusan pembukuan dan laporan keuangan— termasuk jurnal umum— tak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, manfaat, tahap-tahap hingga contoh jurnal umum.

an image

 

Pengertian Jurnal Umum

Jurnal umum adalah salah satu jenis buku besar yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis. Jurnal umum terdiri dari dua kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit. Setiap transaksi dicatat di kedua kolom tersebut dengan jumlah yang sama, sehingga total jumlah debet sama dengan total jumlah kredit.

 

Tujuan Pencatatan Jurnal Umum

Tujuan utama dari pencatatan jurnal umum adalah untuk mencatat setiap transaksi bisnis yang terjadi dalam perusahaan. Dengan mencatat transaksi secara teratur, perusahaan dapat memantau arus kas, menilai kinerja keuangan, dan membuat keputusan berdasarkan data yang akurat. Selain itu, pencatatan jurnal umum juga membantu dalam menyiapkan laporan keuangan yang diperlukan untuk tujuan perpajakan dan audit.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

 

Manfaat Jurnal Umum bagi Perusahaan

Jurnal umum memberikan manfaat bagi perusahaan dalam beberapa cara. Pertama, dengan mencatat setiap transaksi, perusahaan dapat melacak arus kas dan memantau kinerja keuangan secara keseluruhan. Kedua, pencatatan jurnal umum juga membantu dalam menentukan sumber dan penggunaan dana, serta memastikan bahwa perusahaan tidak melakukan transaksi yang melampaui batas kewenangan. Ketiga, jurnal umum juga memberikan informasi yang penting bagi manajemen perusahaan dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

 

Pencatatan Jurnal Umum memiliki manfaat yang sangat penting bagi perusahaan, di antaranya:

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

  1. Memudahkan pengendalian keuangan dengan jurnal umum, perusahaan dapat mengawasi keuangan dengan lebih mudah dan akurat, sehingga perusahaan dapat memperoleh informasi keuangan yang akurat dan menjaga keuangan perusahaan agar tetap sehat.

  2. Meningkatkan efisiensi operasional dalam pencatatan transaksi keuangan, perusahaan harus memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan benar dan akurat. Jurnal Umum dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi risiko kesalahan dan ketidaktepatan dalam pencatatan transaksi keuangan.

  3. Memfasilitasi pelaporan keuangan jurnal umum adalah dasar bagi laporan keuangan perusahaan. Dalam membuat laporan keuangan, perusahaan dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam Jurnal Umum untuk menunjukkan kinerja keuangan dan memprediksi arus kas di masa depan.

 

5 Fungsi Jurnal Umum

  1. Fungsi Pencatatan

Fungsi utama jurnal umum adalah untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis. Pencatatan ini harus dilakukan secara akurat dan terperinci agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat dipercaya.

  1. Fungsi Historis

Jurnal umum juga memiliki fungsi historis, yaitu mencatat semua transaksi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan catatan ini, perusahaan dapat melacak sejarah transaksi keuangan dan mengevaluasi kinerja keuangan mereka di masa lalu.

  1. Fungsi Analisis

Jurnal umum dapat digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan. Dengan membandingkan catatan keuangan yang tercatat di jurnal umum dari waktu ke waktu, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangan mereka dan mengidentifikasi masalah atau kesempatan bisnis.

  1. Fungsi Informasi

Jurnal umum menyediakan informasi keuangan yang relevan bagi pihak luar, seperti investor dan kreditur. Catatan keuangan yang akurat dan terperinci dapat membantu perusahaan memperoleh modal yang lebih mudah.

  1. Fungsi Instruksi

Catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun sesuai dengan catatan dalam jurnal. Hal ini dimaksudkan bahwa jurnal umum adalah berfungsi memberikan perintah atau petunjuk dalam proses memasukkan data ke buku besar.

 

Tahap-tahap Pembuatan Jurnal Umum

Berikut adalah tahap-tahap pembuatan jurnal umum:

  1. Identifikasi transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan Anda. Pastikan Anda memiliki informasi yang lengkap dan akurat mengenai transaksi tersebut.

  2. Tentukan akun-akun yang akan terpengaruh oleh transaksi tersebut. Setiap akun memiliki kode tertentu, dan Anda harus memasukkan kode tersebut ke dalam jurnal umum.

  3. Tentukan jumlah transaksi yang terjadi di masing-masing akun. Pastikan jumlah yang dicatat di kolom debet sama dengan jumlah yang dicatat di kolom kredit.

  4. Beri nomor urut pada setiap transaksi yang dicatat di jurnal umum. Nomor urut ini akan membantu Anda melacak dan mengidentifikasi setiap transaksi dengan mudah


 

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menyusun Jurnal Umum

Dalam proses penyusunan jurnal umum, Anda mungkin akan menemukan berbagai kendala seperti kuitansi yang hilang atau memasukkan transaksi ke kolom yang salah. Agar proses pencatatan jurnal umum berjalan lancar, penting untuk memperhatikan hal-hal di bawah ini.

 

1. Pahami Konsep Persamaan Akuntansi

Memahami persamaan akuntansi dasar adalah langkah pertama untuk membuat jurnal umum yang benar. Persamaannya adalah:

Aktiva = Liabilitas + Ekuitas

 

Persamaan tersebut dapat diperluas menjadi:

Aktiva = Liabilitas + Ekuitas + (Pendapatan - Biaya)

 

Memahami persamaan ini akan membantu Anda dalam mengelompokkan tiap transaksi ke dalam akun-akun yang berbeda. Berikut adalah ketentuannya.

  1. Jika aset atau harta atau aktiva Anda bertambah, maka transaksi dicatat pada posisi debit. Sementara itu, bila aset berkurang, maka pencatatan dilakukan pada posisi kredit. Adapun saldo normal akun aset berada pada debit.

  2. Pencatatan akun utang (kewajiban) berbanding terbalik dengan aset. Apabila utang bertambah, maka transaksi dicatat pada posisi kredit, sedangkan jika utang yang berkurang dicatat pada posisi debit. Dengan begitu, saldo normal akun utang atau kewajiban pada sisi kredit.

  3. Akun modal sama dengan akun utang. Jadi, apabila modal bertambah dicatat pada posisi kredit dan jika modal berkurang dicatat pada posisi debit. Saldo normal modal pada sisi kredit.

  4. Akun pendapatan pun sama dengan akun utang dan modal. Jika pendapatan bertambah maka, dicatat pada posisi kredit. Namun, bila yang berkurang adalah pendapatan, maka catat pada posisi debit. Sehingga saldo normal pendapatan pun pada sisi kredit.

  5. Pada akun beban pencatatan sama dengan akun aset. Jika beban bertambah dicatat pada posisi debit, sementara jika beban berkurang dicatat pada posisi kredit. Dan saldo normal beban juga berada pada posisi debit.

 

2. Kumpulkan Bukti Transaksi

Jika langkah pertama melibatkan pengetahuan, maka langkah kedua adalah langkah langsung dalam praktik. Untuk dapat menulis transaksi di jurnal umum, Anda harus memiliki bukti transaksi. Bukti transaksi sangat penting sebagai dasar untuk mencatat transaksi keuangan dalam jurnal karena tanpa bukti transaksi, tidak dapat dicatat di jurnal. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum. Contoh bukti transaksi mungkin termasuk catatan, faktur, tanda terima, faktur, dan sebagainya.

 

3. Identifikasi Transaksi

Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah mengidentifikasi transaksi. Sebab, tidak semua transaksi dapat dicatat di jurnal umum, melainkan hanya transaksi tertentu yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dalam satuan uang yang dapat dicatat.

 

Oleh karena itu, Anda harus bisa mengidentifikasi transaksi sebelum mencatatnya agar hasil pencatatan benar. Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukan juga pengaruh terhadap posisi keuangan. Untuk mempermudah proses identifikasi transaksi, gunakanlah persamaan dasar akuntansi berikut ini:

 

Aset = Utang + Modal

 

Ingat dalam satu transaksi, sekurang-kurangnya dia akan memengaruhi dua akun.

Nilai atas perkiraan tersebut akan berkurang atau bertambah sebagai berikut:

  • Aset [+] dan Ekuitas [+]
  • Aset [+] dan Liabilitas [+]
  • Aset [-] dan Ekuitas [-]
  • Aset [-] dan Liabilitas [-]
  • Aset [+] dan Aset lainya [-]

 

Contoh Jurnal Umum

Contoh soal transaksi pada jurnal umum:

  • Pada tanggal 1 Januari terjadi transaksi penjualan barang sebesar Rp. 1.000.000,-
  • Uang sebesar Rp. 1.000.000,- diterima oleh perusahaan dalam bentuk kas
  • Jumlah transaksi yang tercatat di kolom debet sama dengan jumlah yang tercatat di kolom kredit

 

Berikut adalah contoh jurnal umum untuk transaksi penjualan berdasarkan contoh soal di atas:

 

jurnal umum, contoh jurnal umum

 

Kesimpulan

Melalui pembahasan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa jurnal umum adalah alat yang sangat penting dalam mengelola keuangan perusahaan. Oleh karena itu, pastikan Anda mengikuti tahap-tahap yang telah dijelaskan dan memperhatikan contoh jurnal umum yang telah diberikan agar jurnal umum yang dibuat dapat memberikan informasi yang akurat. Selain itu, hal-hal seperti persamaan dasar akuntansi dan cara mengidentifikasi transaksi juga penting dalam pencatatan jurnal umum.

 

Dengan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis, perusahaan tak hanya menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya, tetapi juga dapat memantau arus kas dan kinerja keuangan perusahaan. Mengingat betapa pentingnya peran jurnal umum dalam perusahaan, urusan pembukuan dan laporan keuangan perusahaan harus diserahkan pada ahlinya.

 

jurnal umum, contoh jurnal umum jurnal umum, contoh jurnal umum

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi