Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat, terlebih bagi kalangan wirausahawan. Mengingat fungsi esensial bank yang terkait dengan produk tabungan, pinjaman hingga pembukuan, maka tidak heran kalau bank juga mempunyai sistem pembukuannya sendiri!
Secara sederhana, istilah akuntansi perbankan merujuk pada segala kegiatan yang mencakup pencatatan, analisa, serta pelaporan transaksi keuangan yang terjadi pada sebuah bank.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
Akuntansi perbankan juga mempunyai dua prinsip dasar yang diterapkan guna mencegah bank terkena risiko yang lebih besar, terutama dengan transaksi terkait dengan kredit macet dan sejenisnya. Berikut adalah kedua prinsip yang dimaksud:
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Biaya masuk setiap hari ke bank. Artinya, di bank terjadi transaksi terus-menerus setiap hari. Salah satu jenis biaya yang ada adalah biaya dana. Biaya tersebut merupakan biaya terbesar bank.
Selain biaya dana, terdapat biaya yang lain juga, yakni prepaid expense dan deferred changes. Keduanya termasuk ke dalam golongan biaya operasional perusahaan. Maka dari itu, pencatatan sistem akuntansi yang digunakan adalah sistem akrual.
Baca Juga: Memahami Akuntansi Syariah dan Bedanya dengan Akuntansi Konvensional
Pendapatan utama bank sebetulnya berasal dari kredit yang disalurkan pada masyarakat. Pendapatan yang dihasilkan lewat transaksi kredit mempunyai hubungan yang berbanding lurus antara waktu dan tingkat bunga. Jadi, semakin lama durasi penggunaan kredit, maka semakin besar pula pendapatan bank yang diperoleh dari peningkatan suku bunganya.
Sayangnya, praktik-praktik perkreditan di Indonesia sebagian besar cenderung mengalami kemacetan. Jika dibiarkan, maka dikhawatirkan adalah terjadinya gagal bayar. Maka dari itu, pihak bank memerlukan kegiatan pencegahan. Caranya adalah dengan mencatat pendapatan tersebut menggunakan kas basis sehingga jika bank belum menerima secara tunai, mereka akan mencatatnya sebagai tagihan bukan pendapatan.
Meskipun sama-sama membawa istilah ‘akuntansi’ di dalamnya, terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya.
Perbedaan pertama dari keduanya dilihat dari bentuk transaksi yang berupa jenis pendapatan maupun bentuk pengeluaran dari lembaga yang terkait. Atas dasar hal tersebut, terdapat perbedaan pada penggunaan beberapa istilah dalam proses pencatatan transaksi antara akuntansi perbankan dengan akuntansi keuangan. Pada akuntansi perbankan, pencatatannya meliputi utang bank dan harta bank, yang mana tidak ditemukan pada akuntansi keuangan.
Baca Juga: Apa itu Akuntansi Pemerintahan, Fungsi, dan Bedanya dengan Akuntansi Komersial
Perbedaan selanjutnya terletak pada segi harta. Pada kebijakan bank, biasanya harta mencakup semua penempatan uang dan penyimpanan dalam bentuk kredit. Sedangkan, harta pada akuntansi keuangan perusahaan terdiri dari aset usaha, saham, serta modal yang terdapat perusahaan. Selain itu, para pekerja yang kompeten juga termasuk di dalamnya.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi