Sebagai seorang akuntan, Anda dituntut untuk memiliki beberapa softskill dan hardskill akuntansi, salah satunya teliti dalam melakukan pencatatan transaksi akuntansi. Namun pada beberapa kasus, Anda mungkin menemukan kesalahan dalam pencatatan. Apabila kesalahan yang terjadi bisa memengaruhi keputusan manajemen dan pihak pengguna laporan, maka Anda perlu untuk membuat koreksi atas kesalahan tersebut. Pada saat itulah, Anda memerlukan jurnal koreksi untuk mengatasi kesalahan tersebut.
Correction entries atau jurnal koreksi adalah jurnal yang secara khusus dibuat jika terdapat kekeliruan dalam pencatatan yang dilakukan. Jurnal ini disebut juga dengan istilah jurnal pembetulan karena fungsinya untuk membetulkan jurnal yang terlanjur salah dibuat, baik karena salah angka ataupun salah akun.
Jurnal ini sangat penting dalam pencatatan akuntansi. Karena jika ditemukan kesalahan dalam pencatatan, Anda tidak dianjurkan untuk melakukan pencoretan atau menggunakan correction pen. Sebab, hal tersebut dikhawatirkan dapat memicu keraguan dari berbagai pihak yang menggunakan informasi akuntansi. Dengan demikian, Anda sebagai akuntan perlu menyiapkan jurnal koreksi kesalahan.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Selain jurnal koreksi, Anda mungkin pernah mendengar istilah jurnal penyesuaian dalam akuntansi. Pada dasarnya, kedua jurnal ini berfungsi untuk memperbarui informasi akuntansi. Namun, keduanya tidaklah sama. Jurnal koreksi dibuat untuk memperbaiki nilai transaksi yang mengalami kesalahan saat pembukuan dan melakukan koreksi atas penggunaan klasifikasi akun yang salah. Sementata jurnal penyesuaian dibuat dari informasi akuntansi yang benar untuk menghasilkan data akuntansi terbaru sehingga lebih akurat.
Perbedaan lainnya dapat Anda tinjau dari waktu pembuatan kedua jurnal tersebut. Jurnal koreksi kesalahan hanya diperlukan ketika ditemukan kesalahan pencatatan transaksi. Lain halnya dengan jurnal penyesuaian yang perlu dibuat setiap akhir periode akuntansi agar dapat membandingkan beban dan pendapatan.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Sebagai tambahan, hanya terdapat beberapa akun yang membutuhkan jurnal penyesuaian, yakni akun pembelian, akun beban dibayar di muka, akun aktiva tetap, akun pendapatan, akun beban, dan akun pendapatan diterima di muka.
Adapun beberapa manfaat yang Anda dapatkan dari penggunaan jurnal koreksi, antara lain sebagai berikut.
Mengetahui histori atas laporan transaksi perusahaan.
Membuat pekerjaan akuntan lebih sistematis dan terstruktur.
Melatih ketelitian dalam pencatatan transaksi dalam akuntansi.
Melatih cara membetulkan kesalahan dengan benar sehingga tidak menimbulkan kebingungan saat pencatatan berlangsung.
Jurnal koreksi pada dasarnya dibuat untuk memperbaiki kesalahan pencatatan akuntansi. Secara umum, terdapat dua jenis kesalahan dalam pencatatan sehingga diperlukan pembetulan atau koreksi, yakni sebagai berikut.
Kesalahan pada periode berjalan: kesalahan jenis ini umumnya berupa salah klasifikasi akun dan/atau salah pencatatan jumlah.
Kesalahan untuk periode yang berbeda: kesalahan jenis ini terjadi ketika ditemui kesalahan pada periode sebelumnya yang terbawa ke periode selanjutnya dan mempengaruhi laporan neraca. Kesalahan semacam ini harus dikoreksi karena akun-akun pada neraca tidak ada tutup buku sehingga akan terbawa ke periode berikutnya.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pembetulan atas kesalahan yang terjadi tidak bisa langsung dilakukan dengan menggunakan correction pen. Anda perlu membuat jurnal koreksi terlebih dahulu. Untuk membuat jurnal koreksi kesalahan, setidaknya ada tiga langkah yang harus Anda lakukan, antara lain sebagai berikut.
Langkah pertama dalam membuat jurnal koreksi adalah dengan membuat jurnal penghapusan terlebih dahulu. Sebelum membuat jurnal penghapusan, jurnal yang terdapat kesalahan harus dihapus terlebih dahulu. Adapun penyusunan jurnal penghapusan dapat dilakukan dengan cara membalikkan posisi akun dan posisi saldo.
Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menyusun jurnal sebenarnya. Jurnal ini mencakup data yang seharusnya dicatatkan sebelum terjadi kesalahan. Jurnal sebenarnya harus diisi dengan data akuntansi yang sebenarnya, baik dari nilai transaksi terkait maupun klasifikasi akun.
Jurnal koreksi ini pada dasarnya dibuat dari penggabungan dari dua tahap sebelumnya, yakni jurnal penghapusan dan jurnal sebenarnya. Dengan demikian, untuk membuat jurnal koreksi ini, Anda harus melakukan kedua tahap sebelumnya dengan baik agar kedua jurnal yang telah dibuat dapat dibandingkan untuk dilakukan koreksi.
Setelah memahami dasar-dasar tentang jurnal koreksi kesalahan, Anda sudah bisa membuat jurnal koreksi yang baik dan benar sesuai dengan tahapannya. Untuk membantu Anda memahami cara pembuatan jurnal koreksi, berikut kami berikan dua contoh cara membuat dan melakukan pembetulan pada jurnal koreksi.
PT XYZ membeli barang dagangan ke pemasok sebesar Rp50.000.000,00 secara tunai. Dalam pencatatan transaksi tersebut, akuntan melakukan kesalahan karena mencatatnya sebagai pembelian peralatan kantor. Berikut adalah contoh jurnal yang dibuat oleh PT XYZ.
Berdasarkan kesalahan tersebut, maka harus dibuat jurnal koreksi. Berikut adalah beberapa langkah yang harus dilakukan.
Contoh Kasus 2: Kesalahan dalam Pencatatan Transaksi Beban
Pada tanggal 15 April 2023, PT Educa harus membayar fee pengajar sebesar Rp1.800.000,00. Setelah diperiksa ternyata terdapat kesalahan dalam pencatatan jurnal transaksi. Pada jurnal, nilai nominal yang seharusnya Rp1.800.000,00, dicatat Rp1.500.000,00. Dengan demikian, ada kekurangan pencatatan sebesar Rp 300.000,00. Berikut adalah jurnal yang dibuat sebelumnya.
Sama seperti kasus pertama, Anda bisa melakukan pembetulan dengan jurnal koreksi. Berikut adalah tahapan pembuatan jurnal koreksi yang bisa dilakukan.
Ketika Anda ingin membetulkan kesalahan pencatatan nilai transaksi, hal yang harus Anda perhatikan adalah perbedaan nilai transaksi pada jurnal yang salah dan jurnal sebenarnya. Perbedaan atau kekurangan itulah yang ditambahkan dalam catatan kekurangan. Berikut adalah tampilan jurnalnya.
Kesimpulan
Pembuatan jurnal koreksi pada dasarnya sangat penting apabila Anda menemukan kesalahan dalam pencatatan keuangan. Meskipun jurnal koreksi tersedia sebagai penyelesaian atas kesalahan pencatatan, Anda tetap harus menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar. Sebab, laporan keuangan sejatinya merupakan hal yang penting bagi perusahaan dan pihak-pihak lainnya sebagai dasar pengambilan keputusan. Untuk memudahkan perusahaan Anda dalam penyusunan laporan keuangan, Anda dapat menggunakan jasa pembukuan dan laporan keuangan dari Konsultanku.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi