Tiap-tiap perusahaan tentu memerlukan pencatatan transaksi keuangan. Salah satu transaksi keuangan yang mempunyai aspek krusial dalam perusahaan adalah transaksi piutang. Mengapa demikian? Sebab, piutang termasuk ke dalam aset lancar perusahaan. Itu sebabnya, perusahaan perlu memonitor pergerakan piutang melalui jurnal pelunasan piutang. Dengan mencatat transaksi piutang, maka pengelolaan arus kas pun jadi lebih terjaga.
Jurnal pelunasan piutang merupakan salah satu jenis jurnal akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran piutang oleh pihak lain yang terkait. Melalui pencatatan jurnal pelunasan piutang, perusahaan pun dapat memonitor kelancaran pembayaran piutang sebagai aset lancar perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat dari jurnal pelunasan piutang untuk perusahaan.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Mengoptimalkan pengelolaan arus kas perusahaan
Memastikan terjaganya kepatuhan terhadap regulasi keuangan
Mempermudah pelacakan transaksi yang dilakukan perusahaan
Meningkatkan keakuratan laporan keuangan perusahaan
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Membantu pengambilan keputusan bisnis
Meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan perusahaan
Memudahkan pemantauan transaksi piutang
Terdapat beberapa jenis transaksi piutang yang termasuk dalam jurnal pelunasan piutang, yakni transaksi piutang usaha, transaksi piutang non usaha, dan transaksi piutang usaha bersih. Simak penjelasan berikut untuk pembahasan lebih lengkap tentang ketiga jenis transaksi piutang tersebut.
Istilah piutang usaha sendiri merujuk pada nominal uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan kepada perusahaan. Neraca akan mencatat jumlah piutang sebagai aset lancar dan mewakili penjualan kredit yang belum dibayar oleh pelanggan. Dalam hal ini, aset lancar yang dimaksud mencakup tagihan dari penjualan kredit tanpa memperhitungkan waktu sejak terjadinya penjualan.
Piutang non usaha adalah jenis transaksi piutang yang berasal dari transaksi di luar lini bisnis yang menawarkan barang dan jasa. Contoh dari transaksi piutang non usaha adalah penggantian asuransi, piutang penjualan aset, pengembalian pajak, dan piutang klaim asuransi.
Semua bisnis yang memiliki transaksi piutang sudah pasti menghadapi risiko bahwa pelanggan tidak membayar piutang atas produk yang sudah diberikan. Namun, meski tidak menerima pembayaran, transaksi tersebut tetap harus dicatat, bukan? Dalam akuntansi, pencatatan akan kasus seperti ini disebut sebagai piutang usaha bersih.
Piutang usaha bersih sendiri merupakan jumlah uang bersih yang tersisa di rekening setelah bisnis mengurangi penyisihan utang yang tidak akan dibayar. Hal ini terutama digunakan oleh bisnis yang menjual secara kredit.
Untuk mengelola keuangan perusahaan dengan baik, penting untuk mencatat transaksi jurnal pelunasan piutang dengan tepat dan akurat. Pelunasan piutang harus dicatat secara akurat untuk memastikan laporan keuangan perusahaan tetap kredibel.
Pada pencatatan transaksi piutang, terdapat dua jenis catatan yang harus dibuat, yakni catatan milik pelanggan dan catatan milik perusahaan. Di samping itu, dalam jurnal pelunasan piutang, terdapat beberapa aspek penting yang harus dicatat, seperti jenis akun (piutang, pendapatan, dan kas), jumlah kredit, dan jumlah debit.
Lantas, bagaimana proses pencatatan jurnal pelunasan piutang? Berikut adalah langkah-langkah untuk mencatat jurnal untuk pelunasan piutang:
Identifikasi transaksi
Tentukan akun yang terkait
Buat jurnal pelunasan piutang
Masukkan jumlah debit piutang usaha
Masukkan jumlah kredit kas yang dilunasi
Posting jurnal ke dalam buku besar
Verifikasi akurasi catatan jurnal untuk pelunasan piutang
Usai mengetahui langkah-langkah mencatat jurnal pelunasan piutang, kurang lengkap rasanya jika tidak disertai dengan contoh. Berikut adalah contoh pencatatan transaksi dalam jurnal pelunasan piutang pada PT Kukila yang menjual barang elektronik.
1. PT Kukila menjual barang elektronik kepada Bapak Hamish pada 4 Oktober 2022. Jumlah total faktur termasuk biaya dan pajak adalah Rp40.000.000 yang harus dibayar pada atau sebelum 31 Desember 2022. Dengan demikian, pencatatan dalam jurnal piutang adalah sebagai berikut:
Rp40.000.0000 akan didebet dari piutang usaha karena uang tersebut belum diterima oleh PT Kukila dan Rp40.000.000 akan dikreditkan ke pendapatan penjualan karena penjualan sebesar Rp40.000.000 telah dilakukan.
2. Mempertimbangkan contoh di atas, Bapak Hamish melakukan pelunasan piutang sebesar Rp40.000.000 pada tanggal 26 Desember 2022. Maka, jurnal pelunasan piutang atas transaksi tersebut akan dicatat sebagai berikut:
Di sini, pembayaran piutang telah diterima oleh PT Kukila. Sekarang, Rp40.000.000 yang diterima akan dikreditkan ke akun Piutang Usaha dan karenanya Piutang Usaha akan memiliki saldo sekarang Rp0 karena pembayaran piutang. Sementara itu, transaksi Rp40.000.000 akan didebet dari kas.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu bisnis Anda dalam mencatat jurnal pelunasan piutang perusahaan.
Membuat jurnal pelunasan piutang secara teratur untuk memudahkan pemantauan piutang.
Menyimpan bukti transaksi sebagai dokumen pendukung untuk memudahkan pengauditan.
Memeriksa saldo piutang sebelum mencatat transaksi pelunasan piutang.
Mengecek kembali data transaksi setelah mencatat transaksi pelunasan piutang.
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jurnal pelunasan piutang adalah salah satu jenis jurnal akuntansi yang berfokus pada pencatatan transaksi pembayaran piutang perusahaan dengan pihak lain. Ada tiga jenis transaksi piutang yang dicatat dalam jurnal pelunasan piutang, yaitu piutang usaha, piutang non-usaha, dan piutang usaha bersih.
Melalui pencatatan transaksi piutang, perusahaan jadi dapat memonitor kelancaran pembayaran piutang sebagai aset lancar perusahaan. Selain itu, mencatat jurnal pelunasan piutang juga bermanfaat untuk mengoptimalkan pengelolaan arus kas, memastikan kepatuhan terhadap regulasi keuangan, mempermudah pelacakan transaksi, meningkatkan keakuratan laporan keuangan, membantu pengambilan keputusan bisnis, meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan, dan memudahkan pemantauan transaksi piutang.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi