Jenis-Jenis Sertifikasi Akuntansi, Mulai dari Sertifikasi Akuntan Publik hingga Ahli Akuntan Pemerintahan!

Selain harus menguasai skill akuntansi tertentu, seorang akuntan juga memiliki sertifikasi yang menunjukkan standar dan kredibilitas mereka. Tahukah Anda, ada banyak jenis-jenis sertifikasi akuntansi yang dibedakan berdasarkan fokus dan ranah kerja masing-masing akuntan profesional, mulai dari CPA, CA, CMA hingga Ahli Akuntan Pemerintahan. Melalui artikel ini, Konsultanku akan membahas beberapa jenis sertifikasi akuntan dan cara mendapatkannya.

an image

 

Apa itu Sertifikasi Akuntansi dan Pentingnya bagi Profesi Akuntan

Sertifikasi akuntansi tentu penting jika Anda ingin berkarir dalam bidang terkait. Sebab, sertifikasi memberikan validasi dan kredibilitas. Maksudnya, sertifikasi akuntansi memberikan validasi terhadap kompetensi dan pengetahuan seorang profesional akuntansi. Dengan kepemilikan sertifikasi, maka seseorang dapat membuktikan bahwa mereka memiliki kualifikasi dan kemampuan yang diakui dalam bidang akuntansi dan meningkatkan kepercayaan atau kredibilitas dari pihak lain, termasuk klien, perusahaan, pemberi kerja, dan mitra bisnis.

 

Di samping kredibilitas, sertifikasi akuntansi juga berperan sebagai standar profesional yang diakui secara luas. Melalui proses sertifikasi, para profesional akuntansi harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang terstandarisasi, misalnya Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Dengan standar ini, maka keseragaman, konsistensi, dan integritas dalam pelaporan keuangan dapat lebih terjamin.

Baca Juga:
14 Soft dan Hard Skill yang Wajib Dimiliki Akuntan
Apa Saja Jobdesk Staff Accounting and Tax?
Tips Meningkatkan Produktivitas Karyawan ala HR!
15 Jenis Profesi Akuntansi dan Perannya untuk Perusahaan

 

Fungsi sertifikasi akuntansi yang tidak kalah penting adalah membantu seorang akuntan dalam meningkatkan karir dan peluang kerja. Sebab, ada banyak perusahaan dan organisasi yang mencari profesional dengan mempertimbangkan sertifikasi dalam proses rekrutmen. Sertifikasi juga dapat membantu akuntan dalam melakukan negosiasi gaji yang lebih baik dan meningkatkan daya saingnya di pasar tenaga kerja yang kompetitif.

 

Selanjutnya, sertifikasi akuntansi juga membantu akuntan dalam mengikuti etika profesional dan pertanggungjawaban. Sebab, sertifikasi akuntansi mengharuskan para profesional untuk mengikuti kode etik dan standar perilaku profesional yang ketat. Hal ini turut berperan dalam mempromosikan integritas, objektivitas, dan pertanggungjawaban dalam praktik akuntansi. Dengan adanya sertifikasi, terbuka jalur untuk melaporkan pelanggaran etika dan menegakkan standar profesional dalam praktik akuntansi di Indonesia.

Baca Juga:
Tips Meningkatkan Produktivitas Karyawan ala HR!
Akuntan Publik: Jobdesc hingga Persyaratannya!
14 Soft dan Hard Skill yang Wajib Dimiliki Akuntan
Apa Saja Jobdesk Staff Accounting and Tax?

 

Jenis-Jenis Sertifikasi Akuntan di Indonesia dan Cara Mendapatkannya

Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, dalam artikel ini Konsultanku akan membahas lebih lanjut tentang berbagai jenis sertifikasi akuntan profesional lengkap dengan penjelasan tentang cara mendapatkannya.

 

1. Certified Public Accountant (CPA)

CPA adalah sertifikat yang digunakan untuk memenuhi persyaratan lisensi sebagai akuntan publik. Di Indonesia sendiri , lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat CPA adalah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Hal ini sesuai dengan UU No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik, pelaksanaannya diatur melalui Keputusan Menteri Keuangan NOMOR 17/PMK.01/2008.

 

Ujian CPA terdiri dari empat bagian, yaitu Auditing dan Atestasi (AUD), Lingkungan dan Konsep Bisnis (BEC), Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (FAR), serta Regulasi (REG).

 

Sebelum dapat mengikuti ujian, kandidat CPA harus memenuhi persyaratan tertentu. Biasanya, kriteria yang ditentukan mencakup 150 jam semester pendidikan dan memiliki pengalaman kerja minimal selama dua tahun.

 

Apabila telah menyandang gelar CPA, maka Anda bisa membuka kantor layanan akuntan publik (KAP). Namun, perlu diingat bahwa sertifikat akuntansi yang satu ini hanya berlaku di satu negara. Jika ingin berkarir di negara lain, maka Anda harus mengambil sertifikasi lain yang berlaku di negara tujuan Anda.

 

2. Certified Internal Auditor (CIA)

Sesuai namanya, CIA adalah sertifikasi akuntansi yang diberikan untuk profesi auditor internal dalam profesi akuntansi dan dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditor (IIA), Florida, Amerika Serikat. Ujiannya biasa dilakukan online. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikat jenis ini adalah Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) dan sertifikatnya adalah Qualified Internal Auditor (QIA). Sertifikat tersebut berlaku di Indonesia, namun diakui oleh IAA. Jadi, orang yang bersertifikat QIA bisa langsung menempuh jenjang keempat mendapatkan sertifikat CIA.

 

Untuk mendapatkan sertifikat ini, kandidat harus lolos ujian yang diselenggarakan secara online. Di Indonesia sendiri, terdapat lembaga yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan sertifikat CIA, tepatnya Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA). Sertifikat yang dikeluarkan YPIA adalah Qualified Internal Auditor (QIA).

 

Ada berbagai materi pelatihan dalam sertifikasi ini yang mencakup tiga modul sebagai berikut.

 

1. Modul Part 1: Essentials of Internal Auditing

  1. Foundation of Internal Auditing

  2. Independence and Objectivity

  3. Proficiency and Due Professional Care

  4. Quality Assurance and Improvement Program

  5. Governance, Risk Management, and Control

  6. Fraud Risk

 

2. Modul Part 2: Practice of Internal Auditing

  1. Managing the Internal Audit Activity

  2. Planning the Engagement

  3. Performing the Engagement

  4. Communicating Engagement Results and Monitoring Progress

 

  1. Modul Part 3: Business Knowledge for Internal Auditing

  1. Business Acumen

  2. Information Security

  3. Information Technology

  4. Financial Management

 

3. Certified Management Accountant (CMA)

CMA adalah sertifikasi akuntan yang diakui secara global dan dikeluarkan oleh Institute of Manager Accountants (IMA) di Australia. Di Indonesia sendiri, CMA telah memiliki cabang yang berwenang mengeluarkan sertifikasi CMA, yakni IPMI International Business School. CMA berperan untuk menunjukkan keahlian kandidat dalam akuntansi keuangan dan manajemen strategis.

 

Karena diakui secara multinasional, maka tak heran jika pemegang sertifikat ini biasanya bekerja untuk perusahaan korporat besar dan perusahaan multinasional. Dalam menjalankan tugas, para profesional ini tak hanya melakukan analisis akuntansi dan tugas pelaporan, tetapi juga membantu perusahaan dalam membuat keputusan strategis berdasarkan data keuangan.

 

Ujian CMA terdiri dari Perencanaan Keuangan, Kinerja dan Analisis, serta Manajemen Keuangan Strategis. Kandidat juga harus memiliki gelar sarjana dari lembaga terakreditasi dan harus memiliki setidaknya dua tahun pengalaman kerja berturut-turut dalam akuntansi manajemen atau manajemen keuangan.

 

Di samping itu, kandidat CMA harus menjadi anggota aktif IMA. Untuk mempertahankan kualifikasi mereka, kandidat harus memenuhi persyaratan CPE tahunan, yaitu memenuhi 30 jam pendidikan profesional.

 

4. Chartered Management Accountant (CMA)

Beda dari sebelumnya, Chartered Management Accountant (CMA) dikeluarkan oleh Chartered Institute for Accountant Management (CIMA) di Inggris. Pada umumnya, CMA Australia dan CMA Inggris ini tak jauh berbeda. Keduanya diterima di banyak perusahaan multinasional. Untuk di Indonesia, CMA Australia-lah yang lebih banyak berpeluang.

 

Namun, bagi Anda yang lebih suka mengikuti rute CIMA, berlaku persyaratan sebagai berikut.

 

  1. Memiliki setidaknya tiga tahun pengalaman kerja yang relevan.

  2. Menyelesaikan Kualifikasi Profesional CIMA, yang juga terdiri dari tiga level, yaitu Operasional, Manajemen dan Strategis, yang berpuncak pada ujian studi kasus.

  3. Persyaratan tingkat awal bagi kandidat yang ingin menyelesaikan Kualifikasi Profesional melibatkan gelar sarjana atau kualifikasi akuntansi yang relevan atau lulus Sertifikat CIMA dalam Akuntansi Bisnis.

 

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika kandidat dibebaskan dari ujian tertentu sesuai dengan tingkat pendidikan mereka.

 

Untuk mempertahankan kualifikasi CGMA, kandidat perlu mempertahankan keanggotaan Anda dengan CIMA dan membayar biaya perpanjangan tahunan.

 

5. Certified Professional Management Accountant (CPMA)

Sebenarnya sertifikat ini sama dengan CMA Australia dan Inggris. Namun, lebih bersifat lokal dan berlaku di Indonesia saja. CPMA ini dikeluarkan oleh Institut Akuntansi Manajemen Indonesia (IAMI).

 

6. Certified Information System Auditor (CISA)

Sertifikat CISA berfungsi sebagai bukti pencapaian seseorang profesional di bidang audit, kontrol, dan keamanan informasi. Dikeluarkan oleh Information System Audit and Control Association (ISACA) sejak 1978. Di Indonesia, CISA dapat diperoleh melalui tes yang diselenggarakan CIA, PPAK UI, dan YPIA yang memiliki afiliasi dengan ISACA.

 

7. Chartered Financial Analyst (CFA)

CFA merupakan sertifikasi akuntan yang paling bergengsi dalam lingkup analis keuangan. Dikeluarkan oleh CFA Institute dan untuk meraihnya harus lulus tiga level ujian dengan pengalaman minimal empat tahun. Di Indonesia, Binus Business School merupakan lembaga yang mengadakan persiapan untuk ujian tersebut.

 

Untuk mendapatkan sertifikat CFA, kandidat harus melewati tiga level ujian yaitu lever 1, 2 dan 3. Agar bisa mendapatkan gelar Chartered Financial Analyst Level I, terdapat sejumlah syarat yang harus kandidat penuhi, antara lain:

  1. Memiliki gelar sarjana atau setara sarjana.

  2. Setidaknya memiliki pengalaman kerja profesional selama empat tahun atau kombinasi antara pengalaman kerja dengan pendidikan selama empat tahun.

  3. Telah menyelesaikan sertifikasi TOEFL.

  4. Berdomisili di negara bagian The Office of Foreign Asset Control (OFAC) atau di Kantor Pengawasan Aset Asing.

  5. Memiliki paspor.

  6. Sementara bagi yang ingin mengikuti CFA Level II, Anda harus menyelesaikan pendidikan sarjana dan lolos sertifikasi CFA Level I.

 

Persyaratan yang sama juga berlaku dalam mengikuti ujian sertifikasi CFA Level III, yakni kandidat harus mengantongi gelar sarjana dan lolos ujian CFA Level I dan II.

 

8. Certified Financial Planner (CFP)

CFP dikeluarkan oleh Financial Planning Standards Board (FPSB). Untuk dapat lulus, Anda harus melalui empat tahapan. Di antaranya mencakup Foundation in Financial Planning, Investment Planning, Risk Management & Insurance Planning dan Retirement, Income Tax and Estate Planning. FPSB juga mengeluarkan sertifikat RFP atau Registered Financial Planner.

 

9. Financial Risk Manager (FRM)

Sertifikasi akuntan jenis ini ditujukan khusus untuk seorang profesional yang memfokuskan diri pada pengelolaan manajemen risiko perusahaan. FRM dikeluarkan oleh Global Association of Risk Professionals (GARP) yang berkantor di New Jersey dan London. Selain FRM, sertifikat GARP lainnya adalah Energy Risk Professional (ERP).

 

Untuk mendapatkan sertifikasi FRM, langkah yang perlu dilakukan:

  1. Mengikuti dan lulus ujian FRM (Ujian FRM Part I dan Part II).

  2. Bekerja dalam bidang risiko keuangan selama 2 tahun. Pengalaman kerja dapat diperoleh sebelum atau setelah Anda lulus Ujian.

  3. Tunjukkan pengalaman Anda kepada GARP dengan menjelaskan peran profesional Anda dalam manajemen risiko keuangan dan mengirimkannya ke GARP dalam waktu 5 tahun setelah lulus Part II

 

10. Certified Fraud Examiners (CFE)

Dikeluarkan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), sertifikat ini diberikan kepada seseorang yang memiliki pemahaman dan keahlian profesional yang berhubungan dengan kecurangan perusahaan. Untuk mengikuti ujian ini, minimal Anda harus berpendidikan sarjana dengan pengalaman kerja di bidang terkait minimal dua tahun.

 

11. Certified Wealth Managers (CWM)

Wealth Manager adalah profesi yang dibutuhkan di industri perbankan. Profesi ini menuntut seseorang untuk memiliki kompetensi mengelola kekayaan nasabah. CWM dikeluarkan oleh Certified Wealth Managers Association (CWMA). Di Indonesia, MM UGM adalah lembaga yang menyelenggarakan persiapan untuk program ini.

 

12. Diploma in International Financial Reporting (DipIFR)

Seiring adanya harmonisasi standar akuntansi seluruh dunia yang mengacu pada International Financial Reporting Standard (IFRS), dibutuhkan semakin banyak profesional yang memiliki bidang dalam IFRS. Adanya DipIFR ini menjadi jawaban atas kebutuhan profesional tersebut. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) Glasgow, Inggris. Di Indonesia masih jarang profesional yang memiliki sertifikat ini.

 

13. Sertifikat Konsultan Pajak

Sertifikat Konsultan Pajak merupakan sertifikasi yang diberikan kepada orang yang ingin menjalani profesi sebagai konsultan pajak. Sertifikat ini berperan sebagai bentuk validasi atas tingkat keahlian seorang konsultan pajak. Terdapaat tiga tingkatan sertifikat yang diujikan, yaitu sertifikat A, B, dan C.

 

Sertifikat A yaitu sertifikat untuk menjadi konsultan pajak bagi orang pribadi. Sertifikat B diperuntukkan bagi calon konsultan pajak bagi Wajib Pajak badan. Sementara itu, sertifikat C diperuntukkan bagi yang ingin menjadi konsultan Pajak Internasional.

 

14. Certified PSAK (CPSAK)

Certified PSAK atau CPSAK merupakan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan merupakan kepercayaan pemerintah dalam menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). CPSAK terbuka bagi semua jurusan, namun setelah lulus peserta harus menempuh pendidikan profesional berkelanjutan oleh IAI sesuai dengan PPL IAI.

 

15. Sertifikat Akuntansi Syariah (SAS)

Walaupun sebagai cabang baru dalam akuntansi, akuntansi syariah memiliki bagian penting di Indonesia. SAS adalah sertifikat yang menetapkan standar akuntansi syariah kepada akuntan yang bekerja di bidang tersebut. Sertifikat ini bersifat lokal dan bagi yang lulus tes ini harus mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan yang diadakan IAI.

 

16. Ahli Akuntan Pemerintahan (AAP)

Terakhir ada AAP yang menjadi tolok ukur standarisasi akuntansi pemerintah Indonesia. AAP diselenggarakan IAI dan diikuti oleh PNS yang biasa menangani masalah keuangan di lembaga pemerintahan.

 

Biaya yang Dikeluarkan untuk Mendapatkan Sertifikasi Akuntansi

Selanjutnya, kita akan beranjak ke pertanyaan terkait harga atau biaya sertifikasi akuntansi itu sendiri. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis sertifikasi akuntan yang paling banyak diambil, yakni sertifikasi Chartered Accountant (CA) dan Certified Public Accountant (CPA).

 

Untuk bisa mengikuti ujian sertifikasi berjenis Chartered Accountant, maka Anda harus menyiapkan biaya sebesar Rp3.500.000. Sementara itu, biaya ujian CPA (Certified Public Accountant) lebih terjangkau, yakni hanya berkisar Rp800.000 saja.

 

Kesimpulan

Secara keseluruhan, sertifikasi akuntansi penting karena mengakui dan menjamin kompetensi, memastikan keseragaman dalam praktik akuntansi, meningkatkan peluang karir, dan mendorong praktik profesional dan etis dalam bidang akuntansi.

 

Selain menguntungkan dari sisi akuntan, sertifikasi juga dibutuhkan perusahaan untuk menilai seberapa valid dan kredibel staf akuntan yang mereka pekerjakan. Terlebih, dalam menyusun pembukuan dan laporan keuangan, perusahaan harus menggunakan jasa akuntan berpengalaman yang hasil kerjanya sudah terjamin.

 

sertifikasi akuntansi, sertifikasi akuntan, sertifikasi akuntan publik

sertifikasi akuntansi, sertifikasi akuntan, sertifikasi akuntan publik

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi