Dalam dunia akuntansi, dikenal istilah neraca lajur. Bagi Anda yang sudah sering berkecimpung di akuntansi, pasti Anda sudah akrab dengan istilah tersebut. Namun, hal berbeda mungkin terjadi kepada Anda yang belum familiar dengan urusan akuntansi. Maka dari itu, pada tulisan ini akan dibahas secara lengkap mengenai neraca lajur, mulai dari pengertian, jenis, cara menyusun, dan contohnya.
Neraca lajur adalah sebuah lembaran kertas berlajur atau berkolom yang digunakan dalam kegiatan akuntansi secara manual. Neraca lajur dibutuhkan oleh perusahaan jasa maupun dagang untuk mengetahui informasi tentang kondisi laporan keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh perusahaan secara jelas. Tanpa adanya laporan dari neraca lajur, data transaksi keuangan dalam satu periode yang jumlahnya ratusan atau bahkan ribuan akan sulit dikelola sehingga dapat memperlambat proses penyusunan laporan keuangan.
Neraca lajur, jika dilihat dari praktik penyelenggaraan akuntansi secara manual, memuat lima bagian pokok, yaitu neraca saldo, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca saldo setelah penutupan, laporan perhitungan laba-rugi, dan neraca. Kelima komponen inilah yang termasuk ke dalam neraca lajur.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
Bagi suatu perusahaan, penyusunan neraca lajur adalah suatu kegiatan yang penting dilakukan. Pasalnya, adanya neraca lajur dapat memberikan banyak manfaat. Hal ini barang tentu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Berikut adalah manfaat penyusunan neraca lajur bagi perusahaan.
Fungsi pertama dari penyusunan neraca lajur adalah untuk meringkas data keuangan perusahaan, mulai dari jurnal hingga saldo yang sudah diunggah ke dalam buku besar. Data yang ada di dalam buku besar terdiri dari banyak kolom dan memuat banyak lembaran. Hal ini tentu akan cukup menyulitkan untuk dijadikan sebagai patokan penyusunan laporan keuangan. Maka dari itu, cara mengatasinya adalah dengan menggunakan ringkasan data yang ada di dalam neraca lajur. Data tersebut sudah cukup mewakili bagaimana kondisi keuangan perusahaan dalam satu periode.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Manfaat selanjutnya adalah dapat melakukan evaluasi contoh transaksi. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui perkembangan kegiatan operasional selama satu periode akuntansi sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Cara mengevaluasi transaksi melalui neraca lajur adalah dengan melihat perubahan saldo pada setiap akun agar pemeriksaan lebih efisien dan mudah dilaksanakan.
Manfaat berikutnya adalah memudahkan pembuatan laporan keuangan agar data yang akan digunakan sudah tersusun secara sistematis. Laporan ini menggolongkan data yang berasal dari buku besar, sehingga tampilannya akan menjadi lebih ringkas tanpa harus mengumpulkan kembali data semua pembukuan perusahaan dari awal. Tidak hanya itu saja, laporan ini juga akan membantu memudahkan proses audit.
Manfaat terakhir adalah meminimalisir kesalahan. Format neraca lajur yang ringkas akan memudahkan para penggunanya untuk memahami data di dalamnya sehingga dapat meminimalisir adanya kesalahan laporan ke depannya. Selain itu, susunan laporan yang sederhana juga akan membantu perusahaan dalam hal menemukan data dengan cepat.
Selain memiliki beragam manfaat, neraca lajur juga memiliki berbagai macam jenis. Semua jenis tersebut mempunyai perbedaan masing-masing sehingga tidak dapat disamakan. Berikut ini kami uraikan jenis-jenis yang dimiliki oleh neraca lajur.
Neraca lajur yang satu ini digunakan untuk menganalisis saldo di akun yang berbeda dan biasanya berisi 4-6 kolom. Kolom-kolom tersebut terdiri dari neraca saldo, laba-rugi, dan neraca.
Jenis yang kedua ini lebih banyak memuat perincian atau informasi dan seringkali menyertakan halaman pendukung. Tujuannya adalah untuk menjelaskan item-item tertentu, seperti daftar hutang piutang dagang, pengeluaran produksi, atau premi asuransi.
Neraca lajur audit memiliki perbedaan dengan dua jenis sebelumnya. Neraca yang satu ini lebih digunakan untuk memverifikasi keakuratan informasi dalam menyiapkan laporan keuangan dari suatu perusahaan.
Jenis neraca lajur yang terakhir ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki pemegang saham. Hal ini dilakukan untuk meneliti laba-rugi dari suatu perusahaan.
Neraca lajur terdiri dari beberapa komponen, yakni neraca saldo, penyesuaian, neraca setelah disesuaikan, laporan laba-rugi, dan neraca. Semuanya masing-masing terdiri atas kolom debit dan kredit. Selain itu, ada pula dua komponen lain yang berisi nomor dan nama akun.
Dalam membuat atau menyusun neraca lajur, ada beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan. Seluruh tahapan tersebut harus dikerjakan dengan benar karena akan mempengaruhi keakuratan data di dalam neraca lajur tersebut. Berikut ini kami jelaskan cara membuat atau menyusun neraca lajur.
Neraca lajur barang tentu memiliki berbagai macam jenis dan jumlah kolom yang berbeda-beda. Biasanya format laporan ini terdiri dari beberapa kolom, di mana masing-masing dari kolom terbagi menjadi penempatan debit dan kredit pada transaksi atau akun yang ada. Maka dari itu, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan format yang berisi jumlah kolom yang sesuai, baik itu kolom nomor dan nama akun, kolom neraca saldo, dan lain-lain.
Langkah selanjutnya dalam membuat neraca lajur adalah meng-input nomor dan nama akun dalam kolom yang tersedia. Masukkan saldo akun dari buku besar ke dalam kolom daftar saldo yang ada di dalam lembar kerja yang tersedia. Kemudian, Anda tinggal menambahkan jumlah neraca saldo yang ada pada laporan sebelumnya.
Isilah kolom ini dengan nominal yang telah dibuat dalam laporan ayat jurnal penyesuaian sebelumnya, lalu pindahkan saldo ke daftar yang sudah disesuaikan antara debit dan kredit. Data yang dibutuhkan untuk memasukkan data jurnal penyesuaian biasanya diperoleh dari data aset perusahaan yang mengalami penyusutan seperti pemakaian peralatan untuk operasional (furnitur, komputer, mesin, dll).
Langkah keempat adalah menambahkan nominal pada neraca saldo setelah penyesuaian. Ketika telah ditemukan nominal atau saldo antara neraca saldo dan juga jurnal penyesuaian, langkah selanjutnya menjumlahkan atau mengurangi antar keduannya dan tulis pada kolom neraca saldo setelah penyesuaian. Jika pada kolom terdapat persamaan debit maupun kredit maka cara menghitungnya dengan cara ditambah, begitu pula sebaliknya.
Terakhir, Anda perlu mengisi kolom neraca dan laba rugi. Pindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom daftar saldo, lalu sesuaikan ke dalam kolom laba rugi. Anda bisa menjumlahkan kolom-kolom laba-rugi dan kolom-kolom laporan posisi keuangan serta memasukkan angka laba bersih/rugi bersih sebagai angka pengumbang ke dalam kedua pasang kolom di atas dan sekali lagi menjumlahkan kolom tersebut.
Untuk membuat penyusunan neraca lajur menjadi lebih efektif, pastikan bahwa itu dikerjakan bersamaan dengan aktivitas siklus akuntansi periode akhir. Tidak hanya itu saja, neraca lajur juga sebaiknya dibuat setelah aktivitas pencatatan (jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal pembalik), tetapi dilakukan sebelum penyusunan laporan keuangan. Maka dari itu, Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa laporan keuangan telah tersusun sebelum membuat neraca lajur.
Agar Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas, berikut ini kami berikan contoh neraca lajur di akuntansi perusahaan dagang.
Pada intinya, neraca lajur adalah sebuah lembaran kertas berlajur atau berkolom yang digunakan dalam kegiatan akuntansi secara manual. Neraca lajur memuat lima bagian pokok, yaitu neraca saldo, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca saldo setelah penutupan, laporan perhitungan laba-rugi, dan neraca.
Untuk membuat atau menyusun neraca lajur sejatinya tidak begitu sulit dilakukan selama Anda mengikuti seluruh tahapannya dengan benar. Namun, jika Anda mengalami kesulitan untuk membuat neraca lajur ataupun laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan, Anda dapat menggunakan layanan jasa dari Konsultanku.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi