Dalam dunia bisnis, laporan keuangan memiliki peran penting dalam menyajikan kondisi keuangan perusahaan, termasuk di dalamnya perusahaan manufaktur. Dalam industri manufaktur sendiri, laporan keuangan bukan hanya memberi informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan, tetapi juga menjadi dasar pengambilan keputusan strategis, evaluasi kinerja, dan transparansi bagi para pemangku kepentingan. Melalui artikel ini, Konsultanku akan membahas tentang pembukuan manufaktur, jenis-jenisnya, serta cara penyusunannya.
Pembukuan Manufaktur dan Bedanya dengan Pembukuan Biasa
Pembukuan manufaktur adalah dokumen yang menyajikan informasi keuangan dari sebuah usaha yang aktivitas bisnisnya menjual bahan mentah atau barang setengah jadi. Pembukuan untuk perusahaan manufaktur bertujuan untuk membuat laporan yang merangkum seluruh catatan informasi keuangan, baik untuk keperluan pengadaan bahan baku, produksi, distribusi, dan operasional manajemen lainnya.
Pembukuan dalam bisnis manufaktur tentu memiliki perbedaan dengan pembukuan dalam perusahaan dagang. Perbedaan utamanya terletak pada laporan harga pokok produksi yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur. Sementara perusahaan dagang memiliki laporan utang dan laporan persediaan barang yang tidak dimiliki oleh bisnis manufaktur.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Meski sama-sama menjual suatu produk, laporan keuangan manufaktur memiliki perbedaan dengan laporan biasa. Dalam pembukuan manufaktur, persediaan dan pembelian barang mencakup beberapa komponen, yaitu persediaan bahan baku, bahan pendukung, pembelian, persediaan saat proses produksi, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan, serta akuntansi biaya.
Dalam perusahaan manufaktur, terdapat berbagai jenis laporan keuangan yang dapat dibuat. Setiap laporan memiliki peran tersendiri dalam menyajikan informasi keuangan perusahaan. Secara umum, berikut adalah beberapa jenis laporan keuangan yang biasanya digunakan dalam perusahaan manufaktur.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Dalam perusahaan manufaktur, laporan harga pokok produksi merupakan poin utama yang membedakan pembukuan manufaktur dengan pembukuan lainnya. Melalui laporan ini, perusahaan manufaktur dapat melihat jumlah nilai persediaan yang digunakan dalam sebuah proses produksi.
Laporan jenis ini juga memungkinkan perusahaan untuk melihat total biaya yang digunakan dalam proses produksi dan total biaya overhead pabrik yang keluar dalam sebuah proses produksi. Dengan demikian, perusahaan bisa menentukan berapa nilai harga pokok pada produknya. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada nilai jual yang akan digunakan untuk menjual produk jadi dari hasil produksi tersebut.
Dalam laporan harga pokok produksi, terdapat beberapa komponen yang perlu diketahui, antara lain:
Bahan Baku: Biaya untuk membeli bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, termasuk biaya pengiriman dan biaya lainnya yang terkait dengan bahan baku.
Tenaga Kerja Langsung: Biaya untuk membayar tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam pembuatan produk.
Biaya Overhead Pabrik Langsung (BOPL): Biaya untuk mengoperasikan pabrik, seperti biaya listrik, biaya pemeliharaan mesin, biaya bahan bakar, dan biaya pemeliharaan bangunan.
Persediaan Awal dan Akhir: Biaya untuk menjaga persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan persediaan barang jadi.
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan catatan hasil yang diperoleh atau diterima oleh perusahaan manufaktur dalam satu periode. Pembuatan laporan laba rugi akan memperlihatkan apakah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan setara dengan hasil yang didapat. Jika hasilnya lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, artinya perusahaan memiliki laba. Jika sebaliknya, maka perusahaan dikatakan rugi.
Laporan keuangan laba rugi perusahaan manufaktur dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu single step (langsung) atau multiple step (bertahap). Dalam penyusunannya, ada empat komponen dasar yang perlu Anda cantumkan, yaitu pendapatan (revenue), beban atau biaya (expense), keuntungan (profit), dan kerugian (loss)
Laporan neraca (balance sheet) adalah salah satu jenis laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini biasanya disusun pada akhir periode akuntansi, seperti akhir tahun buku. Laporan neraca umumnya menyajikan informasi terkait nilai aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan pada akhir periode akuntansi.
Laporan neraca pada perusahaan manufaktur juga sama dengan laporan neraca perusahaan komersial lainnya, di mana di dalamnya terdapat dua bagian penting, yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva atau aset merupakan sumber utama keuangan perusahaan, seperti kas, bank, piutang, persediaan, dan sebagainya. Sementara pasiva merupakan komponen yang mencakup kewajiban (utang) serta modal perusahaan.
Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan keuangan yang menyajikan perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan selama periode tertentu, beserta penyebab terjadinya perubahannya. Perubahan modal di dalam laporan keuangan ekuitas diperoleh dari selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba atau rugi, dengan jumlah penarikan modal.
Laporan perubahan ekuitas pada dasarnya bertujuan untuk memberikan laporan tentang hubungan antara laporan laba rugi perusahaan dengan laporan neraca serta transaksi-transaksi yang tidak tercakup dalam kedua laporan tersebut. Tidak hanya itu, laporan ini juga bertujuan untuk membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan dalam suatu periode serta aktiva pembayaran.
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan jumlah uang yang masuk dan keluar dari perusahaan dalam periode tertentu. Laporan ini memberikan informasi tentang sumber dan penggunaan kas serta memungkinkan pengguna laporan untuk mengetahui arus kas bersih perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, pencatatan laporan arus kas sangat penting karena dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan menggunakan kas tersebut. Dengan memeriksa laporan arus kas, pengguna laporan keuangan dapat menilai apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangan serta dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan investasi yang tepat.
Bagaimana Cara Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur?
Menyusun laporan keuangan perusahaan manufaktur tentu tidaklah mudah. Sebab, Anda memerlukan ketelitian, pemahaman yang baik tentang operasi manufaktur, dan penggunaan prinsip akuntansi yang benar. Untuk membantu Anda, berikut adalah langkah-langkah umum dalam menyusun pembukuan manufaktur
Langkah pertama dalam menyusun laporan keuangan manufaktur adalah membuat perencanaan dan jadwal. Hal ini dilakukan untuk untuk memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan telah tercakup dalam laporan keuangan. Langkah ini juga dapat membantu memastikan bahwa laporan keuangan dapat diselesaikan tepat waktu.
Sebelum mulai menyusun laporan, tentukanlah format yang akan digunakan. Pilihlah format yang memberikan informasi yang terperinci dan mudah dipahami oleh pembaca laporan keuangan. Pemilihan bentuk laporan juga bisa disesuaikan dengan ukuran perusahaan dan banyaknya transaksi yang terjadi dalam bisnis.
Laporan keuangan yang disusun tentu harus berdasarkan catatan keuangan yang telah dibuat. Oleh karena itu, pastikan bahwa catatan keuangan perusahaan Anda akurat dan terorganisir dengan baik. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan benar dan lengkap.
Akuntansi dan pajak merupakan dua hal yang saling terkait. Maka dari itu, penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan manufaktur Anda telah mempertimbangkan aspek pajak. Hal ini termasuk pajak penghasilan, pajak penjualan, dan pajak lainnya yang mungkin berlaku untuk perusahaan Anda.
Setiap laporan keuangan tentunya perlu disusun berdasarkan kebijakan akuntansi yang ada. Oleh karena itu, dalam menyusun pembukuan manufaktur, Anda perlu mengacu dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten. Kebijakan akuntansi dalam hal ini mencakup metode pengakuan pendapatan dan biaya, amortisasi aset tetap, dan nilai wajar.
Setelah laporan keuangan selesai dibuat, lakukanlah review dan validasi dokumen tersebut sebelum diserahkan kepada pihak-pihak yang berwenang. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan akurat, dapat dipercaya, dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Tips Penyusunan Laporan Keuangan Manufaktur
Manufaktur merupakan sektor bisnis yang mengandalkan usahanya pada proses produksi. Oleh karena itu, dalam menyusun pembukuan manufaktur, Anda mungkin akan menemukan banyak kesulitan mengingat prosesnya yang kompleks. Untuk menghindari munculnya masalah dalam pembuatan laporan tersebut, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut.
Sebagai jenis usaha yang memproduksi dan menjual bahan mentah, perusahaan manufaktur memerlukan perhitungan tambahan sebagai kebutuhan aktivitas bisnis. Perhitungan setiap perusahaan manufaktur juga berbeda dengan perusahaan lainnya di industri yang sama. Hal ini bergantung pada jenis produk apa yang dikembangkan perusahaan.
Salah satu tips dalam menyusun pembukuan manufaktur adalah memilih metode akuntansi yang tepat, seperti metode FIFO (First-In, First-Out) atau LIFO (Last-In, First-Out) untuk menghitung harga persediaan. Pemilihan metode akuntansi ini akan berdampak signifikan pada penilaian persediaan dan laba kotor dalam laporan keuangan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu memilih metode yang paling sesuai dengan model bisnis dan tujuan mereka serta menerapkannya secara konsisten.
Untuk memastikan data keuangan tetap akurat, penting untuk memiliki proses pencatatan transaksi yang terstruktur dan ketat. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kesalahan manusia dan kebocoran data. Selain itu, rutinlah melakukan rekonsiliasi antara data keuangan internal dengan data dari pihak ketiga seperti bank dan vendor. Jangan lupa untuk melakukan audit internal secara berkala serta pengawasan ketat atas proses pencatatan keuangan.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan manufaktur tidak jauh berbeda dengan perusahaan komersial lainnya. Perbedaan yang paling mencolok antara laporan keuangan perusahaan manufaktur dengan laporan biasa adalah keberadaan laporan harga pokok produksi dalam pembukuannya.
Untuk menyusun pembukuan manufaktur, Anda perlu mempersiapkan segala komponen yang dibutuhkan, seperti laporan harga pokok produksi, laba rugi, neraca, arus kas, dan perubahan modal. Mempersiapkan komponen tersebut tentu tidaklah mudah. Namun tidak perlu khawatir, Konsultanku dapat membantu meringankan pekerjaan Anda melalui jasa pembukuan dan laporan keuangan.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi