Apa itu Biaya Tetap dan Bedanya dengan Biaya Variabel

Dilihat dari pengeluarannya, terdapat dua jenis biaya dalam akuntansi, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Keduanya memiliki perbedaan dalam banyak aspek sehingga tidak dapat disamakan. Pada artikel ini, kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai biaya tetap dan biaya variabel, mulai dari pengertian, perbedaan, jenis, hingga contoh perhitungannya.

an image

 

Pengertian Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada perubahan volum barang atau jasa yang dihasilkan. Tak hanya itu saja, biaya tetap juga tidak terpengaruh sama sekali dari perubahan-perubahan dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Di sisi lain, biaya variabel merupakan biaya dengan jumlah yang tidak tetap atau berubah-ubah mengikuti intensitas pemakaian sumber biaya. Maka dari itu, biaya variabel juga sering disebut sebagai biaya unit-level atau biaya tingkat level.

 

5 Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, biaya tetap dan biaya variabel memiliki berbagai macam perbedaan yang membuat keduanya tidak dapat disamakan. Secara garis besar, perbedaan-perbedaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima jenis. Apa sajakah perbedaan dari biaya tetap dan biaya variabel?

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

 

1. Perbedaan Berdasarkan Waktu Terjadinya

Jika dilihat berdasarkan waktu terjadinya, maka perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel adalah biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak terjadi tiap hari, tetapi sebulan, setahun, atau beberapa tahun sekali. Sementara itu, biaya variabel adalah pengeluaran dengan jangka waktu lebih pendek, misalnya seminggu sekali atau bahkan setiap hari.

 

2. Perbedaan Berdasarkan Nominal Pembayarannya

Perbedaan yang kedua dapat dilihat dari nominal pembayarannya. Pada umumnya, nominal biaya tetap jauh lebih besar daripada variabel. Walau perusahaan dalam kondisi profitabilitas 0 sekalipun, nominal biaya tetap tidak akan berubah. Sementara itu, nominal biaya variabel cenderung jauh lebih kecil dan dapat diatur dengan menyesuaikan kondisi keuangan perusahaan.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

3. Perbedaan Berdasarkan Hubungan dengan Produksi

Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan hubungan dengan produksi adalah biaya tetap tidak berkaitan langsung dengan proses produksi barang. Andai saja terjadi pengurangan produksi, nominal biaya tetap tidak akan berubah. Sebaliknya, biaya variabel sangatlah berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan.

 

4. Perbedaan Berdasarkan Pencatatan Akuntansi

Dari segi pencatatan akuntansi, laporan biaya variabel dapat dikeluarkan setiap hari, seminggu, atau sebulan sekali sesuai alur keluar masuk produk. Sebaliknya, intensitas pelaporan biaya tetap sangatlah jarang, misalnya sebulan, setahun, atau beberapa tahun sekali.

 

5. Perbedaan Berdasarkan Penentuan Harga

Terakhir, dari segi penentuan harga, biaya tetap adalah salah satu komponen biaya yang sangat jarang digunakan sebagai dasar penentuan harga produk. Pada umumnya, jumlah total biaya tetap adalah benchmark dasar biaya perusahaan saat aktivitas bisnisnya di tingkat 0. Di sisi lain, biaya variabel selalu menjadi salah satu dasar penentuan harga barang.

 

2 Jenis Biaya Tetap

Biaya tetap dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis. Dua jenis tersebut memiliki perbedaan masing-masing yang disesuaikan dengan kegiatan akuntansi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Jadi, apa sajakah jenis-jenis dari biaya tetap? Perbedaan apa saja yang terdapat di antara keduanya?

 

Committed Fixed Cost

Committed Fixed Cost atau yang juga disebut dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya yang dikeluarkan dengan tujuan untuk menjaga eksistensi perusahaan. Biaya tetap yang telah ditentukan tersebut berkaitan dengan investasi fasilitas dan struktur organisasi perusahaan, misalnya gaji karyawan, biaya asuransi, biaya pajak bangunan, dan lain-lain. Biaya jenis ini bersifat jangka panjang dan tidak dapat diubah begitu saja. Oleh sebab itu, dalam menentukan biaya tetap jenis ini haruslah dilakukan secara seksama dengan perhitungan yang tepat.

 

Discretionary Fixed Cost

Discretionary Fixed Cost atau yang juga disebut dengan biaya tetap kebijakan adalah biaya yang dikeluarkan tergantung dari kebijakan manajemen perusahaan. Biaya yang satu ini bersifat jangka pendek dan dapat diubah sewaktu-waktu jika terjadi perubahan biaya di luar perkiraan manajemen. Contoh dari biaya tetap jenis ini adalah biaya pemasangan iklan, riset, pelatihan karyawan, hubungan masyarakat, dan lain-lain.

 

Contoh-contoh Biaya Tetap

Setelah dijelaskan mengenai definisi dan jenis-jenisnya, kini kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai contoh-contoh dari biaya tetap. Hal ini dilakukan agar Anda dapat lebih memahami konsep biaya tetap secara keseluruhan. Jadi, apa sajakah contoh-contoh dari biaya tetap?

 

Biaya Sewa Gedung

Contoh biaya tetap yang pertama adalah pengeluaran untuk sewa properti. Dalam hal ini, yang dimaksud dari sewa properti adalah yang berupa gedung, tanah, dan sebagainya. Selain biaya sewa, biaya beli properti juga dapat digolongkan ke dalam contoh dari biaya tetap.

 

Biaya Asuransi

Contoh kedua dari biaya tetap adalah biaya asuransi. Ketika mengikuti program asuransi, perusahaan akan terikat untuk membayar premi, tak peduli bagaimanapun kondisi finansialnya. Selain itu, jumlah biaya asuransi biasanya tetap ditagihkan setiap bulan sehingga dapat digolongkan sebagai biaya tetap.

Pajak Bumi dan Bangunan

Contoh ketiga dari biaya tetap adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Dengan syarat luas propertinya tidak mengalami penambahan, nominal PBB yang perlu dibayar perusahaan setiap tahun akan tetap sama dan tidak akan terjadi peningkatan.

 

Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan adalah contoh biaya tetap yang keempat. Menariknya, biaya penyusutan sebenarnya juga dapat dikategorikan sebagai biaya variabel. Oleh sebab itu, banyak orang menyebut biaya penyusutan atau depresiasi sebagai mixed cost atau biaya campuran. Pada dasarnya, biaya penyusutan dihitung akuntansi setiap tahun, sehingga sah-sah saja apabila dikategorikan sebagai biaya tetap. Meski demikian, ada dua hal yang membuat nominal biaya penyusutan jadi berbeda, yakni jumlah produksi per tahun dan metode perhitungan depresiasinya.

 

Tagihan Air & Listrik

Tak berbeda jauh dengan biaya penyusutan, tagihan air dan listrik sejatinya juga dapat dikategorikan sebagai biaya tetap maupun variabel. Penyebabnya adalah karena semakin tinggi produksi perusahaan, tagihan air dan listriknya juga akan semakin bertambah. Meski demikian, tagihan air dan listrik perusahaan tidak akan berubah jadi Rp0 saat kegiatan produksi berhenti. Walaupun sedang berhenti beroperasi, ada saja tagihan air dan listrik minimum yang wajib dibayarkan perusahaan per bulan. Maka dari itu, tagihan ini juga dapat digolongkan sebagai biaya tetap.

 

Contoh-contoh Biaya Variabel

Jika sebelumnya kami telah memberikan berbagai contoh dari biaya tetap, maka sekarang kami akan memaparkan kepada Anda mengenai contoh-contoh dari biaya variabel. Jadi, apa sajakah contoh-contoh dari biaya variabel?

 

Biaya Bahan Baku

Contoh biaya variabel yang pertama adalah biaya bahan baku produksi. Biaya bahan baku ini meliputi intrinsik barang sampai pengemasan. Sesuai namanya, biaya bahan baku harus dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi yang dikehendaki oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu.

 

Upah Tenaga Kerja Langsung

Contoh biaya variabel yang kedua adalah upah tenaga kerja langsung. Upah tenaga kerja langsung adalah upah yang dibayarkan ke tenaga kerja dan berhubungan secara langsung dengan proses produksi. Upah tenaga kerja langsung tidak dapat disamakan dengan gaji. Tak seperti gaji, upah yang satu ini dibayarkan per unit produk, bukan bulanan.

 

Biaya Distribusi Produk

Contoh biaya variabel yang ketiga adalah biaya distribusi produk atau dapat pula dimaknai sebagai pengeluaran guna mengantarkan produk-produk ke distributor hingga end-user. Biaya distribusi produk meliputi biaya bensin, kurir atau pengemudi, dan sebagainya. Biaya distribusi produk seperti ini disebut sebagai biaya variabel karena memiliki jumlah yang sesuai dengan kuantitas produk yang didistribusikan.

 

Komisi Penjualan

Contoh biaya variabel yang keempat adalah komisi penjualan. Komisi penjualan diperlukan agar penjualan dapat mencapai atau bahkan melebihi target. Beberapa perusahaan diketahui memberlakukan komisi atau bonus terhadap penjualannya. Penyebabnya adalah jumlah produk sangat bergantung terhadap seberapa banyak divisi pemasaran telah berhasil melakukan penjual. Maka dari itu, komisi penjualan dapat dianggap sebagai biaya variabel karena berkaitan langsung dengan biaya dari penjualan produk perusahaan.

 

Biaya Overhead

Contoh terakhir dari biaya variabel adalah biaya overhead. Biaya jenis ini dapat dimaknai sebagai beberapa biaya selain yang telah disebutkan sebelumnya dan tidak dapat dimasukkan secara detail ke dalam laporan keuangan. Biaya ini juga sering dianggap tidak terlalu penting sehingga tidak perlu diketahui oleh para pemegang saham. Beberapa contoh dari biaya overhead adalah biaya untuk membeli alat tulis, cetak dokumen, dan lain-lain.

 

Cara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Setelah dijelaskan mengenai contoh-contohnya, hal selanjutnya yang akan kami jelaskan adalah cara menghitung biaya tetap dan biaya variabel. Kegiatan ini memerlukan konsentrasi yang cukup tinggi karena berhubungan dengan angka-angka dan aktivitas hitung-menghitung. Jadi, bagaimanakah cara menghitung biaya tetap dan biaya variabel?

 

Cara Hitung Biaya Tetap

Sebelum Anda dapat menghitung biaya tetap, Anda terlebih dahulu harus mengetahui rumus menghitungnya. Rumus biaya tetap adalah sebagai berikut:

biaya tetap, biaya variabel, biaya variabel adalah, biaya tetap adalah, biaya tetap dan biaya variabel

Sebagai contoh, pada April 2020, PT Maju Jaya menghabiskan biaya produksi sebesar Rp400 juta dengan kuantitas produksi sebesar 20.000 barang dan biaya variabel Rp10 ribu per produknya. Maka perhitungan biaya tetapnya adalah sebagai berikut.

biaya tetap, biaya variabel, biaya variabel adalah, biaya tetap adalah, biaya tetap dan biaya variabel

Jadi, biaya tetap PT Maju Jaya pada bulan April 2020 adalah sebesar Rp200 juta.

 

Cara Hitung Biaya Variabel

Sebelum Anda dapat menghitung biaya variabel, Anda terlebih dahulu mengetahui rumus menghitungnya. Rumus menghitung biaya variabel adalah sebagai berikut.

biaya tetap, biaya variabel, biaya variabel adalah, biaya tetap adalah, biaya tetap dan biaya variabel

Pada Maret 2021, PT Maju Sejahtera mengeluarkan biaya produksi hingga mencapai Rp 60 juta, dengan tagihan fixed cost yang mencapai Rp6 juta. Pada bulan tersebut, PT Maju Sejahtera telah berhasil melakukan produksi hingga 2.600 unit barang. Maka, cara menghitung biaya variabelnya adalah sebagai berikut.

biaya tetap, biaya variabel, biaya variabel adalah, biaya tetap adalah, biaya tetap dan biaya variabel

Jadi, biaya variabel PT Maju Sejahtera pada bulan Maret 2021 mencapai Rp20,769 per unit produk.

 

Kesimpulan

Pada intinya, biaya tetap dan biaya variabel merupakan dua istilah yang sangat sering digunakan dalam dunia akuntansi. Keduanya memiliki perbedaan masing-masing yang turut berdampak pula pada adanya perbedaan dalam hal jenis-jenisnya, contoh-contohnya, dan cara menghitungnya. Jika Anda memiliki masalah dalam menghitung biaya tetap, biaya variabel, maupun dalam pembukuan dan laporan keuangan secara keseluruhan, Anda tidak perlu khawatir karena Konsultanku akan siap membantu Anda mengatasi masalah tersebut.

 

biaya tetap, biaya variabel, biaya variabel adalah, biaya tetap adalah, biaya tetap dan biaya variabel

biaya tetap, biaya variabel, biaya variabel adalah, biaya tetap adalah, biaya tetap dan biaya variabel

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi